Hello Gan n Sist! Kali ini ane mau ikutan event "Explore your City Without Insecurity" Yeahh, ane memang sempet eksplor tempat wisata dekat kost ane dua bulan yang lalu, setelah ane penat dengan kegiatan di rumah aja.

Ane butuh angin segar. Kemudian ane putuskan untuk ke pantai supaya ane mendapatkan asupan vitamin sea.

Fyi, ane yang notabene penduduk bali tengah, merantau ke wilayah bali utara yaitu Kota Singaraja Buleleng. Di Buleleng, terdapat salah satu tempat wisata pantai yang sangat hits sejak jaman dulu. Mungkin beberapa orang yang pernah ke Bali juga tidak asing jika mendengar nama pantai tersebut.


Dokpri

Pantai Lovina, begitulah nama tempat wisata yang tersohor di Bali utara ini. Nama yang terkesan agak romantis bagi ane (mungkin karena ane membayangkan penggalan kata Love, Love INA??). Berwisata di Bali utara konon katanya lebih hemat budget dibanding wisata ke Bali selatan. Jadi sebelum korona lumayan banyak turis domestik maupun mancanegara yang datang ke Lovina.

Pantai Lovina agak berbeda dengan pantai-pantai lainnya karena di sini ada keunikannya tersendiri. Pantai Lovina terkenal sebagai "rumahnya lumba-lumba". Nggak heran kalau kalian main ke pantai ini, dari parkiran saja sudah terlihat monumen patung lumba-lumba.


Dokpri

Oh iya, tempatnya gak jauh kok dari pusat kota Singaraja, cuma 9 km.

Jika wisatawan mau melihat lumba-lumba di Pantai Lovina, wisatawan wajib datang pagi-pagi sekali sekitar jam 05.30 (karena kemunculan lumba-lumba mulai jam 06.00), lalu menaiki perahu boat ke tengah laut dengan membayar ongkos sekitar 60.000-100.000 per orang. Sungguh harga yang relatif murah untuk menikmati indahnya sunrise sambil menyaksikan kawanan lumba-lumba yang berloncatan gembira di atas permukaan air. Kalau ingin sambil snorkeling juga bisa, kira-kira biayanya jadi 200.000. Minat gan?

Tapi maaf ya Gan, ane gak punya foto atraksi lumba-lomba soalnya ane belum pernah ke tengah laut (karena ga ada uang sih sebenernya). Kalau penasaran, banyak tuh di mbah google fotonya.

Selain lumba-lumba apa lagi sih yang ada di sana? Oh ya serupa sih sama wisata pantai lainnya, ada art shop, ada toko-toko baju dan souvenir, ada kafe, dan tempat makan yang enak. Kalau mau cari penginapan juga sangat gampang.


Dokpri

Pemandangan di sana juga indah karena banyak dekorasi cantik di area pantai. Kehidupan dan aktivitas masyarakat pesisir juga masih lestari terbukti masih banyak perahu nelayan yang mangkal di pinggir pantai. Banyak pula pemancing ikan yang berdatangan. Banyak pula yang mandi karena memang ombak pantainya tenang. (maksudnya sebelum korona ya~).

Balik lagi ke cerita ane 2 bulan lalu, itu pertama kalinya ane berwisata ke sana semenjak korona menyerang. Pantai lovina jadi sepi, cuma ada beberapa orang yang melancong ke sana. Dulu sih banyak bule yang berjemur tapi sekarang jumlah bule yang datang bisa dihitung pakai jari.


Dokpri

Meskipun sepi, tapi pantainya tetap sangat indah untuk ditongkrongi. Malah kalau sepi seperti itu ane merasa liburan dengan dengan damai, tenang, adem, dan tidak bising seperti dulu. Mengunjungi Pantai Lovina saat sepi rasanya bagaikan punya pantai pribadi Gan, wkwk.

Pastinya ane ke sana dengan menjalankan protokol kesehatan dan membawa amunisi seperti masker dan hand sanitizer. Tidak lupa juga untuk menjaga jarak dengan wisatawan lainnya. Saat berbicara atau berhadap-hadapan jangan buka masker supaya menghindari penyebaran droplet dari orang satu ke orang lainnya. Terakhir, jika menemukan keran yang harus dilakukan adalah mencuci tangan apalagi setelah memegang benda fasilitas umum.

Ke Pantai Lovina di musim korona seperti sekarang ini malah lebih ramah di kantong. Keinginan berbelanja berkurang karena hanya sedikit toko yang buka. Dan hemat seribu rupiah karena bebas biaya parkir (kang parkirnya entah kemana) wkwk.


Sumber: opini pribadi