Pada kesempatan ini, TS ingin mengajak Gansist mengulik tradisi unik di Gorontalo yang dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri. Seperti kita tahu, hari raya Idul Fitri adalah hari yang sangat spesial bagi umat muslim. Tidak heran hampir seluruh masyatakat Indonesia, punya cara tersendiri dalam menyambut momen tersebut.

Namun berbeda dengan daerah lain yang umumnya memiliki tradisi menyiapkan aneka makanan dan juga baju lebaran untuk menyambut Idul Fitri, masyarakat Gorontalo memiliki tradisi unik bernama Tumbilotohe.



Tumbilotohe berasal dari dua kata yaitu Tumbiloyang artinya memasang dan tohe artinya lampu. Secara garis besar Tumbilotohe adalah kebiasaan memasang lampu yang dilakukan masyarakat Gorontalo untuk menyambut Idul Fitri. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke 16 atau lebih tepatnya pada tahun 1525. Sunggguh, tradisi yang sangat legendaris bukan?

Tohe atau lampu yang digunakan pada acara Tumbilotohe adalah lampu atau penerangan sederhana terbuat dari botol kaca bekas minuman berenergi. Pada bagian tutup botol diberi lubang untuk meletakkan sumbu. Jaman dahulu bahan bakar yang digunakan untuk mengisi botol adalah getah damar, tapi karena sekarang sulit untuk mendapatkannya maka diganti dengan minyak tanah atau minyak goreng. Bahkan sudah ada yang mengkreasikannya dengan lampu listrik.

Lampu-lampu tersebut nantinya dipasang di halaman rumah warga, jalanan menuju masjid bahkan area sawah. Uniknya, lampu-lampu yang dipasang dibentuk sedemikian rupa menjadi aneka formasi seperti tulisan Arab, masjid, dan masih banyak lainnya.
Tumbilotohe dilakukan 3 hari menjelang hari raya Idul Fitri. Pada momen ini, Gorontalo disulap menjadi kota indah dengan seribu cahaya tersebar di tiap sudutnya. Tak heran banyak warga dari daerah lain datang ke Gorontalo untuk menyaksikan keindahannya.

Tumbilotohe sendiri dulunya dilakukan dengan tujuan memberi penerangan warga yang akan memberikan zakat fitrah saat malam hari. Namun tak disangka kebiasaan ini menjadi sebuah tradisi yang dilakukan sampai sekarang, dan bahkan mendapat dukungan dari pemerintah. Tidak heran pada tahun 2007 Gorontalo mendapatkan rekor MURI, karena menyalakan 5 juta lampu sekaligus saat Tumbilotohe.

Selain nilai estetis yang terkandung pada tradisi Tumbilotohe, tradisi ini juga sebagai simbol bahwa manusia bukan hanya memiliki jiwa yang bersih tapi juga terang dalam menyambut Idul Fitri. Maka sudah selayaknya masyarakat Gorontalo menjaga kelestarian tradisi Tumbilotohe, agar generasi penerus juga bisa ikut merasakan.

Itulah dia sedikit ulasan mengenai tradisi unik di Gorontalo dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Adakah tradisi serupa di daerah kalian? Yuk, bagikan di kolom komentar!

Sekian perjumpaan kita kali ini, sampai jumpa di lain kesempatan. Jangan lupa kasih rate, cendol dan subscribe juga ya.