- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Kekoreaan
Chorong, Lentera Tradisional Korea
![hanasora](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/12/31/avatar10776388_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
hanasora
Chorong, Lentera Tradisional Korea
![Chorong, Lentera Tradisional Korea](https://s.kaskus.id/images/2020/11/30/10776388_20201130094942.jpg)
Sumber: www.korea.net
Saat ini dengan segala kemajuannya, Korea di siang dan malam hari seolah tidak nampak berbeda karena selalu ramai. Namun hal ini tentu berbeda dengan keadaan saat belum ada penemuan listrk. Korea harus menghadapi kegelapan saat keluar di malam hari. Salah satu yang digunakan orang Korea jaman dahulu untuk menerangi jalan adalah Chorong. Chorong merupaka lentera portabel tradisional Korea dengan bingkai yang dilapisi kain tenun dan lilin di dalamnya.
Di Korea, lentera secara luas dibagi menjadi jenis portabel, lantai (atau lampu atas) dan gantung sesuai dengan cara penggunaannya. Lentera portabel yang dirancang untuk dibawa atau digantung di tempatnya sangat dihormati karena digunakan untuk ritual dan upacara. Ada berbagai jenis lentera, jojokdeung, sejenis senter yang digunakan oleh petugas patroli biro kepolisian. Jochok, penerangan sinyal yang digunakan selama parade. Kemudian, Chorong, yang digunakan dalam ritual.
Chorong pun ada beberapa macam loh. Jichorong terbuat dari kertas dan sachorong dari sutra. Ada pula cheongsachorong dan hongsachorong yang bergantung pada warna sutra.
![Chorong, Lentera Tradisional Korea](https://s.kaskus.id/images/2020/11/30/10776388_20201130095025.jpg)
Sumber: www.korea.net
Untuk membuat Chorong, diperlukan bangunan kerangka tetrahedral, heksahedral atau oktahedral dengan kayu, bambu, kawat atau kuningan. Lalu kerangka tersebut ditempel dengan kertas minyak atau penutup sutra sebelum memasang tempat lilin di bagian bawah. Terdapat bukaan di satu sisi untuk memasukkan atau melepas lilin dengan mudah. Sementara untuk bukaannya terbuat dari akar kayu atau bambu. Khusus untuk jichorong, didesain bisa dilipat supaya bisa dibawa di dalam jubah dan digunakan saat keadaan darurat.
Dalam upacara pernikahan, cheongsachorong, memegang dua prinsip yin dan yang melalui penggunaan sutra merah dan biru. Simbol ini digunakan untuk mendoakan keharmonisan antara pengantin baru. Meskipun lentera tradisional saat sudah jarang digunakan, chorong masih digunakan sebagai bagian dari kotak hadiah pernikahan dan dalam upacara pernikahan tradisional. . Chorong tetap menjadi ikon simbolis bahkan hingga hari ini seperti halnya ketika digunakan hanya sebagai lentera portabel.
Sumber: www.korea.net
![kudanil.la](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/07/04/avatar10641497_4.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
kudanil.la memberi reputasi
1
541
2
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan