

TS
lala.08
Orang bilang, kita akan ke surga setelah mati. Benarkah?

Quote:
Buku yang sangat menarik, yang mana mampu membuat pembaca berasa ingin menjadi sosok Cecilia, yang mampu berdialog dengan malaikat bernama Ariel.
Imajinasi kita seolah-olah berjalan, mengikuti lembar demi lembar perjalanan, yang ditampilkan oleh penulis dan menduga-duga apa yang dipikirkan penulis tentang surga dan dunia.
Namun sayangnya saat aku membaca percakapan percakapan antara dunia dan surga (keajaiban dan pengharapan), serasa tidak puas. Serupa sebuah percakapan biasa saja antara manusia dengan manusia. Tidak ada beda spesifikasi diantaranya. Itu menurutku, entahlah dengan pembaca lainnya.
Quote:
Buku yang berjudul "Dunia Cecilia" ini ditulis oleh seorang penulis, yang bernama "Jostein Gaarder" dan dalam menuliskan sebuah buku, dia banyak mengambil sudut pandang dunia anak-anak, hasil tulisannya banyak mengkaji tentang filsafat, tidak hanya sekadar ilmu, tapi sebuah pandangan hidup. Buku ini diterjemahkan dari buku asli, yang berjudul "Through a Glass, Darkly" nama penerbitnya adalah; "Phoenix House" di London pada tahun 1996. Dan penerjemah yang berhak menerbitkannya kedalam bahasa Indonesia adalah Mizan dengan nama penerjemahnya adalah "Andityas Prabantoro" buku ini ada 209 halaman.
Quote:
Sinopsisnya;
Pada sebuah malam Natal yang seharusnya semuanya orang berbahagia, tiba-tiba harus ada kesedihan, terutama bagi seorang gadis kecil yang beranjak dewasa, masa remaja. Dia bernama Cecilia, dia sakit keras, tidak dijelaskan penyakit apa yang sedang dirasakan, namun hanya menjelaskan jikalau Cecilia terlampau banyak tidur dan menerima suntikan demi suntikan, hingga merenggut kebahagiaan darinya.
Sampai-sampai Cecilia marah dan menganggap Tuhan sangatlah jahat dan sangat tidak adil kepadanya.
Akan tetapi tiba-tiba datang seorang malaikat, bernama Ariel, kemudian bertukar informasi tentang bagaimana rasanya menjadi manusia dan seperti apakah surga itu. Dengan segala percakapan-percakapan menggiring pembaca kepada pertanyaan-pertanyaan lain yang terbungkus dalam banyaknya dialog.
Membuat semua pertanyaan, lebih disederhanakan dan memang yang paling sederhana, seperti tentang adam dan hawa, siapa yang lebih dulu hidup dan proses terjadinya manusia.
Akhir ceritanya juga tidak diketahui secara spesifik, apakah Cecilia meninggal atau sekarat. Cerita tersebut hanya menggambarkan bahwa Cecilia bisa terbang dengan Ariel, lalu melihat tubuh Cecilia berbaring di atas kasur.
Pada sebuah malam Natal yang seharusnya semuanya orang berbahagia, tiba-tiba harus ada kesedihan, terutama bagi seorang gadis kecil yang beranjak dewasa, masa remaja. Dia bernama Cecilia, dia sakit keras, tidak dijelaskan penyakit apa yang sedang dirasakan, namun hanya menjelaskan jikalau Cecilia terlampau banyak tidur dan menerima suntikan demi suntikan, hingga merenggut kebahagiaan darinya.
Sampai-sampai Cecilia marah dan menganggap Tuhan sangatlah jahat dan sangat tidak adil kepadanya.
Akan tetapi tiba-tiba datang seorang malaikat, bernama Ariel, kemudian bertukar informasi tentang bagaimana rasanya menjadi manusia dan seperti apakah surga itu. Dengan segala percakapan-percakapan menggiring pembaca kepada pertanyaan-pertanyaan lain yang terbungkus dalam banyaknya dialog.
Membuat semua pertanyaan, lebih disederhanakan dan memang yang paling sederhana, seperti tentang adam dan hawa, siapa yang lebih dulu hidup dan proses terjadinya manusia.
Akhir ceritanya juga tidak diketahui secara spesifik, apakah Cecilia meninggal atau sekarat. Cerita tersebut hanya menggambarkan bahwa Cecilia bisa terbang dengan Ariel, lalu melihat tubuh Cecilia berbaring di atas kasur.
Quote:
Dalam buku ini kita diajak untuk mensyukuri hidup, seberapa pun dan bagaimanapun Tuhan memberikan wujud kehidupan itu sendiri. Tentunya tanpa merasa adanya ketidak-adilan diseketika mendapatkan hidayah berupa penyakit.
Buku ini banyak menceritakan tentang gambaran tentang seorang manusia dan malaikat yang saling iri.
Kita juga diajak berimajinasi untuk mencari kebenaran tentang surga yang dikisahkan oleh penulis. Ya walaupun pada dasarnya ajaran yang aku pahami di dalam buku ini, lebih mengarah kepada ajaran agama Kristen, ya sudah sepantasnya lah, sesuai dengan kenyataan dari pengetahuan si penulis akan agamanya dan bermain-main dalam falsafah. Yang mana sangat bermakna dalam.
Untuk kalian penyuka sastra dan puisi, maka buku ini tepat untuk kalian baca. Sebab falsafah yang di tuangkan dalam banyaknya dialog, sangatlah inspiratif sekali.
Quote:
Salah satu cuplikan yang paling aku suka adalah:
“Mungkin kita sedih ketika merasakan keindahan karena kita tahu itu tidak akan berlangsung selamanya. Kita tertawa ketika melihat sesuatu yang jelek karena kita tahu itu cuman canda”
“Mungkin kita sedih ketika merasakan keindahan karena kita tahu itu tidak akan berlangsung selamanya. Kita tertawa ketika melihat sesuatu yang jelek karena kita tahu itu cuman canda”
Bagaimana dengan cuplikan dialog tersebut? Mengandung unsur sastra yang dibungkus falsafah, bukan?
Quote:
Namun pada dasarnya untuk penggambaran tentang surga dan seorang malaikat, aku kurang begitu berkenan pada buku ini. Kenapa karena ciri-ciri dari malaikat bisa diketahui secara spesifikasi, padahal seharusnya tidak begitu bukan?
Hal ini bisa menimbulkan banyak kontra indikasi dari pemahaman tentang penulis yang terlampau sok tau dan akhirnya mendekati kebohongan publikasi.
Namun inilah sebuah cerita, yang mana bisa dimanipulasi imajinasi tentang seorang tokoh-tokohnya.
Ya begitulah pemahamanku tentang review dari buku ini
Hal ini bisa menimbulkan banyak kontra indikasi dari pemahaman tentang penulis yang terlampau sok tau dan akhirnya mendekati kebohongan publikasi.
Namun inilah sebuah cerita, yang mana bisa dimanipulasi imajinasi tentang seorang tokoh-tokohnya.
Ya begitulah pemahamanku tentang review dari buku ini
Opini pribadi bingit.






tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.3K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan