Bagi ane, pahlawan dalam kehidupan ane ndak jauh-jauh. Yakni bapak ane sendiri. Yang kini sudah sepuh, namun masih harus menghidupi adik-adik yang masih kecil-kecil.

Bapak dan ibu ane sudah pisah dari ane kecil. Ane dan adik ikut ibu. Sedangkan bapak ane menikah lagi. Dan punya 3 anak dari ibu tiri ane.

Jodoh, rejeki dan maut ndak ada yang tahu kapan ia datang. Beberapa tahun yang lalu, ibu tiri ane meninggal. Meninggalkan 3 anak yang masih kecil. Sebenarnya, ibu sudah menawarkan diri untuk mengasuh adik-adik tiri ane karena kasihan bapak sudah tua, tapi bapak bersikeras bisa merawatnya sendiri. Jadilah bapak ane bapak merangkap sebagai ibu untuk ketiga adik tiri ane.

2 tahun yang lalu ibu ane juga meninggal. Ane jadi makin sering main ke rumah bapak. Biasanya pas ane libur. Malah pernah ane ngajak adik tiri ane yang paling kecil ke pabrik, karena bapak ndak bisa libur. Bapak jaga bengkel material.

Sebenernya sedih juga lihat bapak sudah setua itu masih harus bekerja menafkahi anak-anaknya yang masih kecil. Tapi bapak ndak pernah mengeluh. Kadang, ane kasih sedikit uang atau tawarin bawain rokok aja menolak. Katanya rokok dapet dari bengkel. Jadi kalau lagi ada rejeki, ane bagi untuk adik-adik. Atau bawain makan.

Beruntunglah, bapak sering mendapat pertolongan dari tetangga kanan kiri. Dikarenakan dari bapak juga yang sering menolong tetangga saat membutuhkan bantuan. Seperti membetulkan genting bocor, instalasi listrik, menyemen tembok yang retak, bahkan mengecat. Bapak tidak pernah meminta bayaran. Jika diberi uang lebih terkadang juga mengembalikannya kembali sebagian. Karena bapak tidak perhitungan pada tetangga kiri kanan inilah, tetangga juga tidak pernah hitungan pada keluarga bapak. Tetangga sering membagi makanan ke rumah bapak. Baik bapak sedang di rumah atau sedang di bengkel.

Hidup memang tidak pernah ada yang menduga. Kadang berjalan ndak sesuai dengan keinginan. Seperti bapak ane, yang sudah setua ini harus merangkap peran, sebagai bapak sekaligus ibu. Semoga Allah senantiasa menjaga kesehatannya, hingga kelak adik-adik ane sudah gede dan gantian, bisa bareng-bareng sama ane merawat bapak.