Pangalengan..
Kalau pertama kali denger nama daerah ini, yang muncul di benak ente apa? Susu murni KPBS yang suka ngider di komplek kah? Permen Susu Karamel? Kahlua Jeruk? Situ Cileunca? Tempat bikin makanan kaleng (kalau dari namanya mah)? Eits, ada yang baru nih, Gan. Wayang Windu Panenjoan, artinya 'Tempat Melihat Wayang-Windu", nama internasionalnya mah Wayang Windu Skypark 1800.





Tempat wisata alam di Bandung Selatan yang selanjutnya akan TS sebut sebagai WWP1800 ini menawarkan kesejukan dataran tinggi 1800 mdpl, indahnya hamparan perkebunan teh dan eksotisme trek hiking dan bersepeda di kawasan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Hah PLTP di daerah sedingin Pangalengan? Ada, Gan! Jadi sesungguhnya Skypark ini berada di lereng gunung berapi kembar yaitu Gunung Wayang dan Gunung Windu yang masih aktif dan merupakan sumber geothermal (PLTP) terbesar se-Indonesia lho! Waw ga nyangka kan? Sayangnya PT yang ngelolanya mah asing Guys, Star Energy Geothermal dari Inggris. Tenang, semua prosedur proyek sudah sesuai Amdal dan ramah lingkungan. Dari hasil riset ane, kawasan PLTP dan Skypark ini luasnya sekitar 2 hektar, sepertiga gedenya total Perkebunan Teh Kertamanah tempat mereka berada yang gedenya 6 hektar.



Sesungguhnya, lokasi WWP1800 ini ga deket-deket amat dari rumah ane yang berada di kota Bandung. Sekitar 2 jam naik mobil lah, jauh juga ya . Abis yang deket kayak Lembang sama Ciwidey mah udah keubek semua, wkwk. Bersama keluarga, tanggal 22 November 2020 kemaren ane berangkat bawa banyak camilan karena khawatir di sana susah tukang dagang or mahal. Khas tempat wisata banget dah . Dari jalan raya Pangalengan, kami belok kiri di bunderan, belok kiri lagi di gapura bertuliskan Wayang Windu lalu melewati Kampung Mekar Mulyayang merupakan perumahan untuk para pekerja Perkebunan Teh Kertamanah.Di kampung ini juga terdapat tempat penangkaran rusa dan Rumah Pengabdi Setan! Tapi demi menikmati ademnya pagi hari, kami memutuskan untuk mengunjungi spot tersebut pas pulang. Melewati jalan berbatu nan menanjak yang lebih cocok ditelusuri pake jeep offroad, akhirnya kami sampai di area parkir yang menghadap langsung ke kebun teh.



Lalu kami berjalan kaki ke loket (liat saung di atas tulisan username ane di foto atas? Nah itu tempatnya) dan membeli tiket. Balita gretong, anak di atas 6 tahun dan dewasa Rp. 10.000 aja. Kendati outdoor dan luas banget, semua pengunjung wajib mengenakan masker saat memasuki gerbang Skypark. Kami yang dari Bandung pukul 05.30 mendapati fakta bahwa ternyata mayan kesiangan, di area jembatan sudah cukup banyak pengunjung lain Gan!



Beneran Gan, terkadang terpaksa ane ngilangin orang (atau mengubah hal lain di dalamnya) yang seliweran dan tak diinginkan di foto. Ini buktinya.




Gardu pandang berupa jembatan nan instagrammable ini panjangnya sekitar 100m dan kuat dipake jalan sama puluhan orang sekaligus. Hati - hati aja jalannya, karena selain pegangan railingnya pendek, jalanannya juga naik turun, tidak rata. Agan yang kesini bawa anak kecil (atau ajak pacar ente yang ceroboh) harus lebih waspada.



Supaya ente yang parnoan SmackQueen YaQueen (bak Nurhadi-Aldo ) dengan keamanan jembatan yang memiliki beberapa foyer cabang ini, nih ane fotoin bagian yang memuat keterangan berapa kapasitas maksimal tiap foyer.



Di Skypark ini juga terdapat saung-saung cantik (saking Sundanya,ane gatau bahasa Indonesianya saung apa ) yang bisa ente sewa buat popotoan atau makan makanan piknik Agan dengan harga Rp.20.000 (buat yang di bagian bawah) hingga Rp. 30.000 (buat yang di lantai atas) perjam. Karena makanan tak tinggal di mobil dan niat makan siang di pusat kota Pangalengan, kami ga nyewa saungnya wkwk.



Sebelum mulai ramai dikunjungi wisatawan, WWP1800 lebih dikenal sebagai track mountain bike. Ga cuma sepeda gunung, yang naik sepeda pixie kemari pun ada, edan. Pengen hits banget emm, demi konten . Tapi ga ngegowes dari bawah kalau anak pixie mah. Mereka ramean nyewa truk gtu buat ngangkut sepedanya dari bawah ke parkiran. Sampe atas baru mereka gowes. Bisa rusak itu ban kalau dipake nanjak ke atas mah haha.


Selain sepeda, di mari ada juga track ATV.Nyewa Rp. 50.000/jam buat keliling area perkebunan. Ane ga naik Gan, abis mulai gerimis huhu.



Masih ga percaya kalau Skypark seadem dan seindah ini berada di kawasan PLTP? Nih fotonya Gan.




Puas berfoto ria, kami pindah lokasi ke spot selanjutnya yang masih berada di Wayang Windu. Yes, Rumah Pengabdi Setan!Jujur aja sampai saat ini ane belom nonton filmnya gara2 takut kebayang2. Kalau horror luar ane demen soalnya setannya beda sama yang ada disini, jadi ga akn muncul di mari. Nah kalau setan lokal kan bsia jadi mereka muncul beneran di hadapan ane

Tips ane, tak seperti tempat wisata lainnya, datanglah ke sini weekend. Lho kok? Kan rame? Emang sih rame, dan lebih mahal tiketnya (weekdays 10ribu/orang, weekend 20rb) tapi worth it karena dapet bonus Teh Celup Walini di loket dan ada setan-setannan yang bisa diajak foto bareng di lantai 2. Oiya melewati loket ini masuknya harus jaga jarak, karcis parkirnya pun dititipkan ke petugas demi keamanan.



Di lantai 2 (kamar Ibu dan ruang pemujaan) ada 4 setan bodong. Mama ane foto bareng sama 2 di antaranya, sayang fotonya pake hape beliau, ga ada di ane. Ntar ane mintain dah terus uplaod ulang BTW, untuk foto bareng sama mereka sebenernya free tapi mereka nyiapin kencleng dan bilang "seikhlasnya" barangkali pada mau ngasi lagi hahaha.

Oh iya, entah karena kami datangnya Minggu jadi rame banyak orang, apa karena siang bolong, menurut ane ga seserem yang orang bilang. Sesungguhnya rumah ini (dan beberapa rumah lain di sekitarnya) merupakan rumah dinas untuk pejabat perkebunan teh dan sudah ada sejak zaman Belanja. Namun sejak dipake syuting film Pengabdi Setan, dialihfungsikan jadi spot wisatawan. Rumah lainnya mah maaih ditempatin Gann. Rumah ini bersejarah lho, bahkan Boscha (yup, pendiri peneropongan bintang yang ada di film Petualangan Sherina itu) pun pernah tinggal di sini. Di kamar depan di lantai bawah dipajang foto-fotonya saat berada di sini. Nih ane kasi short tournya, biar ente2 yang berjiwa lemah bisa siap2 dulu



Ga kayak di film yang katanya ada kuburan di belakang rumah, aslinya ga ada Gan. Halaman depan bahkan cakep buat mejeng Kata bapak ane yang agak bisa merasakan makhluk gaib juga aman2 aja ni rumah ga ada apa2. Gatau dah kalau malem datengnya mah, hiii . Cuma ya patut waspada juga, soalnya ponakan bayi ane gamau masuk ke dalem rumah. Menurut ane itu petanda kalau emang ini rumah ada penunggunya. Dia asyik main aja di halaman. Yang jelas ente pads jangan sompral di dalem, yang suka bengong jangan kesini sendirian bisi kemasukkan Gaan.


Sebenernya deket rumah Ibu ada penangkaran rusa, tapi karena di Bandung juga ada jadi kamu gak mampir. Nyari yang aneh aja kami mah Abis itu kami makan deh di pusat kota Pangalengan lalu mampir dulu ke Situ Cileunca. Cuma 10 menit di sana dan cuma foto sedikif abis tiba2 aja turun hujan deraaaas banget. Ya sudah capcus


Gimana tertarik buat main ke WWP1800 gak Gaan? Dijamin ga nyesel lho



Sampai jumpa di thread jalan-jalan berikutnya!