Kasus penularan virus corona di Kota Bandung terus meningkat. Menurut data Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung per tanggal 22 November hingga 2 Desember 2020, total konfirmasi pasien positif sebanyak 3.763 orang.

Dari jumlah tersebut kasus konfirmasi aktif mencapai 881 orang. Temuan Kasus harian Konfirmasi positif COVID-19 terus meningkat dari bulan Oktober dan belum menunjukan penurunan.

Meningkatnya jumlah kasus pasien positif virus corona itu membuat sejumlah ruang isolasi yang tersedia di rumah sakit rujukan COVID-19 nyaris penuh. Karena itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menyediakan rumah sakit darurat COVID-19 khusus pasien Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Kami berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan akan mengusulkan rumah sakit darurat pasien COVID-19. Saat ini ruang isolasi di rumah sakit rujukan hampir penuh," kata Oded di Balaikota Bandung, Kamis(3/12/2020).

1. Kapasitas tempat tidur pasien COVID tersisa 116 dari total 903 yang disediakan



Oded mengatakan, saat ini tingkat keterisian rumah sakit bagi pasien terinfeksi virus corona sudah berada di angka 87,15 persen. Angka tersebut artinya sudah sebanyak 787 dari total 903 tempat tidur pasien COVID-19 yang digunakan. Artinya, ketersediaan kapasitas tempat tidur hanya tersisa 116 untuk pasien.

Sementara itu, keterisian ruangan isolasi di hotel bagi pasien berstatus OTG hanya tersisa 23 tempat tidur.

"Keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai 87,15 persen. Masih tersisa 116 tempat tidur dari total 903 tempat tidur yang disediakan," ujar Oded.

2. Usulkan Ridwan Kamil sediakan rumah sakit darurat untuk pasien OTG di Kota Bandung



Dengan kondisi itu, Oded mengaku akan mengusulkan rumah sakit Darurat pada Pemprov Jabar untuk ruang Isolasi bagi pasien OTG di Kota Bandung. Adapun untuk waktu pengusulan ini, Oded mengatakan, saat ini masih belum bisa dipastikan.

"Mengusulkan kepada Pemprov untuk antisipasi pendirian rumah sakit darurat bagi pasien yang telah melewati fase daruratnya dan pembatasan mobilitas masyarakat antar daerah," ungkapnya.

3. GOR Arcamanik, GBLA, dan Pajajaran bakal jadi rumah sakit darurat COVID-19



Oded mengungkapkan, Pemkot Bandung mengusulkan GOR Arcamanik, GBLA, dan Pajajaran bisa digunakan sebagai rumah sakit darurat kepada Pemprov Jabar. Namun, lokasi ini belum diputuskan karena koordinasi dan komunikasi sedang dilakukan Pemkot Bandung.

"Ada beberapa tempat. Di Arcamanik, GBLA, dan GOR Pajajaran. Tapi belum diputuskan. Ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan kasus," kata Oded.


SUMBER