Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hanasoraAvatar border
TS
hanasora
Nat Chigi Nori, Permainan Lempar Sabit ~ Seram Tidak ya?
Nat Chigi Nori, Permainan Lempar Sabit ~ Seram Tidak ya?

Nat Chigi Nori biasanya dinikmati oleh anak-anak atau remaja yang sudah dewasa. Dahulu, menebang rumput dan pohon merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak di desa pertanian atau pegunungan. Rerumputan diumpankan ke sapi atau digunakan untuk membuat kompos untuk pertanian, sedangkan pohon digunakan sebagai kayu bakar. Karena itu, menebang rumput dan pohon merupakan tugas penting dalam masyarakat tradisional. Namun, pekerjaan semacam ini tidak dilakukan dengan tergesa-gesa dan membutuhkan beberapa istirahat, yang merupakan permainan tradisional dimainkan.

Sebelum memulai permainan, pemain menebang sejumlah rumput, mengumpulkannya menjadi tumpukan, dan memasang tongkat di tengahnya. Berdasarkan hasil batu-gunting-kertas, mereka memutuskan urutan belokan dan melempar sabit ke arah tongkat. Pemain harus memberikan seluruh bagian rumput kepada pemenang yang berhasil membuat sabit digantung di tongkat, yang jarang terjadi. Oleh karena itu, pemain diberi peringkat tergantung pada kedekatan sabit mereka dengan tongkat, yang menyebabkan perbedaan pendapat dan, pada akhirnya, pertengkaran dalam perselisihan. Yang kalah, yang rumputnya diambil, harus tetap tinggal untuk memotong rumput atau pohon, sebelum pulang larut malam.

Ada aturan lain dimana pemain menumpuk seikat rumput atau kayu bakar yang bagus dan tinggi lalu melempar sabitnya dari jarak 3 - 4 m, satu per satu. Seorang pemain yang menancapkan sabit ke satu kelompok menang. Sulit untuk melempar sabit dalam jarak yang sangat jauh untuk menancapkan sabit dengan tepat ke setumpuk rumput atau kayu bakar yang diletakkan di lokasi yang lebih tinggi. Anak yang menancapkan sabit dengan teliti mengambil semua bungkusan tersebut, mengakibatkan beberapa anak secara rutin berlatih melempar sabit.

Permainan dengan kayu bakar menerapkan aturan berbeda karena dimainkan di lereng yang agak miring, bukan di tanah datar. Titik awal tersebut kemudian ditandai dengan sehelai daun pohon rerumputan. Namun kali ini sabit tidak dilemparkan, melainkan digulung. Pemain yang mampu melempar sabit paling jauh memenangkan semua bundel kayu bakar. Seorang pemain yang ahli, membuat gagang sabitnya lebih pendek sehingga bisa menggelinding lebih jauh.

Permainan ini akhirnya menghilang karena orang tidak lagi menebang pohon atau rumput panjang, namun tetap menjadi permainan yang tak terlupakan bagi mereka yang menghabiskan masa kecil mereka di komunitas pedesaan dari tahun 1950-an hingga 1970-an.


Sumber: folkency.nfm.go.kr
kudanil.laAvatar border
Shyesun.puchaAvatar border
Shyesun.pucha dan kudanil.la memberi reputasi
2
381
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan