

TS
FootballStory
Ngomongin Opini Kroos, Memangnya Secapek Apa sih Jadi Pemain Bola?

Quote:
Toni Kroos menyebut FIFA dan UEFA memperlakukan para pesepakbola layaknya "badut" dengan seenaknya menciptakan kompetisi baru di level klub maupun negara.
FIFA Piala Dunia Antarklub juga baru-baru ini diperluas jangkauannya, selain itu ada wacana untuk membentuk kompetisi baru bernama Liga Super Eropa (European Super League) yaitu kompetisi eropa kasta ketiga untuk tahun-tahun kedepan
Namun, gelandang cerdas tersebut nampaknya ada di garda terdepan untuk berontak dari gagasan tersebut. Menurutnya, dengan kompetisi yang sekarang saja itu sudah menguras mental dan fisik para pesepakbola.

"Dengan penemuan hal-hal baru ini, kami tampak seolah menjadi badutnya FIFA dan UEFA," cakap Kroos.
"Kompetisi-kompetisi semacam ini diciptakan untuk menyedot segalanya dari setiap pemain secara fisik dan menyedot uang sebanyak mungkin," urai sang gelandang.
"Ketika hal-hal tertentu berjalan dengan baik (kompetisi yang sudah ada), sebaiknya biarkan saja," lanjutnya.
FIFA Piala Dunia Antarklub juga baru-baru ini diperluas jangkauannya, selain itu ada wacana untuk membentuk kompetisi baru bernama Liga Super Eropa (European Super League) yaitu kompetisi eropa kasta ketiga untuk tahun-tahun kedepan
Namun, gelandang cerdas tersebut nampaknya ada di garda terdepan untuk berontak dari gagasan tersebut. Menurutnya, dengan kompetisi yang sekarang saja itu sudah menguras mental dan fisik para pesepakbola.

"Dengan penemuan hal-hal baru ini, kami tampak seolah menjadi badutnya FIFA dan UEFA," cakap Kroos.
"Kompetisi-kompetisi semacam ini diciptakan untuk menyedot segalanya dari setiap pemain secara fisik dan menyedot uang sebanyak mungkin," urai sang gelandang.
"Ketika hal-hal tertentu berjalan dengan baik (kompetisi yang sudah ada), sebaiknya biarkan saja," lanjutnya.
Quote:
Bukan cuma sepakbola, banyak olahraga yang menuntut para atletnya secara fisik maupun mental. Sebenarnya sulit mengatakan mana olahraga yang tuntutannya cukup banyak dan memberatkan, karena tiap olahraga memiliki spesifikasi keahlian masing-masing. Namun ada satu olahraga yang dirasa sangat melelahkan baik secara mental maupun fisik, ialah triathlon.

Menurut ane pribadi, triathlon adalah olahraganya para "superhero". Karena seorang atlet yang berpartisipasi dalam triathlon harus berenang, bersepeda, dan berlari pada satu perlombaan yang sama. Luar biasa melelahkannya bukan?
Atlet triathlon dijuluki ironman, para ironman ini harus berenang sejauh 3,8 km, bersepeda sejauh 180 km, dan menyelesaikan marathon 42 km. Tentu membutuhkan tingkat kebugaran yang sangat amat tinggi sekali (terdengar lebay, tapi percayalah itu kenyataannya).
Latihan mesti melebihi kemampuan paru-paru, daya tahan terhadap tekanan air juga dibutuhkan, kemudian mereka harus kuat menundukkan tubuh dan kaki saat bersepeda, berlari marathon juga membuat hamstring dan betis menjadi penggerak utama.
Permainan mental sangat penting disini. Mereka tidak harus cepat, namun harus memiliki daya tahan otot yang sangat tinggi sehingga mereka bisa menjaga stamina dan meminimalisir kelelahan. Gerakan mereka harus seefisien mungkin dan mendistribusikan tenaga secara merata.

Menurut ane pribadi, triathlon adalah olahraganya para "superhero". Karena seorang atlet yang berpartisipasi dalam triathlon harus berenang, bersepeda, dan berlari pada satu perlombaan yang sama. Luar biasa melelahkannya bukan?
Atlet triathlon dijuluki ironman, para ironman ini harus berenang sejauh 3,8 km, bersepeda sejauh 180 km, dan menyelesaikan marathon 42 km. Tentu membutuhkan tingkat kebugaran yang sangat amat tinggi sekali (terdengar lebay, tapi percayalah itu kenyataannya).
Latihan mesti melebihi kemampuan paru-paru, daya tahan terhadap tekanan air juga dibutuhkan, kemudian mereka harus kuat menundukkan tubuh dan kaki saat bersepeda, berlari marathon juga membuat hamstring dan betis menjadi penggerak utama.
Permainan mental sangat penting disini. Mereka tidak harus cepat, namun harus memiliki daya tahan otot yang sangat tinggi sehingga mereka bisa menjaga stamina dan meminimalisir kelelahan. Gerakan mereka harus seefisien mungkin dan mendistribusikan tenaga secara merata.
Quote:
Sekarang kita fokus pada poin utama tentang aktivitas pada permainan sepakbola.

Dalam taraf atlet professional, jika berbicara perbandingan antara sepakbola dan olahraga lainnya itu cukup jauh dari segala aspek. Mungkin kita yang kelas amatir yang main bola/futsal sebatas have fun, beberapa perbedaan tidak terlalu terasa. Pemain sepakbola membutuhkan simpanan energi aerobik yang matang, yang bisa dimanfaatkan saat pertandingan maupun latihan dengan menggunakan variasi permainan kucing-kucingan atau "sekedar" berlari.
Pentingnya energi aerobik, fungsi kapasitas aerobik adalah untuk berlari pada intensitas tinggi dengan kecepatan sprint. Biasanya seorang winger adalah yang membutuhkan itu semua (meskipun pemain di posisi lain juga butuh). Setau ane dari pembelajaran di kampus, sebuah tim yang akan memainkan pertandingan di akhir pekan akan menjadwalkan latihan pokok rutin pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat. Tentu ada alasan rinci dibuat jadwal seperti itu, namun simpelnya tubuh lebih baik "capek sekalian" lalu pemulihan di hari Rabu dan Sabtu/Minggu untuk kemudian pertandingan akan dilaksanakan di akhir pekan ketimbang sehari latihan, sehari libur itu kurang baik terhadap adaptasi tubuh.
Baiknya, latihan dalam cabang olahraga sepakbola adalah latihan berperiode, dengan menu latihan dari volume tinggi ke rendah atau sebaliknya dan latihan dengan intensitas tertentu dipadukan dengan latihan dasar kekuatan dan pengkondisian tubuh di gym, lalu terakhir adalah sesi pemulihan.
Dalam seminggu biasanya sebuah tim jika ditotal memiliki 8-9 jam untuk latihan rutin, belum termasuk latihan permainan 90 menit setiap harinya, kenapa setiap hari dan bukan di hari latihan aja? gini, latihan permainan bukan semata-mata hanya untuk meningkatkan fisik pemain namun juga adaptasi dan pematangan konsep taktik dan startegi (terutama jika baru berganti pelatih), ada juga untuk evaluasi sejauh mana kualitas fisik masing² pemain (bagaimana menilainya? emang bisa dinilai satu²?, jawaban nya adalah teknologi yang bisa menjawab itu semua), jika semua kurang mencapai ekspektasi bisa dianggap tim tersebut kurang layak untuk bermain di liga profesional atau dianggap belum siap menghadapi laga mendatang.

Dalam taraf atlet professional, jika berbicara perbandingan antara sepakbola dan olahraga lainnya itu cukup jauh dari segala aspek. Mungkin kita yang kelas amatir yang main bola/futsal sebatas have fun, beberapa perbedaan tidak terlalu terasa. Pemain sepakbola membutuhkan simpanan energi aerobik yang matang, yang bisa dimanfaatkan saat pertandingan maupun latihan dengan menggunakan variasi permainan kucing-kucingan atau "sekedar" berlari.
Pentingnya energi aerobik, fungsi kapasitas aerobik adalah untuk berlari pada intensitas tinggi dengan kecepatan sprint. Biasanya seorang winger adalah yang membutuhkan itu semua (meskipun pemain di posisi lain juga butuh). Setau ane dari pembelajaran di kampus, sebuah tim yang akan memainkan pertandingan di akhir pekan akan menjadwalkan latihan pokok rutin pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat. Tentu ada alasan rinci dibuat jadwal seperti itu, namun simpelnya tubuh lebih baik "capek sekalian" lalu pemulihan di hari Rabu dan Sabtu/Minggu untuk kemudian pertandingan akan dilaksanakan di akhir pekan ketimbang sehari latihan, sehari libur itu kurang baik terhadap adaptasi tubuh.
Baiknya, latihan dalam cabang olahraga sepakbola adalah latihan berperiode, dengan menu latihan dari volume tinggi ke rendah atau sebaliknya dan latihan dengan intensitas tertentu dipadukan dengan latihan dasar kekuatan dan pengkondisian tubuh di gym, lalu terakhir adalah sesi pemulihan.
Dalam seminggu biasanya sebuah tim jika ditotal memiliki 8-9 jam untuk latihan rutin, belum termasuk latihan permainan 90 menit setiap harinya, kenapa setiap hari dan bukan di hari latihan aja? gini, latihan permainan bukan semata-mata hanya untuk meningkatkan fisik pemain namun juga adaptasi dan pematangan konsep taktik dan startegi (terutama jika baru berganti pelatih), ada juga untuk evaluasi sejauh mana kualitas fisik masing² pemain (bagaimana menilainya? emang bisa dinilai satu²?, jawaban nya adalah teknologi yang bisa menjawab itu semua), jika semua kurang mencapai ekspektasi bisa dianggap tim tersebut kurang layak untuk bermain di liga profesional atau dianggap belum siap menghadapi laga mendatang.
Quote:
Jika berlari itu mudah bagi masyarakat umum, maka bagi atlet profesional berlari adalah hal yang cukup rumit
Ketika si pemain harus menempuh persentase VO2max setinggi mungkin dan tidak melebihi batas kadar asam laktat. Asam laktat adalah indikasi jika seseorang mencapai level kelelahan, semakin buruk kualitas tubuh maka semakin mudah kelelahan. Ditandai dengan merasa pegal-pegal pada bagian tubuh yang terlibat.

Bicara soal lari, keahlian lari harus dikuasai penuh oleh pemain sayap, dimana si pemain sayap harus mempertahankan kecepatan tinggi nan konstan selama 90 menit, jika kita sebagai amatir hanya bisa berlari full speed hanya pada beberapa kesempatan di lapangan futsal jelas jauh berbeda dengan mereka para pemain sepakbola profesional.
Para pemain ini membutuhkan daya tahan terhadap kecepatan tinggi. Dalam waktu singkat mereka harus bisa mencapai dan menjaga kecepatan tinggi serta dalam jarak yang cukup jauh, misalkan total target waktu 12 detik dengan jarak 100m, maka rinciannya adalah dalam jarak 100m dengan waktu 7 detik seorang pemain harus mencapai kecepatan 60 m/s dan 5 detik sisanya adalah menjaga kecepatan 60 m/s tersebut, terus seperti itu hingga seorang pemain mencapai kecepatan maksimal dengan capaian waktu singkat dan mempertahankan selama mungkin. Perlu dicatat, tidak semua posisi memerlukan keahlian lari yang komplit karena pada dasarnya semua posisi memuat komposisi keahlian yang berbeda pula.
Ketika si pemain harus menempuh persentase VO2max setinggi mungkin dan tidak melebihi batas kadar asam laktat. Asam laktat adalah indikasi jika seseorang mencapai level kelelahan, semakin buruk kualitas tubuh maka semakin mudah kelelahan. Ditandai dengan merasa pegal-pegal pada bagian tubuh yang terlibat.

Bicara soal lari, keahlian lari harus dikuasai penuh oleh pemain sayap, dimana si pemain sayap harus mempertahankan kecepatan tinggi nan konstan selama 90 menit, jika kita sebagai amatir hanya bisa berlari full speed hanya pada beberapa kesempatan di lapangan futsal jelas jauh berbeda dengan mereka para pemain sepakbola profesional.
Para pemain ini membutuhkan daya tahan terhadap kecepatan tinggi. Dalam waktu singkat mereka harus bisa mencapai dan menjaga kecepatan tinggi serta dalam jarak yang cukup jauh, misalkan total target waktu 12 detik dengan jarak 100m, maka rinciannya adalah dalam jarak 100m dengan waktu 7 detik seorang pemain harus mencapai kecepatan 60 m/s dan 5 detik sisanya adalah menjaga kecepatan 60 m/s tersebut, terus seperti itu hingga seorang pemain mencapai kecepatan maksimal dengan capaian waktu singkat dan mempertahankan selama mungkin. Perlu dicatat, tidak semua posisi memerlukan keahlian lari yang komplit karena pada dasarnya semua posisi memuat komposisi keahlian yang berbeda pula.
Kita sebagai penonton mungkin lancar dalam berkomentar dan protes saat menonton lewat layar kaca atau berteriak di stadion langsung. Sepakbola memang terdapat unsur menghibur secara permainan dan jalan nya suatu kompetisi, namun jangan pernah anggap semuanya mudah. Setelah membaca thread ini cobalah untuk menyadari betapa lelahnya menjadi atlet sepakbola, dan cobalah kita berdiskusi apakah sepakat atau tidak soal yang dikatakan Toni Kroos.
.
.
.
.
.
sumber:
- materi kulyeah
- 1
- 2











tien212700 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
6.1K
Kutip
87
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan