“Mudah buat kita saat ini keluar rumah pakai baju bagus, datang ke mall dan makan enak. Bayangkan betapa sulitnya generasi muda Indonesia 75 tahun silam. Keluar rumah bawa senjata, harus berpisah dengan keluarga tercinta dan tak tahu kapan bisa pulang. Dengan segala kenyamanan ini, masihkah kita malas membangun negara Indonesia? Mari bangkit bersama, demi Indonesia!”

“Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk menebus jasa para pahlawan. Tapi setidaknya kita bisa bersatu untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang. Selamat HUT RI ke-75. Merdeka!”
“Perubahan bisa didapat dengan kerja keras. Kesuksesan bisa diraih dengan kerja tanpa henti, dan kejayaan bisa diraih dengan rasa tulus sepenuh hati. Mari cintai Indonesia dengan sekuat tenaga, demi masa depan yang lebih bahagia”

“Tujuh puluh lima tahun merdeka tak akan ada artinya kalau rakyat masih suka bertarung dengan sesama saudara di atas tanah sendiri. Bersatulah Indonesia, bersatulah negeriku!”



“Indonesia memang belum sepenuhnya berjaya, tapi itu bukan alasan untuk berpaling dan membanggakan negara lain. Kalau tidak dimulai dari diri sendiri, jangan memimpikan perubahan di masa depan. Selamat ulang tahun Indonesiaku”

“Perbedaan bukanlah alasan terjadinya perpecahan. Namun kesombongan dan tak mau mengakui kesalahan yang menjadikan Indonesia terbelah. Mari bersatu untuk Indonesia, jadikan 75 tahun kemerdekaan Indonesia lebih berarti”



“Indonesia jadi tempatmu lahir, tempatmu menangis untuk pertama kali, dan akan jadi tempat jasadmu terbaring untuk terakhir kali. Masih mau bilang negara ini tak berarti? Selamat ulang tahun Indonesia, aku mencintaimu selalu”



“Cukup jadi lebih rajin dan tak malas, cukup jadi lebih peduli dan tak apatis, cukup jadi lebih penyayang dan bukan pembenci. Hanya dengan cara itu kita bisa jadikan Indonesia lebih baik lagi. Dirgahayu Indonesiaku”



“Bayangkan kalau berpuluh tahun lalu kamu harus berperang angkat senjata, menghadapi kematian yang hanya segaris bedanya. Kini di zaman yang sudah merdeka, kamu hanya tinggal meneruskan perjuangan dengan cara yang lebih mudah. Dengan menjadi orang yang lebih baik, warga negara yang lebih taat, dan saudara sebangsa yang lebih penyayang”



“Tanggal 17 Agustus pernah jadi momen menyenangkan untuk kita di masa kanak-kanak. Ikut lomba dari pagi sampai petang, memperebutkan juara dan menantikan saat dipanggil ke panggung menerima hadiah. Tapi saat sudah dewasa, kita baru sadar kalau 17 Agustus adalah hari sakral dan penuh pertumpahan darah. Mencapainya adalah suatu keberhasilan terbesa dari para pahlawan. Dirgahayu Indonesiaku!”



“Kehidupan yang sulit bukan salah Indonesia. Kesuksesan yang belum diraih bukan salah Indonesia. Negeri ini sudah memberikan semua yang dia punya, kini saatnya kita yang bangkit dan berusaha! Selamat HUT RI ke-75. Merdeka!”



“Keringat para pemudah masa kini yang bekerja keras sepenuh hati, akan jadi tebusan terbaik untuk darah para pahlawan yang tertumpah di medan juang. Dirgahayu Indonesia, merdeka!”



“Kapan terakhir kali kamu berdiri dan menghormat pada sangsaka merah putih? Kapan terakhir kali kamu ikut mengheningkan cipta untuk jasad para pahlawan? Kapan terakhir kali kamu meneriakkan Pancasila dengan lantang? Hari ini bisa jadi kesempatan terbaikmu, turun di lapangan, merayakan 17 Agustus dengan cara yang paling sederhana: ikut upacara. Selamat ulang tahun Indonesia, aku bangga memilikimu”


“Indonesia bukan Jakarta. Indonesia bukan Bali atau Surabaya. Indonesia itu Sabang sampai Merauke. Indonesia itu berbagai suku, ras, dan bahasa. Jangan pernah lupa!”

“Bung Karno pernah berkata, kita kurang rasa percaya diri sebagai sebuah bangsa. Menyedihkan, padahal Indonesia punya segalanya sampai dijajah bangsa asing. Ayo bangkit dengan rasa percaya diri, percaya kalau Indonesia bisa!”



“Tak mengapa mengalami kegagalan saat berjuang, tak masalah mengalami rasa sakit saat berjuang. Perjuanganmu tak akan rusak, selama kamu belum menyerah. Merdeka!”



“Indonesia adalah aku. Dari ujung kaki sampai ujung rambutku Indonesia. Dalam hatiku dan dalam otakku semua Indonesia. Yang aku pakai dan yang aku makan semua dari Indonesia. Aku belajar dan bekerja di Indonesia. Aku bangga akan negeriku, Dirgahayu Indonesiaku!”



“Tidak ada manusia yang terlahir sempurna, sama seperti sebuah bangsa. Tidak akan bangsa yang benar-benar sempurna kecuali rakyatnya rela berkorban sepenuh hati. Selamat ulang tahun Indonesia!”



“Apa arti Indoensia buatmu? Buatku, Indonesia adalah tempat di mana aku jatuh cinta dan dicintai. Indonesia adalah tempat aku bermimpi dan meraih mimpi. Indonesia adalah tempat aku berjuang dan merasakan manisnya keberhasil. Dirgahayu negeri, Dirgahayu Indonesiaku”



“Dulu perjuangan para pahlawan harus melalui keringat dan darah, resiko hidup dan mati, angkat senjata dan menodongkan bambu runcing. Kini kamu bisa berjuang melalui tulisan, melalui ucapan, melalui gerakan. Lebih mudah, tapi akan sama berartinya jika dilakukan dengan sepenuh jiwa demi Indonesia”



“Jangan biarkan para pahlawan bersedih melihat Indonesia porak poranda karena terpecah antar saudara sendiri. Bersatulah Indonesia!”



“Mungkin sekarang kamu membayangkan betapa indahnya Perancis atau Amerika. Tapi saat ada di sana, jiwamu akan berteriak dan meronta untuk kembali pulang. Pulang ke tanah air yang dinamakan rumah. Ke negeri yang selalu memberi tanpa henti, bernama Indonesia”



“Kamu bisa tetap berjuang meski bukan tentara. Lewat keyboard laptopmu, lewat video YouTubemu, lewat caption Instagrammu, perjuangan bisa terus digerakkan. Kebenaran bisa tetap disuarakan. Jadilah rakyat yang berani menyuarakan kebenaran. Selamat ulang tahun Indonesia!”


Nah, banyak banget kan, ucapan yang relate sama kamu di masa sekarang? Yuk, sama-sama berjuang dengan cara masing-masing demi Indonesia.