- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bidan Yang Rela Mengabdi di Daerah Terpencil, Bidan Zulfa Tokoh Paling Menginspirasi


TS
derinurhandi
Bidan Yang Rela Mengabdi di Daerah Terpencil, Bidan Zulfa Tokoh Paling Menginspirasi
Pahlawan Kesehatan di Tempat Ane


Di zaman yang sudah merdeka ini, sebagai warga negara Indonesia kita masih terbelenggu dalam beberapa kesulitan. Salah satunya dalam fasilitas kesehatan dan infrastruktur jalan. Untuk daerah pelosok kemerdekaan seolah belum sepenuhnya terasa.
Infrastruktur yang belum tersentuh pembangunan pun menjadikan kesulitan warga untuk mengenyam pendidikan dan juga susah memperoleh pelayanan kesehatan. Terutama ibu hamil dan melahirkan. Sosok yang satu ini adalah pahlawan di desa Panyindangan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur. Seorang bidan yang rela bertaruh nyawa untuk menyelamatkan jiwa pasiennya.

Bidan muda dan cantik nan inspiratif
Bidan desa bernama In-in Zulfaidah Mubayyinah adalah tenaga kesehatan yang lahir di daerah pelosok dan mengenyam pendidikan di akademi kebidanan. Beliau sejak SMA bercita-cita menjadi tenaga kesehatan dan ingin mengabdikan diri di kampung tercintanya.
Desa Panyindangan memang dikenal dengan Topografi daerah yang kebanyakan berbukit sehingga hanya sebagian wilayah yang sudah tersentuh aspal atau pengecoran. Sisanya hanya jalan setapak atau tanah yang apabila musim hujan datang akan sulit untuk dipakai.

Menuju rumah pasien yang terpencil




Potret sulitnya membawa pasien rujukan menuju klinik atau puskesmas
Untuk menyentuh sasaran berupa ibu hamil dan melahirkan juga balita, Bidan Zulfa--sebutan akrabnya--lebih memilih berjalan kaki menuruni curamnya perbukitan bahkan menyebrangi sungai yang beraliran deras. Beliau pun tidak pernah menargetkan bayaran untuk para ibu yang melahirkan. Bahkan di rumahnya bidan cantik ini menyediakan klinik bersalin dengan biaya gratis.

Memberikan penyuluhan kesehatan di posyandu
Kesulitan terbesarnya adalah memobilisasi pasien yang memang terkena kasus gawat melahirkan. Proses yang dilalui untuk merujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat memang sering membutuhkan perjuangan. Dari mulai perjalanan menggotong pasien dalam tandu akibat mobil ambulance tidak bisa masuk. Hingga jarak jauh yang harus ditempuh ke fasilitas kesehatan terdekat yang rata-rata di atas 20km.

Video perjalanan yang sulit menuju puskesmas
Berdasar pada kesulitan akses inilah bidan Zulfa tak pernah lelah membantu dan melayani kesehatan para warga di sekitar kampungnya. Belum lagi tugas piket mingguan di puskesmas kecamatan yang ditempuh lebih dari 3 jam. Waktu istirahatnya sering tersita dengan panggilan mendadak ibu melahirkan. Namun, semuanya dia jalani dengan penuh semangat.
Baginya sebuah pengabdian itu adalah kebahagiaan terbesar. Melihat para ibu hamil, bayi dan balita sehat semua lelahnya sirna berganti senyuman.

Video bidan Zulfa menyeberangi sungai menuju pasien
Sosok ini sangat menginspirasi ane, bukan bagi ane saja tapi bagi warga di sini. Tak sedikit yang mendapat pengobatan gratis dan begitu berterima kasih akan kebaikan budinya. Di saat dokter dan males lainnya berlomba-lomba dalam tarif pelayanan dan harga obat. Justru beliau lebih banyak memberikan obat dan pelayanan gratis kepada warganya.

Klinik pribadinya

Ketika bertugas piket di puskesmas kecamatan


Menangani ibu melahirkan gratis di rumahnya
Keaktifannya sebagai bidan desa ternyata membuahkan prestasi sebagai bidan teladan dalam lomba cerdas cermat bidan se-kabupaten Cianjur. Di usia yang masih muda sepak terjangnya telah membuahkan hasil yakni kesadaran para ibu hamil dan melahirkan yang makin meningkat untuk melakukan pemeriksaan dan melahirkan di klinik atau memakai jasa bidan.
Sebelumnya masyarakat masih awam dan takut untuk melahirkan di klinik atau bidan. Anak-anak pun sudah terkoordinir dalam posyandu sehingga proses imunisasi bisa terlaksana dengan baik. Sebenarnya bukan tawaran bekerja di rumah sakit kota telah banyak diterimanya. Namun, beliau lebih memilih membantu warga di kampungnya yang masih terpencil.
Opini pribadi
Gambar:
FB In-in Zulfaidah Mubayyinah
Video:
FB In-In Zulfaidah Mubayyinah


Di zaman yang sudah merdeka ini, sebagai warga negara Indonesia kita masih terbelenggu dalam beberapa kesulitan. Salah satunya dalam fasilitas kesehatan dan infrastruktur jalan. Untuk daerah pelosok kemerdekaan seolah belum sepenuhnya terasa.
Infrastruktur yang belum tersentuh pembangunan pun menjadikan kesulitan warga untuk mengenyam pendidikan dan juga susah memperoleh pelayanan kesehatan. Terutama ibu hamil dan melahirkan. Sosok yang satu ini adalah pahlawan di desa Panyindangan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur. Seorang bidan yang rela bertaruh nyawa untuk menyelamatkan jiwa pasiennya.

Bidan muda dan cantik nan inspiratif
Bidan desa bernama In-in Zulfaidah Mubayyinah adalah tenaga kesehatan yang lahir di daerah pelosok dan mengenyam pendidikan di akademi kebidanan. Beliau sejak SMA bercita-cita menjadi tenaga kesehatan dan ingin mengabdikan diri di kampung tercintanya.
Desa Panyindangan memang dikenal dengan Topografi daerah yang kebanyakan berbukit sehingga hanya sebagian wilayah yang sudah tersentuh aspal atau pengecoran. Sisanya hanya jalan setapak atau tanah yang apabila musim hujan datang akan sulit untuk dipakai.

Menuju rumah pasien yang terpencil




Potret sulitnya membawa pasien rujukan menuju klinik atau puskesmas
Untuk menyentuh sasaran berupa ibu hamil dan melahirkan juga balita, Bidan Zulfa--sebutan akrabnya--lebih memilih berjalan kaki menuruni curamnya perbukitan bahkan menyebrangi sungai yang beraliran deras. Beliau pun tidak pernah menargetkan bayaran untuk para ibu yang melahirkan. Bahkan di rumahnya bidan cantik ini menyediakan klinik bersalin dengan biaya gratis.

Memberikan penyuluhan kesehatan di posyandu
Kesulitan terbesarnya adalah memobilisasi pasien yang memang terkena kasus gawat melahirkan. Proses yang dilalui untuk merujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat memang sering membutuhkan perjuangan. Dari mulai perjalanan menggotong pasien dalam tandu akibat mobil ambulance tidak bisa masuk. Hingga jarak jauh yang harus ditempuh ke fasilitas kesehatan terdekat yang rata-rata di atas 20km.

Video perjalanan yang sulit menuju puskesmas
Berdasar pada kesulitan akses inilah bidan Zulfa tak pernah lelah membantu dan melayani kesehatan para warga di sekitar kampungnya. Belum lagi tugas piket mingguan di puskesmas kecamatan yang ditempuh lebih dari 3 jam. Waktu istirahatnya sering tersita dengan panggilan mendadak ibu melahirkan. Namun, semuanya dia jalani dengan penuh semangat.
Baginya sebuah pengabdian itu adalah kebahagiaan terbesar. Melihat para ibu hamil, bayi dan balita sehat semua lelahnya sirna berganti senyuman.

Video bidan Zulfa menyeberangi sungai menuju pasien
Sosok ini sangat menginspirasi ane, bukan bagi ane saja tapi bagi warga di sini. Tak sedikit yang mendapat pengobatan gratis dan begitu berterima kasih akan kebaikan budinya. Di saat dokter dan males lainnya berlomba-lomba dalam tarif pelayanan dan harga obat. Justru beliau lebih banyak memberikan obat dan pelayanan gratis kepada warganya.

Klinik pribadinya

Ketika bertugas piket di puskesmas kecamatan


Menangani ibu melahirkan gratis di rumahnya
Keaktifannya sebagai bidan desa ternyata membuahkan prestasi sebagai bidan teladan dalam lomba cerdas cermat bidan se-kabupaten Cianjur. Di usia yang masih muda sepak terjangnya telah membuahkan hasil yakni kesadaran para ibu hamil dan melahirkan yang makin meningkat untuk melakukan pemeriksaan dan melahirkan di klinik atau memakai jasa bidan.
Sebelumnya masyarakat masih awam dan takut untuk melahirkan di klinik atau bidan. Anak-anak pun sudah terkoordinir dalam posyandu sehingga proses imunisasi bisa terlaksana dengan baik. Sebenarnya bukan tawaran bekerja di rumah sakit kota telah banyak diterimanya. Namun, beliau lebih memilih membantu warga di kampungnya yang masih terpencil.
Opini pribadi
Gambar:
FB In-in Zulfaidah Mubayyinah
Video:
FB In-In Zulfaidah Mubayyinah
Diubah oleh derinurhandi 16-11-2020 19:02


adolfsbasthian memberi reputasi
1
1.2K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan