Penggerak kesehatan tanpa pamrih


Pahlawan merupakan sosok orang yang mempunyai keberanian dan pengorbanannya dalam pengabdiannya pada masyarakat luas, maupun untuk diri pribadi. Nilai sebuah pengorbanan, tidak hanya diukur dari seberapa banyak orang tersebut berbuat secara nyata. Akan tetapi, pengorbanan waktu dan pemikiran juga tak kalah hebatnya.

Berbicara tentang pahlawan, di lingkungan ane ada satu wanita hebat yang perjuangannya sangat luar biasa. Terus mengedukasi masyarakat di sini tentang pentingnya Posyandu. Beliau adalah Ibu Tita, seorang juru rias sekaligus kader posyandu.



Di sela kesibukannya sebagai seorang juru rias salon kecantikan miliknya. Bu Tita banyak berkontribusi dalam setiap kegiatan di lingkungan. Semangat kerja beliau itu luar biasa, jika ada masyarakat yang tidak mau datang ke posyandu. Bu Tita dan kader lain, akan mendatangi rumahnya untuk melakukan penimbangan berat badan, cek tensi darah, juga kesehatan masyarakat.

Karena jaman sekarang banyak mamak muda yang punya ponsel. Beliau tidak pernah bosan mengingatkan, untuk datang ke posyandu jika waktunya pemeriksaan sudah tiba. Lewat status sosial medianya, kita tidak tertinggal info apapun.





Menu gizi sehat yang selalu diberikan pada anak-anak setiap posyandu sebagai hadiah. Itu pun dimasak oleh beliau sendiri, tanpa MSG namun rasanya enak. Cocok untuk bayi dan anak-anak yang memang wajib mendapatkan makanan yang sehat.



Bukan hanya soal berat badan, tinggi badan, juga kesehatan gigi anak yang diperhatikan. Sekarang juga ada posbindu, yaitu posyandu untuk para lansia yang ingin mengecek kesehatannya secara berkala.

Selama pandemi ini, Bu Tita dan para kader, tidak kehabisan akal untuk tetap mengecek kesehatan balita. Mereka berkeliling dari satu rumah, ke rumah lainnya membawa peralatan kesehatan. Bayangkan saja 6 Rt harus mereka kunjungi satu persatu rumah anggota posyandu yang sudah ada di data.

Setiap bulan Bu Tita selalu mengundang para mamak hamil dan mamak muda untuk mengikuti kelas ibu dan balita. Yang mana edukasi parenting yang baik dan benar ini sangat penting. Apalagi bagi mereka yang masih jadi orang tua pemula.

Jika tidak belajar dengan baik soal dunia anak, bagaimana cara merawat mereka dari kehamilan sampai usia emas. Maka jangan sampai menyesal, jika terjadi salah penanganan. Bu Tita, mengundang mereka yang bukan hanya anggota posyandu dalam data saja.

Akan tetapi, untuk mereka juga yang memang perlu untuk dibimbing. Bu Tita mengajak untuk hidup sehat jiwa dan raga. Jiwa dimasuki oleh ilmu dan raga dipenuhi oleh pola hidup yang sehat.

Beliau juga mengajak masyarakat untuk menghijaukan lingkungan. Dengan berbagai cara, diantaranya menanam sayuran di pot yang terbuat dari barang bekas. Supaya ramah lingkungan dan awet biaya, hasilnya sayurnya nanti akan di masak untuk saling berbagi pada sesama. Apalagi di masa pandemi covid yang masih belum usai.



Semangat dan keaktifan beliau lewat sosial media. Memicu anak muda lainnya untuk ikut peduli lingkungan. Beliau orang yang supel, ramah pada siapapun, tak segan membantu. Berkontribusi bukan hanya tenaganya saja, tapi juga pemikiran, di sela-sela kesibukan beliau sebagai ibu rumah tangga.

Meski sibuk dengan segala kegiatannya, beliau selalu sempat mengantarkan anaknya sekolah. Saat anaknya butuh kehadiran beliau, Bu Tita membatalkan janjinya yang sudah dibuat demi sang buah hati. Sungguh, sosok ibu yang luar biasa juga pedoman para mamak muda.

Sekian thread ane kali ini, dari Bu Tita ane banyak belajar. Sesibuk apapun kita, tetap nomor satu kan apa yang menjadi prioritas.