Rina. Dia adalah sosok teman yang ane rasa sangat layak dan pantas untuk disebut sebagai Pahlawan Of The Year versi ane. Bagaimana tidak bantuan dan pertolongannya benar-benar sangat berarti bagi ane, seperti menemukan sebuah oasis di padang gurun pasir tandus. Bukan lebay ya, tapi memang itulah yang ane rasakan dulu saat dia datang menolong ane.

dok.pri (saat Rina menemani ane rawat inap di pengobatan alternatif)

Rina adalah teman SMP ane, kita memang tidak pernah tinggal di kelas yang sama, tapi karena rumah kita dekat dan masih di satu desa yang sama, membuat kita sering bertemu dan akrab walaupun berbeda kelas. Sejak lulus SMA, Rina memilih untuk merantau ke Jakarta, dan dari apa yang ane dengar, dia bekerja di salah satu perusahaan Keuangan di Jakarta.

Sedangkan ane, setelah lulus SMA ane hanya bisa bekerja serabutan, terkadang menjadi penjual keliling buah, buruh sawah dan yang akhir-akhir ini ane lakukan adalah menjadi kuli bangunan, walaupun hasilnya tidak sebanyak para pekerja di kantor swasta setidaknya upah nya cukup untuk membiayai kehidupan ane selama ini. 

Jika dihitung-hitung sudah sekitar 4 tahun ane tidak bertemu Rina, karena dia memang jarang sekali pulang kampung setelah merantau ke Jakarta. Tepatnya tahun 2019 kemarin, ane ikut kerja borongan sebagai kuli bangunan di wilayah Slipi Jakarta Barat, untuk membangun ruko perkantoran 3 lantai. Saat itu pekerjaan ane normal dan lancar-lancar saja, sampai pada minggu ketiga ane bekerja disana, ane memang setiap harinya selalu lembur setidaknya sampai jam 9 atau jam 10 malam. Dan hari itu ane ingat sekali tepatnya malam minggu, ane lembur mengerjakan finishing tembok di lantai 3, ketika ane sedang mengecat tembok samar-samar ane mendengar suara anak kecil tertawa dari arah samping ane, dan ketika ane tengok anak kecil itu mendorong ane otomatis ane hilang keseimbangan dan jatuh sampai ke lantai 1.

Saat itu yang ane ingat, tiba-tiba saja ane sudah berbaring di lantai dengan rasa sakit luar biasa di lengan kanan. Singkat cerita malam itu juga, ane dilarikan ke pengobatan alternatif di wilayah basmol. Dua hari disana kondisi tangan ane masih di gip dan diperban, setiap hari pagi dan sore selalu ada pemijatan rutin dari kiai nya. Yang paling menyedihkan disana ane tidak ditemani oleh siapapun, memang biaya pengobatan ditanggung oleh perusahaan, namun ane dibiarkan sendirian dan tidak dipegangi uang sepeserpun oleh mandor. Sedangkan disana tidak ada jatah makan seperti dirumah sakit, disana hanya rawat inap dan pijat saja. Dan selama 2 hari disana, ane diberi makanan oleh tetangga ranjang sebelah, yang kasian melihat ane sendirian dan tidak memegang uang. Saat itu rasanya ingin sekali pulang, tapi HP ane ada di basecamp proyek, karena sewaktu malam-malam ane dibawa ke pengobatan ini ane lupa tidak membawa HP. Mau menghubungi mandor juga ane tidak hapal nomor teleponnya. Ane sempat benar-benar bingung waktu itu.

Untungnya ditengah kebingungan ane, secara tidak sengaja ane melihat Rina lewat di samping ranjang ane. Awalnya ane sempat ragu itu Rina atau bukan, tapi ane nekat memanggil namanya, dan ketika dia menoleh benar saja itu Ria. Kuasa Tuhan, saat itu ane bertemu dengan Rina.

Rina saat itu sedang menjenguk salah satu temannya yang juga mengalami patah tulang dan di rawat di tempat pengobatan alternatif yang sama. Saat itu ane menceritakan semua masalah ane, selama seminggu disana, Rina lah yang menjaga ane, setiap pagi dan malam dia selalu ke tempat pengobatan ane membawa makanan dan camilan untuk ane. Bahkan Rina juga membantu membiayai kepulangan ane ke kampung, karena ternyata tidak 100% pengobatan disana ditanggung perusahaan, mau tidak mau upah ane digunakan untuk membayar kekurangan biaya pengobatan disana. 

dok.pri

Itu adalah kenangan terburuk yang ane punya, sampai saat ini ane masih trauma untuk bekerja ke luar kota lagi, karena takut akan terjadi hal-hal buruk lagi. Ane benar-benar berterimakasih kepada Rina sahabat ane, karena berkat pertolongannya ane tidak kelaparan selama di pengobatan dan ane bisa pulang ke kampung halaman dengan nyaman. Doa ane, semoga Tuhan selalu melindungimu Rin dimanapun kamu berada. 

dokpri dan pengalaman pribadi TS @ahmad.su