Assalamu'alaikum, Selamat Pagi, Siang, Malam para agan2 dan sist, apa kabar? Semoga sehat selalu, tulisan ini hanya pendapat ane, tak ada riset sendiri, pemikiran yang muncul tiba-tiba ketika ane berak, disini kita bacanya sambil mikir santuy aja ya, gak perlu baca sampai kepikiran serius banget kayak mikirin istri kok bisa lupa nyuciin sempak, tanpa basa basi template kaskuser lagi
skuuuyyyyy...
Dari mana acuan bahwa sesuatu hal itu "benar"?, Dari Tuhan, Riset, atau mayoritas yang konservatif, langsung mengambil kesimpulan benar karena menganggap yang menyampaikan kebenaran tahu apa yang benar dan sudah diteliti? Mungkin beda konsep, dan ada yang bisa dikorelasikan ataupun tidak, tergantung situasi. Bicara benar karena itu kata Tuhan, itu balik ke masing masing, sekarang "benar" dalam konteks sosial dan ilmu pengetahuan dan kadang kalau berpikir terlalu dalam, menjadi manusia pun susah, kebanyakan orang berpikir hanya yang pasti saja, mungkin itu salah satu kenapa lambat maju, bukan merangkul dan membangun karakter maju bersama sama malah mikir simple dan yang nyata saja, contoh mungkin ya, "Buat apa aku bantuin orang lain, aku aja masih susah", "Kerja nyadap karet aja lah, ada kebun tetangga, lumayan ambil upah, ngapain nyobain ke Jepang nyari kerja", yah gak semua mikir gitu sih, tapi masih ada, ane yakin yakin masih ada, no offense, dan masih ada yang beranggapan kebenaran bahwa yang cantik adalah yang berkulit putih, yang normal adalah laki laki suka sama perempuan, perempuan suka dengan laki laki, yang sesama bentuk jenis kelamin tidak boleh saling suka? Itu benar? Acuan benar nya dari mana? "agama"? Moral?... Hmmm bentar kalau pendapat ane sih yang kulit putih itu cantik, pengen nikahin kek istri ane, tapi yang hitam menurut ku juga cantik, tapi gak buat dinikahin, terus laki laki emang suka nya ama cewe, tapi kalau ane lihat laki laki saling suka, ane jijik aja sih liat nya, tapi ane gak peduli kalau bahagia begitu ya sudah. ngerti gan sist? Sekarang kalau di sosial, apakah salah berbeda pendapat dan malah berdebat? Menurut ane, tidak salah atau pun benar, karena berbeda pendapat dan berdebat itu bebas, kalau tujuan mencari mana yang benar dan berbeda pendapat serta berdebat karena perbedaan sudut pandang dan lain sebagainya, maka ada sisi positifnya karena bisa tahu mana yang benar selagi dilampirkan dengan bukti, yang jadi masalah adalah berbeda pendapat dan berdebat dan saling beradu menunjukkan bahwa "aku" lah yang benar karena ada bukti ini itu, statistiknya begini, hasil risetnya begini, meskipun hal yang disampaikan terlihat dengan jelas faktanya, yang tidak sependapat pun berhak untuk tidak sependapat kan? Meskipun dia tahu dia salah, karena tidak ada kewajiban untuk sependapat. Nah, untuk yang menyampaikan kebenaran ataupun statement tertentu yang di anggap benar juga mungkin karena dilihat dari siapa yang menyampaikan kebenaran, karena dianggap dia lah yang kompeten dibidang itu dan mengetahui itu semua. Mungkin orang-orang akan berpikir akan yakin melihat sesuatu itu benar kalau melihat langsung? Kan tidak menutup kemungkinan apa yang dilihat ternyata telah di manipulasi, contoh anda yakin matahari terbenam ke barat karena anda berdiri melihat matahari sambil megang kompas, ini bukti tak terpatahkan karena semua manusia melihatnya sekarang contoh lain kali ya? Boleh gak nih? Ane ngetik sambil jongkok ini, ini ceritanya yang tidak melihat langsung yah., misal, ada tante kunti ama genderowo ciuman terus tertangkap kamera, anda percaya? Ane sih percaya karena waktu itu ane lihat, ane percaya apa yang ane lihat tapi tidak yakin itu benar atau tidak. Sekarang bahas sesuatu yang "benar" pun selagi hal itu baik dan tidak memunculkan keburukan maka di anggap benar? Itu konteks sosial ya, Konteks sosial dan dunia ya, bukan Agama dan akhirat, itu urusan dapur masing-masing.
Sekarang manusia juga kalau terlalu bebas juga bahaya, karena bisa menjadi "Tuhan". Hhmmmm sekarang saya berpikir, kenapa pikiran manusia lah senjata paling hebat?, saking hebatnya bisa membunuh manusia itu sendiri.
Sekian terimakasih.
Diakhir ane mau tanya, sempak mending ane nyuci sendiri atau di cuciin istri sih gan? Makasihhh