Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hanasoraAvatar border
TS
hanasora
Legenda Korea: Samjogo, Burung Berkaki Tiga

Sumber: folkency.nfm.go.kr

Legenda Samjogo mengisahkan tentang burung khayalan berkaki tiga. Burung ini dipercaya tinggal di bawah sinar matahari dan melambangkan sang surya. Berdasar pada catatan Tiongkok, asal mula dari gagak berkaki tiga ini adalah pengamatan bahwa bintik hitam pada matahari menyerupai burung gagak. Sementara itu, ngka tiga dalam kosmologi tradisional menunjukkan cahaya, atau energi Yang. Di Korea, simbol gagal berkaki tiga ditemukan di mural makam Goguryeo No. 1 di desa Jinpa dan No. 1 di desa Deokhwa.

Di Korea terdapat dua legenda yang menampilkan burung gagak berkaki tiga. Gimana kisahnya?

Pertama adalah legenda Gunung Geumo yang terletak di Gumi, Provinsi Gyeongsang Utara. Awalnya Gunung Geumo bernama Gunung Daebo. Lalu seorang utusan dari Tang Cina mengikuti seekor burung berwarna-warni ke gunung ini. Sayangnya burung tersebut kemudian menghilang. Sejak saat itu, gunung tersebut dinamakan dengan Gunung Geumo yang berarti gagak emas.

Kedua, legenda Yeono dan Seo. Mereka adalah sepasang suami istri yang tinggal di pantai timur di kerajaan Silla. Pada tahun ke-4 pemerintahan Raja Adalla (157), pasangan itu mengendarai batu apung dan pergi ke Jepang. Kemudian mereka dinobatkan sebagao raja dan ratu. Namun pada saat yang sama Silla kehilangan cahaya matahari dan bulan. Lalu seorang peneliti mengatakan jika hal itu disebabkan oleh perpindahan energi matahari dan bulan dari Silla ke Jepang.


Sumber: koreanhistoricaldramas.com

Berdasar hasil penelitian itu, Raja Adalla mengirim utusan ke Jepang dan meminta Yeono dan Seo untuk kembali. Mendapat panggilan terebut, Yeono menjawab bahwa masalah akan terselesaikan jika kain sutra yang ditenun oleh Seo dibawa ke Silla untuk ritual ke surga. Ketika mereka melakukan apa yang diperintahkan, cahaya dipulihkan menjadi matahari dan bulan.

Pada kisah Gunung Geumo, burung gagak ditampilkan sebagai elemen sentral. Sementara di cerita Yeono dan Seo, gagak muncul sebagai personifikasi. Gagak berkaki tiga merupakan simbol penting dari warisan budaya Goguryeo yang menjadi acuan dalam hubungan antara pemujaan matahari di Goguryeo dan simbolisme mitologis. Selain di Korea, hewan mitologi ini juga dikenal di China dan Jepang. Di China Samjogo disebut dengan Sanzuwu, sementara di Jepang dikenal dengan Yatagarasu.


Sumber: folkency.nfm.go.kr
kudanil.laAvatar border
kudanil.la memberi reputasi
1
507
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan