Pelit itu senang diberi tapi tidak senang memberi. Dalam kehidupan ini sebenarnya tidak ada hal yang didapatkan secara cuma-cuma. Untuk menghirup udara saja bukan sesuatu yang cuma-cuma. Karena kita harus menjaga kebersihan lingkungan.
Orang-orang pelit ada dimana-mana. Video game juga tidak luput dari keberadaan orang pelit. Para pembaca pasti pernah mengalaminya. Berurusan dengan orang pelit di lingkungan penggemar video game.
Spoiler for Main Sendiri:
Ada banyak video game yang dapat dimainkan oleh 2 sampai 4 orang pemain. Sayangnya, ada saja orang yang pelit dengan berbagai alasan. Entah karena harga stik mahal atau temannya suka merusak stik. Ada orang-orang tertentu yang masuk dalam daftar hitam, sehingga dia tidak diberi banyak kesempatan untuk ikut bermain.
Namun ada pula orang yang hanya menggarami orang lain dengan game yang hanya bisa dimainkan oleh 1 orang di 1 layar. Dia terus bermain tanpa memberi temannya kesempatan untuk mencoba. Ini memang pelit.
Kalau di game yang ceritanya panjang, bisa dianggap wajar. Karena pemain harus menikmati segala isinya. Kalau di game yang seperti arcade, agak aneh. Sepertinya dia takut peringkatnya turun gara-gara temannya tidak mahir.
Spoiler for Menolak Pinjaman Video Game:
Pada suatu ketika, ada orang-orang yang saling meminjamkan video game yang sudah tidak dimainkan lagi. Saling meminjam adalah hal yang biasa. Suka sama suka. Lumayan bisa coba sebelum membeli atau jadi lebih hemat. Sayangnya, ada orang yang suka pinjam game dari orang lain, sedangkan dia tidak mau membalas kebaikan temannya. Dia tidak mau meminjamkan video game yang dia punya.
Pelit, ya...
Malah ada yang pinjam videi game seperti pinjam uang. Datang memohon karena sangat ingin main. Setelah tidak bermain lagi, dia enggan untuk mengembalikan meski sudah sering diminta oleh pemilik barang.
Sebaliknya kita juga harus berhati-hati ketika meminjam atau meminjamkan video game. Selain karena harganya mahal, game itu pun belum tentu masih beredar, bisa juga takut rusak, atau malah dicuri. Orang-orang yang melanggar peraturan tidak tertulis ini akan masuk dalam daftar hitam. Dia tidak boleh pinjam lagi, lalu pemilik barang dicap sebagai orang pelit.
Spoiler for Tunggu Diskon:
Ini tidak pelit, hanya hemat saja. Dia berpikir untuk menghemat pengeluaran. Dia terus menunda pembelian video game sampai musim diskon besar. Dan, hampir semua video game yang dia punya itu adalah gamer obralan.
Ini kelihatannya kurang pelit, di bawah ada yang sangat pelit.
Spoiler for Kalau bisa gratis, ngapain bayar ?:
Dia punya komputer mahal, tapi tidak mau beli game obralan. Untuk mendapatkan video game, dia mencarinya sendiri di internet, tentu saja bukan di tempat yang benar.
Untuk internet sendiri, bisa saja dia berlangganan paket termurah atau menumpang di rumah seseorang. Bisa juga menumpang di rumah temannya yang buka warnet, lalu pergi tanpa membayar. Masuk warnet, cari hasil unduhan orang lain juga bisa. Bisa juga colok usb ke komputer orang lain. Pinjam cd dan dvd bajakan juga ada. Kalau mau lebih parah lagi, dia tidak mau berbagi ke sesama gamer bajakan.
Kalau terpaksa, dia akan mengeluarkan uang untuk membayar internet atau beli cakram bajakan dan file bajakan dari orang lain.
Kalau si pelit ini mau main game konsol. Dia tak akan pernah mau beli konsol kalau tidak ada game bajakan di konsol itu. Katanya harga video game itu mahal. Dan yang lebih parah lagi, kalau dia itu orang kaya.
Spoiler for Penumpang Gelap:
Orang seperti ini harus diberi ketegasan. Mereka itu penumpang gelap, biasanya tidak punya sarana untuk bermain video game. Sering bergentayangan di tempat-tempat bermain video game seperti tempat arcade dan warnet. Mereka mencari-cari kesempatan untuk mengambil tempat yang sedang ditinggalkan.
Misalnya saja di Arcade, pemain pergi, dia menyerobot mesin arcade yang masih ada sisa credits. Kalau di warnet, mengambil komputer yang ditinggal oleh penyewanya.
Jangan biarkan mereka masuk rumah seenaknya. Karena mereka mau jadi teman hanya demi bermain video game. Tuan rumah juga kesal kalau penumpang gelap itu mengeluhkan game yang tersedia. Ya suka-suka tuan rumah mau beli game apa, meskipun itu tidak sesuai dengan selera penumpang gelap. Si penumpang gelap juga bisa sampai bermain sendiri, sedangkan tuan rumah hanya menjadi penonton saja.
Kalau konsol atau pc kamu bermasalah, si penumpang gelap ini akan mengomeli tuan rumah, lalu menjelek-jelekkan tuan rumah di lingkungannya.
Begitulah sekelumit cerita pengalaman orang-orang yang pernah berurusan dengan gamer pelit. Meskipun harga sarana untuk bermain video game itu bisa dibilang murah, tetap saja harus berjuang untuk mendapatkan itu. Harga mahal bagi sebagian orang. Aku sendiri harus menabung sambil menahan diri dari jajan untuk bermain video game. Aku pernah begitu sampai aku jadi kurus.