- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
Tautan Pendek "t.co" di Twitter Diduga Himpun Data Pengguna


TS
masramid
Tautan Pendek "t.co" di Twitter Diduga Himpun Data Pengguna
Tautan Pendek "t.co" di Twitter Diduga Himpun Data Pengguna

Komentar
Lihat Foto
Ilustrasi Twitter
Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor: Reza Wahyudi
KOMPAS.com - Lembaga privasi di Irlandia tengah menyelidiki berapa banyak data pengguna yang dihimpun Twitter dari sistem “t.co”. Sistem tersebut dibuat untuk memperpendek tautan yang dibagikan pengguna ke Twitter.
Tujuannya menghemat kuota agar tak menembus batasan 280 karakter. Selain itu, t.co juga terbukti sebagai alat yang efektif untuk mendeteksi dan memberantas tautan bermuatan malware.
Penyelidikan terhadap sistem t.co di Twitter adalah usulan dari profesor asal Inggris, Michael Veale. Usulnya itu dipayungi aturan privasi baru di Uni Eropa bertajuk “General Data Protection Regulation" (GDPR).
GDPR memungkinkan seluruh masyarakat untuk meminta transparansi dari perusahaan internet tentang pengoleksian dan pengelolaan data pribadi mereka.
Michael Veale tadinya meminta data tentang sistem t.co Twitter, tetapi sang mikroblog berlogo burung mengelak. Twitter mengatakan tak ada data yang terhimpun dari sistem t.co, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (15/10/2018), dari TheVerge.
Hal ini membuat Michael Veale semakin skeptis dan curiga, sehingga menulis surat ke lembaga privasi yang berwenang. Alhasil, kini penyelidikan atas sistem t.co Twitter dilakukan oleh Irish Data Privacy Commissioner.
“Penyelidikan akan memeriksa apakah Twitter melanggar kewajibannya terkait pengoleksian data pengguna, dan apakah Twitter melanggar GDPR atau UU Perlindungan Data dalam hal ini,” begitu tertera dalam surat resmi dari Irish Data Privacy Commissioner.
Twitter menolak memberi komentar atas penyelidikan yang tengah dilakukan. Perwakilan Twitter hanya menyebut selama ini aktif berkoordinasi dengan Irish Data Privacy Commissioner.
https://amp.kompas.com/tekno/read/20...-data-pengguna

Komentar
Lihat Foto
Ilustrasi Twitter
Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor: Reza Wahyudi
KOMPAS.com - Lembaga privasi di Irlandia tengah menyelidiki berapa banyak data pengguna yang dihimpun Twitter dari sistem “t.co”. Sistem tersebut dibuat untuk memperpendek tautan yang dibagikan pengguna ke Twitter.
Tujuannya menghemat kuota agar tak menembus batasan 280 karakter. Selain itu, t.co juga terbukti sebagai alat yang efektif untuk mendeteksi dan memberantas tautan bermuatan malware.
Penyelidikan terhadap sistem t.co di Twitter adalah usulan dari profesor asal Inggris, Michael Veale. Usulnya itu dipayungi aturan privasi baru di Uni Eropa bertajuk “General Data Protection Regulation" (GDPR).
GDPR memungkinkan seluruh masyarakat untuk meminta transparansi dari perusahaan internet tentang pengoleksian dan pengelolaan data pribadi mereka.
Michael Veale tadinya meminta data tentang sistem t.co Twitter, tetapi sang mikroblog berlogo burung mengelak. Twitter mengatakan tak ada data yang terhimpun dari sistem t.co, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (15/10/2018), dari TheVerge.
Hal ini membuat Michael Veale semakin skeptis dan curiga, sehingga menulis surat ke lembaga privasi yang berwenang. Alhasil, kini penyelidikan atas sistem t.co Twitter dilakukan oleh Irish Data Privacy Commissioner.
“Penyelidikan akan memeriksa apakah Twitter melanggar kewajibannya terkait pengoleksian data pengguna, dan apakah Twitter melanggar GDPR atau UU Perlindungan Data dalam hal ini,” begitu tertera dalam surat resmi dari Irish Data Privacy Commissioner.
Twitter menolak memberi komentar atas penyelidikan yang tengah dilakukan. Perwakilan Twitter hanya menyebut selama ini aktif berkoordinasi dengan Irish Data Privacy Commissioner.
https://amp.kompas.com/tekno/read/20...-data-pengguna
0
855
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan