Judul Buku: IORI - Terperangkap di Negeri Mimpi

Nama Penulis: Lian Kagura

Tahun Terbit: 2007

Penerbit: Lingkar Pena Publishing House 

Editor: Birulaut

Ilustrasi: Widhi Saputro

Desain Sampul: Widhi Saputro

Layout Naskah: Ricky Andy Yoga

Kolasi: 267 Halaman, Tebal 18 cm

Nomor ISBN: 979 - 3651 - 78 - 4

Harga Buku: Rp25.000

Lian Kagura adalah nama pena dari Lili Ahmad S, lahir di Bogor 30 Oktober 1982. Sejak kecil sudah menyukai dunia tulis menulis. Ketika di SMP menjadi pemimpin redaksi Majalah Dinding Sekolah dan ketika di Aliyah selain menjabat sebagai Staf Kesenian di Kemudabiran (OSIS) Shuffah juga menjabat sebagai redaktur Majalah Dinding Sekolah dan aktif di Jurnalistik Sekolah. Ketika buku ini dibuat, Lian Kaguran sedang berusaha menyelesaikan penelitiannya tentang kultur jaringan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Biologi UPI Bandung.

Sebagaimana para pecinta sejati, Lian Kagura tidak ingin keajaiban yang sempurna itu berakhir, dan dia adalah seorang romantis, oleh karenanya dia selalu menyimpan semua keajaiban itu di dalam setiap karyanya yang menakjubkan bersama ilusi, fantasi, imajinasi, dramatis, dan perwujudan cinta yang diciptakannya.

Lian Kagura menulis karya pertamanya di sebuah buku catatan, sebuah cerpen anak-anak yang kemudian hari dipublikasikan di Majalah Bobo. Mulai saat itu dia terus menulis lebih banyak cerita lagi. Karya-karya lainnya berupa cerpen, puisi, essai telah dipublikasikan di berbagai media, baik lokal maupun nasional.

Beberapa karyanya telah dibukukan termasuk Catatan Harian Mr. Jomblo dalam La Tahzan for Jomblo? (Lingkar Pena Publishing House, 2008), Kutukan Jomblo dalam Kutukan Jomblo (Lingkar Pena Publishing House, 2007), IORI : Terperangkap di Negeri Mimpi (Lingkar Pena Publishing House, 2007), Cinta Cinta Ayat dalam Ayat Amat Cinta (Lingkar Pena Publishing House, 2008), 2012an (Lingkar Pena Publishing House, 2010) Beberapa Puisi dalam Catatan dari yang Ketakutan (Pustaka Latifah, 2007), Ziarah Kata 44 Penyair (Majelis Sastra Bandung, 2010), dan Empat Amanat Hujan (Dewan Kesenian Jakarta, 2010). Enam buku anaknya diterbitkan Penerbit Noura: Aku Bisa Melakukannya (2017), Aku Bisa Menyelesaikan Tugasku (2017), Aku Anak Sederhana (2017), Aku Anak yang Peduli (2017), Ups! Cican Menjatuhkan Vas Bunga (2017), Aku Cinta Allah (2017).

Lian Kagura pernah menjadi kepala sekolah di Forum Lingkar Pena Bandung, dan menjadi Pembaca Puisi di grup Musikalisasi Kapak Ibrahim. Sekarang aktif di Forum Lingkar Pena dan Majelis Sastra Bandung.

Pada lembar pertama, visualisasi langsung tertuju pada kalimat Basmalah dalam huruf latin, mengingatkan karya-karya Fantasi Islami yang pernah marak pada tahun 2002-2004-an. Pembukaan seperti itu dapat langsung disimpulkan bahwa buku ini memiliki memiliki nuansa Islami yang cukup kental, minimal pasti ada tokoh agamanya. 

Pengarang memulai kisahnya dengan sehalaman puisi yang cukup berkesan. Puisi berisi tentang cinta dan dipersembahkan pada Bunda. Tata letak baris-baris puisinya pun memiliki ciri khas tersendiri yang mungkin bagi sebagian orang yang kurang menyukai abstraksi ilmiah akan menilainya dari perspektif berbeda atau bahkan tidak akan menyukainya.

Kisah dimulai dengan BAB Pertama berjudul "Kesedihan itu Datang". Suasana 'noir' pun sudah terasa amat pekat. Kisahnya tentang tokoh yang bernama IORI, seorang pria SMA yang baru saja kehilangan Ibunda tercinta. Pengarang benar-benar memberikan suasana stressful dan depresif, memainkan tragedi dengan kenangan-kenangan manis.

Kesedihannya membuat pembaca begitu tertekan dan dimakan oleh rasa duka, kita dibawa ikut merasakan kesunyian dan kehilangan besar tersebut. Kemampuan pengarang membuat suasana 'dark' adalah suatu keistimewaan dalam penulisan. BAB Pertama ini telah membuat ritme seluruh buku langsung terdefinisi di depan, yaitu gelap dan muram.

Selanjutnya kisah mengalir dengan perjanjian gaib yang dilakukan IORI dengan sebuah sosok yang mendatanginya dalam mimpi. Sosok perempuan cantik bersuara maskulin menjanjikan akan menghidupkan kembali ummi (panggilan ibunda IORI) dengan barter satu jiwa yang dicintai IORI setiap purnama. Premis seperti ini menjanjikan setiap pembaca penasaran. Siapakah yang menjadi korban-korban berikutnya? Bagaimana tokoh utama melepaskan diri dari perjanjian gaib itu?

Lewat Tiga Purnama, IORI mulai gerah dengan perjanjian tersebut. Plot kemudian berlanjut pada bagaimana upaya IORI (dan orang-orang dekatnya) untuk melepaskan diri di bawah bimbingan seorang tokoh agama.

Setelah membaca sendiri buku ini, niscaya ada satu hal yang akan amat membedakan kisah IORI ini dengan kisah-kisah klise Islamiyah konvensional. High value diperoleh dari setting alam mimpi yang dark dan bisa dibilang sempurna. Sebagian besar adegan berlangsung dalam alam psikologis tokoh utama dan alam itu terwujud melalui penggambaran yang sangat realistis. Alam mimpi dalam karya Lian Kagura ini adalah alam mimpi yang sangat liquid, imajinasi dapat berubah wujud mengikuti keadaan mental tokoh bersangkutan dan sekaligus sangat nyata menggambarkan kondisi psikologis sang tokoh.

Bahkan di beberapa situasi, alam mimpi IORI bisa menembus mimpi orang lain. Karena penggambaran alam mimpi yang cool inilah, buku ini bisa dikategorikan memiliki genre Fantasy. Mungkin Dark Fantasy bernuansa Islami. Terlebih lagi Karakter antagonis yang unik dan cukup mengesankan berhasil divisualisasikan baik dari penampilan maupun karakterisasinya.