Baju adat khas Papua

Indonesia terkenal akan beraneka ragam budaya dan adat istiadatnya. Karena banyak suku-suku yang mendiami di seluruh pelosok Nusantara.

Tentunya, tiap suku mempunyai adat budaya yang berbeda-beda. Dari Sabang bahkan sampai Merauke, kekayaan yang tak ternilai oleh materi yaitu budaya. Budaya menjadi identitas suatu daerah tertentu.

Dan, untuk kali ini ane akan membahas tentang keragaman budaya di tanah Papua. Tak diragukan lagi Papua memiliki kekayaan alam berupa pemandangan yang luar biasa indahnya.

Pemandangan alam yang masih sangat alami, Raja Ampat salah satu contoh kecilnya. Menjadi primadona destinasi wisata andalan di Papua.

Bukan hanya kekayaan alam, kekayaan budaya pun masih terus dilestarikan di masyarakat Papua. Misalnya baju adat asli Papua.

Nah, untuk thread kali ini ane akan membahas tentang baju adat khas Papua yang masih terjaga. Yuk, cari tahu di mari!

1. Holim atau koteka



Gansist pasti bukan hal asing lagi dengan baju adat Papua yang satu ini, koteka. Koteka adalah pakaian adat untuk diperuntukan bagi kaum laki-laki Papua.

Koteka ini terbuat dari buah labu air. Buah labu air yang sudah tua, dihilangkan dalamnya sehingga bentuk seperti selongsong kemudian dikeringkan. Maka jadilah koteka atau ada juga yang menyebutnya holin, bobbe, harim

2. Baju kurung



Pakaian ini dikenakan oleh wanita Papua. Karena sudah tersentuh modernisasi baju kurung terbuat dari kain beludru.

Biasanya baju kurung ini dikombinasikan dengan rok rumbai-rumbai serta dilengkapi dengan aksesoris gelang dan kalung yang terbuat dari biji-bijian.

3. Rok Rumbai



Rok rumbai terbuat dari daun sagu yang dikeringkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga bentuknya berumbai-rumbai.

Rok rumbai bisa juga dikenakan bagi laki-laki Papua, tetapi tidak memakai atasan baju kurung.

4. Baju Sali.



Baju Sali dikenakan hanya bagi gadis-gadis Papua. Baju Sali ini terbuat dari kulit pohon dengan proses yang teramat rumit sehingga menghasilkan warna coklat yang mantap.

5. Baju Yokal.



Kebalikan dari baju Sali, baju Yokal dipakai untuk mami-mami(wanita yang telah menikah)di Papua. Warna bajunya pun coklat kemerahan. Jadi, dengan melihat baju yang dikenakan wanita Papua dapat dilihat statusnya, lajang atau sudah nikah. Kalau janda? "Sorry, i don't know!" said TS.

6. Baju Rumput.



Gansist berpikiran pasti bajunya dari anyaman rumput. "Salah!" Baju Rumput ini terbuat dari pucuk daun sagu dengan berbagai proses, mulai perendaman, pengeringan dan dianyam dengan detail dan telaten.

Bukan hanya untuk wanita, baju Rumput ini bisa dipakai untuk para pria di Papua. Kenapa dinamakan baju Rumput? Karena ada talinya yang terbuat dari anyaman rumput yang fungsinya untuk mengikatkan di pinggang.

Bagaimana, Gansist, sangat kreatif dan alami 'kan baju adat dari Papua ini. Pastinya ramah dengan lingkungan.

Oh, iya, bagi Gansist di antara baju adat di atas, mana yang menjadi favorit? Kalau TS sih memfavoritkan koteka, semoga bisa kesampaian memilik koteka.

Sekian pembahasan tentang baju adat khas Papua. Sampai jumpa di thread TS selanjutnya. See you next thread!

Sumber: opini pribadi
Referensi tulisan&gambar: sumber