Hai, Gansis, apa kabar? Semoga kalian selalu sehat dan bahagia. Oiya, kemarin kita baru saja memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, bukan? Jadi ingat zaman sekolah dulu, bapak/ibu guru selalu punya cara mendidik kita agar selalu ingat pengorbanan para pahlawan yang telah bertaruh jiwa raga untuk kemerdekaan kita.



Bicara soal pahlawan, ane mau cerita, nih, tentang pahlawan pembangunan di desa ane. Siapa dia? Tak lain adalah Bapak Kepala Desa di tempat tinggal ane, Gansis. Beliau bernama Bapak Riyanto. Pria murah senyum ini sudah memimpin desa ane selama dua periode. Ini memasuki periode kedua masa kepemimpinan beliau.



Ada perbedaan yang kami, warga, rasakan, saat desa kami dibawah kepemimpinan beliau. Geliat pembangunan mulai terlihat di segala sisi. Terutama di bidang infrastruktur.

Desa ane ini mayoritas masih berprofesi sebagai petani. Lahan sawah dan perkebunan masih cukup luas. Karena itu jalan untuk menjangkau ke lahan-lahan pertanian mutlak diperlukan. Sebenarnya sudah ada jalan sudah ada dari dulu juga. Hanya saja, sempitnya jalan tersebut menyebabkan belum bisa dilewati oleh mobil pengangkut hasil.



Setelah Bapak Riyanto menjabat, anggaran desa dikucurkan untuk pelebaran jalan persawahan. Kami menyebutnya JALIBAR, jalan lintas barat. Karena memang areal persawahan berada di sisi barat desa. Hal ini tentu saja disambut baik para petani, yang otomatis meningkatkan nilai jual tanah sawah mereka. Selain jalan di persawahan, jalan-jalan kampung, gang-gang kecil, jalan pemakaman umum juga dapat bantuan untuk pengaspalan, dicor, dipaving.









Pembangunan lain adalah perbaikan saluran irigasi, pembangunan sumur bor, dan proyek percontohan kampung kembang. Nah, yang terakhir ini masih proses pembinaan.



Beliau juga bisa merangkul semua golongan di segala usia, baik dari kalangan pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, ibu-ibu majelis taklim, begitu juga dengan sekolah PAUD dan SD. Beliau menghimbau agar warga desa lebih mengutamakan untuk menyekolahkan anak-anaknya di kampung sendiri.

Dari segi keamanan desa, lebih terjamin. Apalagi di masa pandemi, di mana keamanan dan kesehatan warga desa harus dilindungi. Beliau dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) membentuk satgas covid tingkat desa, melibatkan seluruh masyarakat dan Hansip. Tak lupa juga, beliau memperhatikan jerih payah dengan memberikan tambahan insentif.
Demikian pula dengan bantuan-bantuan yang diperuntukkan buat warga yang terdampak pandemi, juga semua mendapatkan secara merata.





Tingkat kepuasan akan kepemimpinan beliau ini berimbas pada semakin solidnya masyarakat. Semakin guyub, rukun, dan bersatu. Sehingga semua program beliau mendapat dukungan penuh dari seluruh warga desa. Hal ini cukup membanggakan dan menginspirasi buat ane, Gansis. Karena di desa tetangga ada saja cerita kurang sedap, di mana warganya terbelah, sehingga apapun program kerja kepala desanya sering terhambat, bahkan terbengkalai. Ane harap penerus beliau, Kades selanjutnya mau meneladani beliau. Aamiin.

Nah, itulah sosok yang bisa dianggap pahlawan di desaku, Gansis. Sekian dulu thread ane kali ini. Jangan lewatkan thread-thread menarik lainnya yang bisa Gansis lihat link-nya di pejwan.



Malang, 131120

Penulis: Ina Sendry
Sumber: Opini pribadi, dokumen pribadi, akun FB Pak Riyanto