Menikah ialah salah satu sunnah Rasulullah SAW, juga merupakan sunnah para rasul yang sebelumnya. Secara bahasa pernikahan diambil dari bahasa Arab "Nakaha" yang berarti menggabungkan atau mengumpulkan, adapun menurut istilah menikah itu adalah aqad yang dengannya dihalalkan untuk bersentuhan, bersenggama, bercumbu, berciuman, dan sejenisnya antara seorang laki-laki dan perempuan yang tadinya tidak halal (bukan muhrim).

Untuk melaksanakan suatu pernikahan tidaklah semudah yang anak muda bayangkan, namun untuk menjalankannya kita mesti melakukan persiapan dari berbagai aspek, mulai dari kesiapan fisik, pikiran, metal, materi dan aspek-aspek lainnya agar terwujud suatu rumah tangga yang yang baik, sakinah, mawaddah, warohmah dan mendapat ridho Allah SWT.

Setiap orang pasti memiliki alasan tersendiri yang mendorongnya untuk melakukan suatu pernikahan, maka agama kita telah memberikan koridor serta ketentuan yang jelas terhadap berbagai alasan itu.

Menikah juga merupakan ritual kegiatan yang suci dan sakral bagi umat Islam, maka Islam tidak hanya mengatur persoalan saat menjalankan pernikahan saja, akan tetapi juga tentang perceraian, Islam juga mengatur pasca nikah dan sebelum pernikahan. salah satunya adalah dalam memilih pasangan yang ideal sesuai petunjuk syar'i, hal ini sangat penting karena mendapatkan pasangan menikah yang tepat akan sangat menentukan sekali terhadap kehidupannya setelah menikah sebagai upya dalam mendapatkan ridhlo Allah SWT.

Dalam sebuah hadits telah diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW telah bersabda :

"Wanita dinikahi karena empat hal : karena hartanya, nasabnya, kerupawanannya dan sebab agamanya. Menangkanlah perempuan yang ta'at agamanya maka kamu akan beruntung"(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika kita simak hadits itu, maka terdapat 4 kriteria untuk mendapatkan seorang istri yang ideal bagi para lelaki, namun yang paling utama dalam memilih pasangan hidup dilihat dari agamanya.

Salah satu faktor yang akan mempengaruhi suatu pernikahan ialah harta, yang satu ini tentu tidak dapat kita sepelekan ketika akan berumah tangga karena tidak dapat dipungkiri bahwa pada zaman sekarang banyak orang yang sudah menikah akan tetapi bercerai hanya karena persoalan ekonomi yang kurang atau tidak memenuhi kebutuhan hidupnya. Nah, tujuan dari harta yang cukup agar rumah tangga terhindar dari permasalahan kurangnya faktor kebutuhan hidup secara ekonomi yang dapat menimbulkan keretakan bahkan perceraian rumah tangga.

Memilih pasangan yang baik dilihat dari sisi nasabnya juga penting, dengan harapan keturunan dari orang yang baik dan berakhlak mulia akan menyebabkan terlahir pula generasi baru yang tetap memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan para pendahulunya, peribahasa mengatakan "buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya" sudah menjadi suatu ketentuan yang terjadi di alam ini bahwa darah yang mengalir dari tubuh anak manusia akan berkaitan langsung dengan para pendahulunya.

Sebelum menikah dalam tuntunan agama ada istilah yang disebut dengan ta'aruf, yang maksudnya adalah proses perkenalan antara laki-laki dan perempuan sebelum menikah, hal seperti ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan diantara seorang laki-laki dan perempuan yang akan melangsungkan pernikahan, hal ini tidak dapat dipungkiri sebab manusia melihat sesuatu dan menilai dari kondisi luarnya dahulu, kecantikan atau ketampanan calon pasangan kita dapat menentukan tingkat keharmonisan suatu keluarga. Seperti sabda Nabi SAW :

"Wahai Rasulullah wanita yang bagaimana yang paling baik? maka beliau menjawab : Wanita yang menyenangkan hati jika dilihat (suami), taat jika diperintah dan tidak menyelisihi pada sesuatu yang ia benci terjadi pada dirinya (istri) dan harta suaminya" (HR. Ahmad)

Menjadi prioritas yang diutamakan dalam hadits, ketika memilih pasangan dilihat dari tingkat ketaqwaan dan agamanya, jika kita mengutamakan ketaqwaan serta agamanya maka kita akan beruntung. Maka sangat jelas bahwa mengutamakan agamanya untuk pasangan yang akan kita nikahi akan memberikan rahmat dan keberkahan yang besar bagi kehidupan rumah tangga setelah menikah, kebahagiaan rumah tangga akan terwujud, yakni akan banyak kebaikan yang datang ketika kita telah mengutamakan agamanya.

Ketika kita tidak bisa mendapatkan kriteria yang tiga, maka minimal harus mampu mendapatkan kriteria orang yang taat dalam beragamanya, karena ketaqwaan akan membawa pada keberkahan hidup, serta mendapat ridho Allah SWT.

Dalam memilih kriteria ini juga berlaku bagi perempuan dalam memilih pasangan laki-laki yang akan melamarnya, yaitu dapat mengutamakan agamanya. Sebab dengan memiliki suami yang ta'at beragama dan memahami baik tentang agama Islam, nantinya akan mampu menjadi teladan serta memberikan warna kehidupan yang sesuai dengan tuntunan serta ajaran Islam dalam mecari keridhoan Allah SWT.

"Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridho'i agamanya dan akhlaknya, maka nikahlah dia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan besar"(HR. Tirmidzi).