- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
The Real Pahlawan, Menolong Orang Tanpa Memandang Siapa Orangnya.


TS
damen.garing
The Real Pahlawan, Menolong Orang Tanpa Memandang Siapa Orangnya.

Pahlawan memang sering kali datang dari keluarga atau orang yang dekat dengan kita. Namun bukan berarti orang asing tidak bisa menjadi pahlawan untuk kita. Seperti pengalaman yang pernah ane rasakan, berkat bantuan dari orang asing ane bisa melanjutkan hidup diperantauan di tengah kejamnya kehidupan di Ibukota Jakarta. Ini menjadi bukti bahwa diluar sana masih ada orang baik yang mau menolong dan membantu sesama tanpa mengenal siapa dan darimana asalnya.
Nah sebelum ane memperkenalkan siapakah sosok pahlawan versi ane, terlebih dahulu ane akan menceritakan bagaimana pertemuan kami bermula, sampai akhirnya beliau menolong ane.
Ane adalah seorang perantauan di kota Jakarta sejak tahun 2016, disini ane tidak mempunyai keluarga satupun. Awalnya ane hanya iseng mengikuti teman ane untuk bekerja di Jakarta, dan alhasil malah ane keterusan betah kerja di Jakarta sebagai salah satu QC di perusahaan sparepart motor di kawasan Jakarta Barat. Untungnya karena jabatan ane sebagai leader QC, ane tidak perlu bekerja secara shift-shift an, dan jam kerja ane mengikuti jam kerja karyawan kantor belakang, yaitu antara jam 08.00 sampai 16.00 . Dengan penghasilan yang lebih dari cukup akhirnya ane memutuskan untuk melanjutkan kuliah, karena kebetulan ada kampus yang lokasinya cukup dekat dengan tempat kerja ane.
Perjalanan sepulang dari kampus inilah, awal mula pertemuan ane dengan mas Reno yang sudah ane anggap sebagai pahlawan. Tahun 2019 waktu itu ane masih belum mempunyai sepeda motor, kemanapun ane selalu menggunakan jasa angkot, jarang sekali menggunakan jasa ojek online, maklum demi kenyamanan kantong. Waktu itu ane ingat betul, ane mengerjakan tugas E-learning sampai cukup larut di kampus, sekitar pukul 21.00 ane menaiki angkot menuju Pesanggrahan, lalu transit ke angkot berikutnya menuju Pesing.
Saat menunggu angkot menuju Pesing, karena ane rasa lumayan lama. Ane iseng-iseng jalan kaki, sekalian nyari warung untuk beli rokok pikir ane. Saat itu ane memakai tas selempang, yang hanya ane sandarkan di pundak kanan. Kondisi jalan saat itu memang lumayan sepi, tapi ane tidak berpikir macam-macam. Tiba-tiba saja, dari belakang ada motor yang menyerempet ane dan tentu saja ane jatuh. Tapi pengendara motor tersebut langsung melaju kencang tanpa menolong ane, 1 motor dibelakang penyerempat tadi seperti hendak berhenti menolong ane, tapi ternyata dugaan ane salah, pemotor dibelakang justru menjambret tas selempang ane.
Seketika ane berteriak memaki penjambret sekaligus berlari memburu motor jambret tersebut. Namun kecepatan ane tidak sebanding dengan laju motor mereka, dan alhasil ane kehilangan jejak mereka. Yang ane herankan dari sekian banyak orang dipinggir jalan yang melihat ane berteriak sambil berlari tidak ada yang menolong ane, mereka seperti melihat pemandangan yang sudah biasa dan tetap bersikap cuek.
Marah sekaligus bingung sekali ane saat itu, karena dompet, uang, ATM, kartu, bahkan kunci kosan juga ada di tas dan semuanya hilang. Mau tidak mau akhirnya ane jalan kaki menuju kosan, rasanya benar-benar campur aduk saat itu.
Tapi alhamdulilah, ada orang baik saat itu, ketika ane sedang berjalan sampai di lampu merah Puri. Ada pengendara sepeda motor yang mendekati ane, dia adalah mas Reno seseorang yang benar-benar ane anggap sebagai pahlawan, karena kalau tidak ada mas Reno sudah dijamin ane akan jalan kaki sampai kosan, bahkan setelah mas Reno mendengar cerita ane, mungkin karena dia merasa kasihan, dia mengajak ane makan terlebih dahulu sebelum mengantarkan ane pulang.

Nah sebelum ane memperkenalkan siapakah sosok pahlawan versi ane, terlebih dahulu ane akan menceritakan bagaimana pertemuan kami bermula, sampai akhirnya beliau menolong ane.
Ane adalah seorang perantauan di kota Jakarta sejak tahun 2016, disini ane tidak mempunyai keluarga satupun. Awalnya ane hanya iseng mengikuti teman ane untuk bekerja di Jakarta, dan alhasil malah ane keterusan betah kerja di Jakarta sebagai salah satu QC di perusahaan sparepart motor di kawasan Jakarta Barat. Untungnya karena jabatan ane sebagai leader QC, ane tidak perlu bekerja secara shift-shift an, dan jam kerja ane mengikuti jam kerja karyawan kantor belakang, yaitu antara jam 08.00 sampai 16.00 . Dengan penghasilan yang lebih dari cukup akhirnya ane memutuskan untuk melanjutkan kuliah, karena kebetulan ada kampus yang lokasinya cukup dekat dengan tempat kerja ane.
Perjalanan sepulang dari kampus inilah, awal mula pertemuan ane dengan mas Reno yang sudah ane anggap sebagai pahlawan. Tahun 2019 waktu itu ane masih belum mempunyai sepeda motor, kemanapun ane selalu menggunakan jasa angkot, jarang sekali menggunakan jasa ojek online, maklum demi kenyamanan kantong. Waktu itu ane ingat betul, ane mengerjakan tugas E-learning sampai cukup larut di kampus, sekitar pukul 21.00 ane menaiki angkot menuju Pesanggrahan, lalu transit ke angkot berikutnya menuju Pesing.
Saat menunggu angkot menuju Pesing, karena ane rasa lumayan lama. Ane iseng-iseng jalan kaki, sekalian nyari warung untuk beli rokok pikir ane. Saat itu ane memakai tas selempang, yang hanya ane sandarkan di pundak kanan. Kondisi jalan saat itu memang lumayan sepi, tapi ane tidak berpikir macam-macam. Tiba-tiba saja, dari belakang ada motor yang menyerempet ane dan tentu saja ane jatuh. Tapi pengendara motor tersebut langsung melaju kencang tanpa menolong ane, 1 motor dibelakang penyerempat tadi seperti hendak berhenti menolong ane, tapi ternyata dugaan ane salah, pemotor dibelakang justru menjambret tas selempang ane.
Seketika ane berteriak memaki penjambret sekaligus berlari memburu motor jambret tersebut. Namun kecepatan ane tidak sebanding dengan laju motor mereka, dan alhasil ane kehilangan jejak mereka. Yang ane herankan dari sekian banyak orang dipinggir jalan yang melihat ane berteriak sambil berlari tidak ada yang menolong ane, mereka seperti melihat pemandangan yang sudah biasa dan tetap bersikap cuek.
Marah sekaligus bingung sekali ane saat itu, karena dompet, uang, ATM, kartu, bahkan kunci kosan juga ada di tas dan semuanya hilang. Mau tidak mau akhirnya ane jalan kaki menuju kosan, rasanya benar-benar campur aduk saat itu.
Tapi alhamdulilah, ada orang baik saat itu, ketika ane sedang berjalan sampai di lampu merah Puri. Ada pengendara sepeda motor yang mendekati ane, dia adalah mas Reno seseorang yang benar-benar ane anggap sebagai pahlawan, karena kalau tidak ada mas Reno sudah dijamin ane akan jalan kaki sampai kosan, bahkan setelah mas Reno mendengar cerita ane, mungkin karena dia merasa kasihan, dia mengajak ane makan terlebih dahulu sebelum mengantarkan ane pulang.

dok.pri (potret mas Reno)
Sejak kejadian itu, ane menjadi kenal dengan sosok mas Reno dan sampai sekarang kita masih akrab. Ane benar-benar bersyukur saat itu karena Tuhan mengirimkan seseorang seperti mas Reno untuk membantu ane. Padahal kita tidak mengenal sama sekali waktu itu. Memang benar kata pepatah pahlawan tidak pernah memilih saat hendak membantu.
penulis @damen.garing
0
316
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan