Jakarta, CNN Indonesia --

CEO Pfizer Albert Bourla menjual sahamnya senilai US$5,6 juta. Penjualan saham dilakukan sesaat perusahaan mengumumkan tentang keberhasilan uji coba vaksin corona racikan perusahaan.

Mengutip CNN.com, Kamis (12/11), saham Pfizer melompat, setelah manajemen dan perusahaan obat Eropa BioNTech menyatakan data awal menunjukkan bahwa vaksin corona buatannya efektif hingga 90 persen.

Penjualan saham ini merupakan rencana terjadwal yang dibuat Bourla. Ia menjual saham Pfizer secara berkala.

Bourla melepas 132.508 saham Pfizer dengan harga US$41,94 per saham. Ia meraup dana sebesar US$5,6 juta dari transaksi tersebut.

Juru Bicara Pfizer mengatakan penjualan saham dilakukan karena harganya sudah mencapai titik yang ditargetkan oleh Bourla. Transaksi ini juga sudah dikelola lewat administrator saham pihak ketiga.

Pejabat Pfizer lainnya, Wakil Presiden Eksekutif Sally Susman mengatakan penjualan saham Senin kemarin adalah bagian dari rencana yang sudah diatur sebelumnya.

Susman sendiri menjual 43.662 saham dengan harga US$41,94 per saham, sehingga ia mengantongi dana segar sebesar US$1,8 juta.

Diketahui, saham Pfizer melonjak hampir 8 persen pada Senin lalu. Sementara, saham BioNTech juga naik tajam hingga 15 persen pada Senin lalu.

Penjualan saham Pfizer terjadi beberapa bulan setelah eksekutif di Moderna menjual kepemilikan sahamnya karena mengerjakan uji coba vaksin corona. Beberapa pihak menuduh Moderna melebih-lebihkan hasil uji coba vaksin.

Namun, Moderna tetap meraup dana sebesar US$1,3 miliar dalam penjualan saham setelah pengumuman hasil uji coba vaksin.

Para eksekutif di Moderna menjual saham dengan nilai puluhan juta dolar AS sebelum harga saham anjlok satu pekan kemudian.

Beberapa mantan pejabat SEC meminta pihak berwajib untuk menyelidiki atas dugaan manipulasi pasar ilegal.