Kaskus

Entertainment

mitrajenAvatar border
TS
mitrajen
Pahlawan Saat Saya Harus Melarikan Istri ke UGD Rumah Sakit
Pahlawan Saat Saya Harus Melarikan Istri ke UGD Rumah Sakit

Membahas pahlawan, saya teringat akan jasa salah satu teman kantor lama saya. Namanya Tri. Jasanya pada saya dan istri malam itu akan saya kenang seumur hidup saya.

Pernah mendengar pepatah klise sedia payung sebelum hujan? Ah, itu pepatah paling sering saya dengar. Termasuk menyimpan sebagian uang untuk kondisi darurat. Karena kita gak pernah tahu kapan kondisi darurat itu datang. Bahkan acapkali kondisi darurat datang justru saat kita tidak siap.

Meski cuma karyawan biasa, bisa dikatakan saya gak pernah menghabiskan saldo di rekening saya. Tapi hari itu saldo saya nyaris 0 karena ada pengeluaran besar yang tidak bisa dipending. Hal yang akan saya sesali jika saya tahu malam harinya istri harus saya bawa ke UGD karena sakit. Seharusnya saya menyisakan setidaknya 500 ribu di rekening saya.

Jam 10 malam, istri tiba-tiba demam tinggi. Bahkan kalau tidak salah angka di thermometer 38 derajat lebih! Karena klinik langganan dekat rumah tutup jam 8 malam, saya pun membawa istri ke rumah sakit terdekat dari rumah.

Karena baru pertama kali berobat ke rumah sakit ini, kami harus mendaftar terlebih dahulu. Istri ditemani ibu mertua menunggu di ruang tunggu. Karena demamnya makin tinggi bahkan muntah terus termasuk muntah di jaket saya, saya membawanya ke UGD. Untuk meredakan panas tubuhnya sampai-sampai obat harus dimasukkan lewat belakang, tidak bisa diminum seperti biasa. Dosisnya terlalu tinggi untuk diminum. Entahlah, saya pribadi kurang paham. Intinya obatnya dimasukkin bukan dengan cara diminum.

Pihak rumah sakit pun meminta kami untuk test darah di lab. Dan di sinilah petakanya karena saya harus membayar 500 ribu dahulu agar istri bisa ditest darahnya. Untuk memastikan dia DBD atau bukan.

Karena di atm saya saldonya nyaris 0, saya pun menelpon kawan saya nyaris jam 11 malam. Yang pertama saya telpon adalah Tri. Untung lah dia ada. Dia langsung mentransfer ke saya sejumlah 500 ribu. Saya cek di akun internet banking saldo saya belum bertambah. Bahkan saya cek di mesin atm di samping rumah sakit, tetap saldo masih sama.

Karena Tri juga gagal mengecek mutasi rekening dia, dia kembali mentransfer ke saya 500 ribu. Jadi total dia sudah mentransfer 1 juta ke rekening saya. Saldo saya tetap seperti semula. Tidak bertambah 1 rupiah pun! Sementara kondisi istri makin ngedrop. Rumah sakit bergeming bahwa saya harus menyelesaikan administrasi baru bisa cek darah di lab.

Tak mau mengulangi kejadian yang sama, saya menanyakan apakah Tri pegang uang cash 500 ribu, dia jawab ada. Uang untuk bayar kontrakan esok hari seharusnya. Dia berkenan meminjamkannya dahulu ke saya asal uang jika uang yang dia transfer sudah masuk saya refund karena dia juga sudah tidak ada uang lagi. Saya setuju. Saya pun langsung ke rumahnya ngebut dengan motor.

Jam malam perbankan memang menyebalkan. Meski bank yang sama, tapi transfer antar rekening setelah jam 21:00 wib akan masuk esok hari setelah pukul 03:00 wib. Tapi menyalahkan bank tentu saja bukan kapasitas saya. Tetap saja saya yang salah kenapa tidak menyisakan saldo di rekening untuk kondisi darurat?

Untunglah ada pahlawan untuk saya dan istri dalam ujud sahabat bernama Tri ini. Untunglah dia ada uang di rekeningnya dan ada uang cash sehingga nyawa istri saya tertolong. Syukurlah bukan DBD. Dengan obat dari rumah sakit, istri tidak perlu opname. Karena kalau opname, saya yang harus mencari dana pinjaman lagi ke orang lain.

Makasih ya, Bro...


Spoiler for Tri:
Diubah oleh mitrajen 20-01-2021 06:05
variolikesAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan variolikes memberi reputasi
2
270
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan