Kaskus

News

abayyy88Avatar border
TS
abayyy88
Tele Marketing
Telemarketing: Strategi Sukses dan Keuntungan Berkarir Telemarketing
Telemarketing sangatlah familiar di dunia kerja. Apa kamu salah satu yang berkarir di telemarketing? Kita tentunya pernah menerima telepon berupa ajakan untuk membuat kartu kredit atau internet rumah. Nah, orang-orang yang mengajak kita menggunakan produk mereka melalui telepon itulah yang dinamakan telemarketing. Berikutnya akan dijelaskan strategi sukses telemarketing, pengertian, tugas dan tanggung jawa telemarketing, dan keuntungan memulai karir sebagai telemarketing. Scroll yuk artikel ini. Mari kita simak bersama-sama!

Pengertian Telemarketing
Telemarketing adalah salah satu cara promosi yang masih dianggap efektif selain memasang iklan di media umum. Pengertian telemarketing yaitu memasarkan atau mensosialisasikan produk atau jasa melalui telepon. Biasanya, strategi pemasaran melalui telemarketing ini dipakai oleh beberapa perusahaan besar untuk menawarkan produknya. Menurut banyak ahli pemasaran, penawaran melalui telemarketing cenderung mudah diterima, karena sifatnya memang berbicara secara personal langsung kepada konsumen.

Walaupun begitu, kegiatan telemarketing ini akan berdampak negatif jika sasaran market atas produk yang dipasarkan bukanlah calon pembeli potensial, atau tenaga telemarketing yang menawarkan justru seakan-akan terlalu memaksa calon konsumen untuk membeli produknya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, di bawah ini akan kita bahas mengenai 5 strategi sukses telemarketing.

5 Strategi Sukses Telemarketing
Setelah kita membahas tentang pengertian dan penjelasan dari seorang telemarketing, pada bagian ini kamu akan mendapatkan tips atau strategi jitu menjadi telemarketing yang sukses.

Ketahui Produk dengan Baik
Sebelum meyakinkan orang lain, seorang telemarker harus meyakinkan diri tentang produknya dengan cara  mengetahui setiap manfaat dari produk atau jasa yang akan ditawarkan. Dengan memiliki product knowledge atau pengetahuan tentang produk, seorang telemarketer akan mampu meyakinkan semua keunggulan produknya pada calon konsumen.

Lakukan Riset Tentang Calon Konsumen
Banyak orang yang merasa terganggu dengan kegiatan telemarketing karena merasa tidak membutuhkan barang yang mereka tawarkan dan merasa asing dengan tenaga telemarketing yang menghubunginya. Jika perusahaan tidak ingin mengalami kegagalan seperti ini, ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap calon konsumen. Misalnya, jika kamu menawarkan produk susu bayi, kamu harus mengetahui berapa usia anak, nama, apa rasa susu kesukaannya atau apakah anak tersebut memiliki alergi. Dengan melakukan riset tersebut, kamu bisa memberi penawaran yang sesuai kebutuhan mereka, dan calon konsumen akan merasa dekat dengan kamu.

Bersikap Ramah & Wajar
Setiap telemarketing harusnya tahu bahwa menghubungi berarti mengajak orang untuk berbicara. Karena kamu berbicara melalui telepon dan lawan bicara tidak bisa melihat ekspresi wajah kamu, maka ada baiknya untuk menggunakan intonasi suara yang ramah dan tidak kaku. Daftar pertanyaan yang harus kamu tanyakan pada calon konsumen bisa disiasati dengan pemakaian bahasa yang sedikit luwes dan tidak harus persis sama dengan script, ambil saja intinya.

Berikan Pertanyaan secara Efisien
Menyadari bahwa calon konsumen yang ingin kamu hubungi tidak selalu memiliki waktu luang. Penting bagi seorang telemarketer memiliki daftar pertanyaan yang efisien untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Gunakan standar why, what, when, where, who dan how untuk menggali informasi tentang konsumen tanpa harus berbelit-belit.

Tidak Harus Berjualan
Target penjualan memang harus terpenuhi, namun seorang telemarketer juga perlu sesekali menelepon konsumen atau pelanggan hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, selamat hari raya, atau hanya sekedar menanyakan kabar. Hal tersebut berguna untuk menciptakan hubungan baik antara perusahaan dan konsumen.
====================================================================


7 Keuntungan Memulai Karir Sebagai Telemarketing
Telemarketing sendiri adalah kegiatan menjangkau langsung calon customer lewat pembicaraan telepon. Di Indonesia, perusahaan asuransi dan perbankan yang menawarkan kartu kredit adalah dua jenis Telemarketer yang paling giat menjaring calon klien ,sekaligus paling dihindari oleh target marketing yang dihubungi.

Kamu yang sedang menjalani pekerjaan sebagai Telemarketer atau pernah ditawari kerja untuk posisi Telemarketer, ada beberapa keuntungan dengan pekerjaan tersebut.

Belajar Salesmanship dari Telemarketing.
Salah satu skill dasar yang perlu dimiliki tiap orang adalah kemampuan “jualan” atau salesmanship. Bukan hanya menjual produk perusahaan saja, skill ini juga bisa kamu pakai dalam kehidupan sehari-hari. Lewat pekerjaan telemarketing, skill ini bisa kamu pelajari. Di telemarketing kamu akan tahu caranya mengenalkan produk tanpa bikin calon customer takut atau risih.

Kamu akan tahu, bukan cuma lagu yang punya intro, tapi dalam telemarketing juga ada seni memulai pembicaraan agar tetap profesional, tidak bikin risih yang kamu telepon, dan tujuanmu untuk mengenalkan produk bisa tersampaikan dengan baik. Congratulations to you kalau bisa langsung masuk ke level manajerial, tapi tentu tidak akan terlalu banyak kesempatan melatih salesmanship ini.

Melawan rasa takut ditolak.
Keuntungan lainnya kalau kamu mulai karir dari telemarketing adalah kamu akan terbiasa dengan penolakan. Meskipun tidak punya pengalaman kerja di bidang telemarketing, tapi saya pernah merasakan sulitnya menjelaskan produk via telepon. Saat mengenalkan diri saja belum tentu direspon dengan baik, padahal posisinya saat itu saya yang diminta menghubungi klien di waktu yang sudah ditentukan.

Apalagi telemarketing yang harus terus berusaha mencari calon nasabah baru untuk menawarkan produk yang notabenenya dianggap telepon yang tidak diundang, penolakan akan sereing diterima. Meskipun begitu, banyak bos di departmen sales yang mengaku pelajaran saat jadi telemarketing seperti bahan yang berguna untuk membangun fondasi yang kokoh.

Menambah wawasan budaya.
Perusahaan yang punya bagian telemarketing atau khusus bergerak di bidang telemarketing juga membuka kemungkinan buat para telemarketer bertemu dengan budaya baru (meskipun hanya via suara di telepon). Misalnya, kamu yang bekerja sebagai telemarketing layanan jaringan internet menawarkan produk pada salah satu nasabah yang ternyata warga asing. Kamu akan mendengar Bahasa Indonesia yang masih terbata-bata dan aksen asli orang tersebut yang kadang membingungkan. Situasi sederhana ini saja sudah memberi added value yang belum tentu didapat di pekerjaan lainnya, kamu jadi paham aksen orang dari berbagai latar budaya dan bahasa.

Meskipun kalau mendapat keluhan dari customer juga kamu yang akan “disemprot” terlebih dahulu dibanding bos kamu, pengalaman ini bisa kamu pakai untuk meningkatkan lagi wawasan budaya, barangkali kamu bercita-cita menjadi tour guide turis asing, pengalaman-pengalaman kecil saat jadi telemarketing ini akan sedikit membantu kamu.

Mendengar pengalaman yang beragam.
Jika sedang bernasib baik dan teleponmu tidak langsung ditolak oleh calon customer, kamu bisa saja mendapat cerita unik dari mereka. Tidak jarang, calon customer malah bercerita lewat telemarketing. Entah itu cerita tentang pengalaman tidak menyenangkan dari Telemarketer lain atau keluhan tentang produk/jasa perusahaan yang tidak sesuai harapan. Pengalaman ini tentu akan kamu dapat jika memilih telemarketing sebagai pekerjaan pertama, belajar mendengar walaupun kamu juga punya agenda untuk melakukan pekerjaanmu memenuhi target dan mengenalkan produk perusahaan.

Melatih kemampuan verbal.
Hal positif lainnya yang bisa kamu pelajari dari telemarketing adalah kemampuan verbal atau keahlian kamu untuk menyampaikan inti dari sebuah narasi. Tiap produk yang kamu promosikan lewat telemarketing tentu sudah ada deskripsinya masing-masing. Begitu pun dengan cara kamu menyampaikan informasi dan melayani customer juga tidak bisa sembarang. Karena ada SOP yang biasanya sudah diinfokan di awal training. Memilih bidang telemarketing berarti kamu memberikan challenge bagi diri sendiri untuk eksplorasi kemampuan berbicara. Alhasil cara kamu bicara yang mengalir seperti cerita namun tetap ada bobot info yang secara profesional. Yang memang menjadi tugas kamu untuk menyampaikan informasi secara jelas dan efisien ke pihak customer.

Belajar disiplin.
Untuk memenuhi target, telemarketing biasanya tidak seketat divisi lain atau jabatan lain yang lebih tinggi. Tapi ketika hari laporan sudah datang, mau tidak mau kamu harus sudah punya hasil dari follow up yang dilakukan selama hari kerja. Oleh karena itu, meskipun sering dianggap pekerjaan kurang berkelas, telemarketing membutuhkan disiplin agar kamu tidak lalai dengan kewajiban. Bukan berarti deadline yang lebih lama membuat kamu jadi santai lalu malah tidak bisa memenuhi target, loh.

Biasanya, Telemarketer punya log book masing-masing atau sistem yang memudahkan dokumentasi proses telemarketing. Log book ini bisa jadi acuan untuk kamu melihat kemajuan proses masing-masing calon nasabah sampai nanti bisa enroll atau membeli produk perusahaan tempat kamu bekerja. Berlaku juga dengan telemarketing yang menerima keluhan, adanya log book bisa memudahkan kamu melihat track record customer tersebut. Supaya bisa punya data yang lengkap, pastinya kamu harus membiasakan diri dulu untuk disiplin.

Ada Prospek Karier Menarik.
Jika kamu memang bertahan di bidang telemarketing, kamu bisa membuat target dalam jangka waktu tertentu akan naik menjadi senior staf, supervisor, bahkan ke level manajer. Memang tidak instan prosesnya, tapi kamu bisa survey juga ke rekan-rekan yang mengawali karir di bidang telemarketing dan kemajuan karir yang didapat sampai saat ini. Selain kerja kantoran, kamu juga punya kesempatan lain untuk jadi wirausahawan yang berkaitan dengan proses telemarketing karena sudah tahu detil dan kebutuhan bidang ini.


Tele Marketing
0
184
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan