Ketika ada yang bertanya, "Siapakah pahlawanmu?" Tanpa pikir panjang dan dengan suara lantang akan ane jawab, Ayahku ! iya, ayahku adalah pahlawanku. Terdengar klasik sekali kan? Tapi memang itulah yang ane rasakan. Tanpa perjuangan dan pengorbanan dari beliau, ane tidak akan bisa sampai di titik ini sekarang. Ane benar-benar sangat bersyukur mempunyai sosok ayah seperti beliau.

Ayah berjuang sendirian membesarkan ane dan adik perempuan ane, sejak ibu ane meninggal 10 tahun lalu ketika melahirkan adik perempuan ane. Ayah ane yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, sejak saat itu beliau harus menjalani 2 profesi. Menjadi pencari nafkah, serta menjadi Ayah rumah tangga yang mengurus ane dan adik bayi ane dulu.

dok.pri (ayah dan adik kecil)
Yang ane salutkan dari sosok Ayah adalah beliau tidak pernah mengeluh tentang betapa beratnya mengurus ane dan adik ane sendirian. Dari segi materi dan kasih sayang beliau selalu mengusahakan yang terbaik. Apalagi untuk adik ane, beliau tidak ingin adik ane sampai merasakan kesepian karena sejak kecil tidak memiliki sosok Ibu. Sampai saat lebih dari 10 tahun beliau men-duda, beliau belum mempunyai keinginan untuk memiliki istri lain. Fokusnya selama ini hanyalah merawat dan mengurus anak-anak nya.

Sebenarnya ane sebagai anak, terkadang merasa kasihan. Karena ayah harus berjuang sendiri tidak ada tempat untuk bersandar saat lelah, sempat ane menyarankan beliau untuk menikah lagi dengan wanita lain, supaya ada istri yang nantinya bisa mengurus beliau dan meringankan beban beliau untuk menjaga adik ane. Namun saran ane tersebut langsung di tepis, beliau berkata beliau sudah tidak ingin menikah dan hanya ingin fokus merawat ane dan adik ane saja.

Mendengar jawaban seperti itu justru hati ane semakin teriris. Satu kejadian yang benar-benar membuat ane bersumpah dalam hati, kalau ane akan menjadi anak yang baik dan membalas semua jerih payah ayah ane. 

Saat itu ane mengalami kecelakaan kerja, di tempat ane bekerja di Jakarta dan menyebabkan tulang lengan ane patah. Sebanarnya dari perusahaan memberikan kompensasi penggantian biaya berobat, namun jumlahnya tidak cukup untuk operasi dan hanya cukup untuk berobat di pengobatan alternatif. Satu bulan ane berobat alternatif di Jakarta dan dibiayai perusahaan namun karena tidak ada hasil akhirnya ane pulang kampung kerumah, dan setelahnya semua biaya ditanggung sendiri. Lebih dari 17 bulan ane menjalani pengobatan alternatif kesana-kesini namun hasilnya tetap nihil, tangan ane masih bengkak dan tidak bisa digerakkan.

Padahal saat itu ane sudah berobat kemana-mana, karena dulu kata orang pintar ane adalah korban tumbal, sehingga ayah ane tidak membawa ane berobat ke RS melainkan ke banyak pengobatan alternatif dan kiai. Puluhan juta habis untuk pengobatan selama lebih dari 17 bulan. Jujur ane kasihan sekali melihat ayah ane waktu itu harus kerja siang malam, bahkan karena tidak cukup penghasilannya untuk pengobatan ane, beliau harus meminjam uang kesana kemari. 

Karena semakin lama semakin tidak ada harapan sembuh dengan pengobatan alternatif, akhirnya ayah ane memutuskan untuk mengambil pinjaman bank dan membawa ane operasi ke salah satu Rumah Sakit swasta di wilayah ane. Seingat ane biaya memasang pen dan kontrol pengobatan selama 3 kali menyentuh angka 20 juta. Tapi alhamdulilah 3 minggu pasca operasi ane sudah mulai bisa menggerakan tangan ane dan 4 bulan pasca operasi ane sudah bisa menggerakan tangan ane selayaknya orang normal, hanya saja belum bisa mengangkat sesuatu yang berat.

Ane benar-benar sangat bersyukur mempunyai Ayah yang mau mengusahakan apapun demi anaknya. Berkat perjuangan dan pengorbanan beliau ane bisa sembuh seperti sekarang ini, dan bisa menjalani kehidupan normal lagi. Memang benar kasih orang tua sepanjang masa. Maafkan anakmu ini yah, karena sampai saat ini masih belum bisa membuatmu bahagia, masih belum bisa memberikan hal terbaik untuk keluarga kita. Semoga saja kedepannya ane bisa menjadi kakak yang bertanggung jawab untuk keluarga kita. Dan untuk ayah, semoga Tuhan selalu melimpahkan kesehatan dan kebahagiaan untukmu Ayah. Dan terimakasih untuk semua hal yang telah engkau berikan untuk kami. We love you Ayah !