Kaskus

Entertainment

virga24Avatar border
TS
virga24
Sebagaimana Guru Adalah Pahlawan, Maka Beliau Adalah Pahlawan Ane!
Sebagaimana Guru Adalah Pahlawan, Maka Beliau Adalah Pahlawan Ane!

Hai Hai Agan Sista, dalam kesempatan ini ane mau cerita tentang seseorang nih.
Beliau adalah sosok yang gak mau dipanggil beliau, tapi karena ane murid yang nakal. Ya tetap ane panggil aja beliau, hahaha.

Ane kenal beliau ini baru tahun 2019, pertama bertemu di satu komunitas literasi di whatsapp group, hubungan kami awalnya biasa saja sampai terjadi beda argumen yang cenderung prinsipal. Sebelum ane lanjut cerita tentang argumen tersebut, ada baiknya ane sebut dulu orangnya. Silahkan di kepoin, jika berminat.

Ini id Kaskusnya @iissuwandi . Beliau merupakan salah satu Kaskus Kreator Favorit ane, tulisannya selalu rapi dan terstruktur menurut ane. Oleh sebab itu, menurut ane wajar kalo sekalinya beliau ini nulis, rata-rata tulisannya menjadi HT.


Spoiler for spoiler:


Setahu ane, beliau ini ibu rumah tangga yang merangkap sebagai guru (khusus anak-anaknya), dan guru online (khusus murid yang ngaku-ngaku macam ane ini). Sebagai seorang guru, beliau ini tipikal guru yang galak, marahnya pun menyeramkan, bisa hilang berminggu-minggu bahkan bulan.

Kembali cerita tentang adu argumen waktu itu, argumen yang merubah cara ane berpikir secara keseluruhan. Ialah argumen tentang 3 kata ajaib, Tolong, maaf dan terima kasih.

Bagi ane yang keras kepala dan sempat angkuh ini, minta maaf dan terima kasih adalah kata-kata yang justru harus jarang dipakai! Sebab kata-kata itu sakral, kalaupun mau disebutkan harus pada momen yang tepat. Agar maknanya tidak menjadi dangkal dan tak berarti. Bayangkan, jika setiap orang minta maaf maka masalah akan selesai. Lantas kapan seseorang merasa bertanggungjawab? Kapan seseorang memaknai maaf dengan sesungguh--sungguhnya arti? pikir ane waktu itu.

Argumen absurd di atas, secara brutal di bantah oleh Mbak @iissuwandi, menurutnya, kata maaf dan terima kasih memanglah kata-kata yang ajaib, karena ajaibnya lah maka masalah bisa selesai dengan kata-kata itu, khususnya masalah yang belum jadi masalah. You got what i mean? Mencegah lebih baik dari mengobati, kan?

Misalnya saja ketika seseorang hendak bertanya sesuatu. Begitu banyak orang yang kalau mau bertanya, maka akan meminta maaf terlebih dahulu, kan?

"Maaf, boleh nanya enggak?" kata seseorang dengan nada sopan yang kadang agak getar sedikit karena takut dan sungkan.

Menurutku, dulu. Kalau mau nanya ya nanya aja, ngapain mesti pake maaf segala? emang kita melukai orang lain?

Berbeda dengan mbak @iissuwandi , beliau ini menganggap kata maaf diperlukan agar kita menjadi lebih sopan, lebih menghargai, dan mencegah orang lain tersinggung. Lagipula, gak ada ruginya minta maaf meski tidak melakukan kesalahan.


Spoiler for spoiler:


Pendapat diatas, jika dipikirkan dengan kepala dingin dan ego yang minim, seharusnya sangat bisa diterima. Tak ada ruginya. Namun ane yang dulu angkuh itu, enggan menerima pendapat tersebut, ane bangga bertahan dengan idealisme ane pribadi.

Dari kasus ini, ane dan mbak @iissuwandisempat berseteru dan menjaga jarak. Namun entah bagaimana caranya, kami akrab kembali, malah lebih akrab dari sebelumnya. Dan ane? Sudah tak seangkuh dulu lagi, ane menerima pendapat bahkan mengamalkan 3 kata ajaib tersebut di kehidupan sehari-hari.

Andai waktu itu ane gak ketemu ama beliau, mungkin ane masih akan menjadi angkuh, enggan minta maaf ataupun berterima kasih.

Mengerikan, bukan?

Dari kasus diatas, jadi agan sista paham kan, kenapa mbak @iissuwandi menjadi pahlawan bagi ane? karena dari beliaulah pemikiran ane menjadi lebih terbuka, menurunkan ego, dan mengedepankan perasaan orang lain.

referensi : Opini dan Pengalaman Pribadi
Foto : Dikirim oleh @iissuwandi melalui Whatsapp (dokumen pribadi)
masnukhoAvatar border
iissuwandiAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
375
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan