Indonesia memiliki salah satu keajaiban dunia, yakni Candi Borobudur. Berada di Magelang, Jawa Tengah. Dan bisa dikatakan, Candi Borobudur ini adalah lokasi wisata terdekat dari tempat tinggal ane.

Candi Borobudur sempat tutup di awal pandemi. Namun sejak awal bulan Juni 2020, candi sudah dibuka kembali untuk umum. Tentu saja dengan penyesuaian protokol kesehatan. Di antaranya adalah mewajibkan masker untuk seluruh pengunjung, adanya banyak wastafel dadakan untuk cuci tangan pengunjung, seluruh pengunjung harus melewati bilik disinfektan, cek suhu tubuh seluruh pengunjung, serta dilarang naik ke area candi.

Ane pernah 2 kali ke sini. Memang sih keduanya sebelum pandemi Covid-19 ini menyerang kita. Namun, mengingat saat ini forum Kaskus tercinta sedang kampanye untuk menghidupkan kembali pariwisata kita yang sempat mati suri baik di forum maupun sosial media, ane coba ikut mempromosikan salah satu keajaiban dunia ini.

Jika ke sini di awal pandemi, ane pribadi juga mungkin ndak akan berani. Namun, karena kini kesadaran masyarakat kita akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan semakin tinggi, ndak salah kalau Candi Borobudur dijadikan salah satu tujuan wisata untuk kita kunjungi di dalam waktu dekat ini.

Sebelum mengunjungi candi ini, kita harus memastikan 4 hal ya, Agan dan Sista:

Pertama:
Pastikan kita sedang tidak dalam keadaan demam di atas 37.5 derajat celcius. Karena akan sia-sia. Kita tidak akan lolos thermal gun petugas di pintu masuk. Yang ada baru sampai kita langsung disuruh balik kanan dan pulang.

Kedua:
Kenakan selalu masker. Bawa masker cadangan juga. Kalau ndak pake masker akan sama dengan kasus di atas. Udah pasti disuruh pulang.

Ketiga:
Cuci tangan sesering mungkin. Gunakan sabun dan air mengalir. Sedia handsanitizer selalu.

Keempat:
Jaga jarak dengan pengunjung lain. Hindari kerumunan lebih dari 5 orang. Pihak pengelola pun sudah pasti membatasi kapasitas agar tidak terjadi kerumunan. Mengingat lokasi ini termasuk lokasi favorit untuk dikunjungi. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Mengunjungi Candi Borobudur meski lumayan capek jalan kakinya, tapi tidak pernah bosan. Bagaimana kita mengagumi ribuan candi yang disusun dari bebatuan tapi menempel erat tanpa lem dan semen. Kalau kata temen ane sih pake putih telur. Jelas ini hanya kelakar dia saja. Mana mungkin nempelin batu candi pakai putih telur? Selain amis tentu saat kena panas matahari akan jadi telur dadar itu candi. Ada-ada saja.

Ada banyak sekali spot untuk bahan jepretan dan dipamerin ke sosial media Agan Sista. Tapi tetap, ane ndak bosen-bosen untuk mengingatkan: patuhilah protokol kesehatan ya. Jangan sampai, saking asyiknya berfoto kita jadi lupa dengan protokol kesehatan ini. Dan khusus area candi, saat ini kita ndak boleh naik kesana. Kalau mau masuk, harus dengan pemandu setempat dan dikenakan biaya tambahan Rp 100 ribu, untuk maksimal 20 orang. Itupun hanya di bagian pelataran. Tidak diperkenankan naik ke bagian atas komplek candi.

Kalau mau simple sih apalagi kalau bawa anak kecil, bisa naik bus keliling dengan biaya Rp 15 ribu untuk keliling area candi. Harga tiket masuknya sendiri kini Rp 50 ribu untuk dewasa dan anak-anak setengah harga alias Rp 25 ribu. Candi buka pagi hari jam 08:00 - 11:30. Dan sore hari jam 13:00 - 16:00.

Candi Borobudur layak untuk dikunjungi. Mari kita jaga bersama terutama dari tangan-tangan jahil yang merusak dengan mencoret-coretnya. Baik dengan alat tulis maupun dengan batu juga yakni mencoret dengan cara menggores. Ane rasa kalau ketahuan ndak cuma ditangkap sama petugas keamanan, sanksi sosial juga diberlakukan. Akan dimuat di sosial media dan seluruh dunia tahu kejahatannya pada warisan kebudayaan dunia ini.

Bagi yang pernah ke sana juga boleh menambahkan di bagian komentar. Terima kasih.