- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menkes Terawan Minta Pemda Serius Tangani Limbah Medis
TS
dragonroar
Menkes Terawan Minta Pemda Serius Tangani Limbah Medis
Menkes Terawan Minta Pemda Serius Tangani Limbah Medis
13 Nov 2020, 13:03 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3295403/original/010621500_1605250445-WhatsApp_Image_2020-11-13_at_12.58.12.jpeg)
Perbesar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menghadiri webinar daring yang mengangkat tema Seruan Nasional Dalam Akselerasi Penanganan Limbah Medis, Jumat (13/11/2020). (Ist)
Liputan6.com, Jakarta - Persoalan limbah medis terlebih saat pandemi Covid-19 perlu menjadi perhatian serius berbagai pihak. Tak terkecuali, pemerintah daerah yang menjadi penggerak penerapan pengolahan limbah di masyarakat lokal setempat.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah baik provinsi hingga tingkat kota bisa berupaya mengembangkan pengelolaan limbah medis sesuai kearifan lokal masing-masing.
"Agar dapat mengakselerasi penanganan limbah medis," ujar Terawan dalam webinar daring yang mengangkat tema Seruan Nasional Dalam Akselerasi Penanganan Limbah Medis, Jumat (13/11/2020).
Tak hanya daerah, Terawan juga menekankan agar berbagai stakeholder di berbagai jajaran kesehatan seluruh Indonesia dan sektor lainnya bisa mendorong upaya tersebut. Ini disebabkan, limbah medis di masa pandemi ini mengalami peningkatan yang signifikan.
Menurut data yang dihimpun Kemenkes, di tahun 2019, ada sekitar 295 ton/hari. Sementara sepanjang pandemi Covid-19, meningkat 30 persen.
"Limbah medis perlu ditangani sesuai dengan persyaratan agar mencegah penularan Covid-19 dan penyakit menular lainnya," kata dia.
Dalam hal ini, Kemenkes menurutnya telah melakukan berbagai upaya agar limbah medis bisa tertangani dengan baik. Mulai dari, memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan menyediakan sarana prasarana sesuai standar hingga dukungan Pemda yang optimal.
"Perlunya dukungan Pemda agar limbah medis dapat terselenggara dengan baik dan benar," ujarnya.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik menambahkan, pihaknya juga telah meminta seluruh gubernur dan wali kota untuk melakukan segala upaya meningkatkan penanganan limbah B3.
"Untuk mengumpulkan, memilah B3 dan selanjutnya diserahkan ke Pemerintah Pusat. Kami berharap fungsi-fungsi yang diberikan kepada daerah bisa difungsikan optimal," ujar Akmal.
Dia juga mendorong Pemda untuk membentuk unit khusus teknis daerah yang berguna dalam menjalankan teknis operasional dalam menunjang pengolahan limbah medis dan B3.
"Di tengah pandemi Covid-19, terjadi peningkatan limbah medis yang mendesak untuk kita lakukan bersama-sama. Sehingga penanganan limbah medis bisa terintegrasi," tegasnya.
https://www.liputan6.com/news/read/4...i-limbah-medis
13 Nov 2020, 13:03 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3295403/original/010621500_1605250445-WhatsApp_Image_2020-11-13_at_12.58.12.jpeg)
Perbesar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menghadiri webinar daring yang mengangkat tema Seruan Nasional Dalam Akselerasi Penanganan Limbah Medis, Jumat (13/11/2020). (Ist)
Liputan6.com, Jakarta - Persoalan limbah medis terlebih saat pandemi Covid-19 perlu menjadi perhatian serius berbagai pihak. Tak terkecuali, pemerintah daerah yang menjadi penggerak penerapan pengolahan limbah di masyarakat lokal setempat.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah baik provinsi hingga tingkat kota bisa berupaya mengembangkan pengelolaan limbah medis sesuai kearifan lokal masing-masing.
"Agar dapat mengakselerasi penanganan limbah medis," ujar Terawan dalam webinar daring yang mengangkat tema Seruan Nasional Dalam Akselerasi Penanganan Limbah Medis, Jumat (13/11/2020).
Tak hanya daerah, Terawan juga menekankan agar berbagai stakeholder di berbagai jajaran kesehatan seluruh Indonesia dan sektor lainnya bisa mendorong upaya tersebut. Ini disebabkan, limbah medis di masa pandemi ini mengalami peningkatan yang signifikan.
Menurut data yang dihimpun Kemenkes, di tahun 2019, ada sekitar 295 ton/hari. Sementara sepanjang pandemi Covid-19, meningkat 30 persen.
"Limbah medis perlu ditangani sesuai dengan persyaratan agar mencegah penularan Covid-19 dan penyakit menular lainnya," kata dia.
Dalam hal ini, Kemenkes menurutnya telah melakukan berbagai upaya agar limbah medis bisa tertangani dengan baik. Mulai dari, memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan menyediakan sarana prasarana sesuai standar hingga dukungan Pemda yang optimal.
"Perlunya dukungan Pemda agar limbah medis dapat terselenggara dengan baik dan benar," ujarnya.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik menambahkan, pihaknya juga telah meminta seluruh gubernur dan wali kota untuk melakukan segala upaya meningkatkan penanganan limbah B3.
"Untuk mengumpulkan, memilah B3 dan selanjutnya diserahkan ke Pemerintah Pusat. Kami berharap fungsi-fungsi yang diberikan kepada daerah bisa difungsikan optimal," ujar Akmal.
Dia juga mendorong Pemda untuk membentuk unit khusus teknis daerah yang berguna dalam menjalankan teknis operasional dalam menunjang pengolahan limbah medis dan B3.
"Di tengah pandemi Covid-19, terjadi peningkatan limbah medis yang mendesak untuk kita lakukan bersama-sama. Sehingga penanganan limbah medis bisa terintegrasi," tegasnya.
https://www.liputan6.com/news/read/4...i-limbah-medis
0
303
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan