Sosok Pahlawan yang Menginspirasi, Tanpa Dia Lingkungan Kotor!




Setiap hari tidak ada orang yang tidak menghasilkan atau membuang sampah, bukan tulisan sampah yang sempet menjadi panas warga kaskuser beberapa waktu silam, ataupun menjadi sampah masyarakat dalam tanda kutip, tetapi memang sampah yang membuat lingkungan sangat kotor.


Pernah merasakan menjadi tenaga bersih-bersih di kantor ataupun di sekolah, tidak membuat harga diri ane jatuh karena hal tersebut. Memang stigma masyarakat kadang membuat ane malu, tapi sudahlah, yang penting prinsip ane "kebersihan sebagian dari iman".


Berbicara tentang bersih-bersih, ada seorang pria tua yang patut dijuluki pahlawan. Karena tanpa jasa beliau, lingkungan rumah ane, sangat kotor, sampah pun menumpuk.



Setiap hari Pukul 6:30 wib, beliau sudah menunaikan kewajibannya mengangkut sampah warga. Setiap hari bisa menghabiskan waktu 4 jam untuk mengambil sampah di lingkungan ane.


Karena lingkungan rumah ane banyak gang sempit, beliau mengambil sampah tanpa bantuan alat, hanya dengan tangan, ketika beliau lelah, terkadang sampahnya diseret, menuju ke gerobaknya, yang berjarak kurang lebih sampai 400 meter.




Sesosok kakek tua, yang masih kuat mengambil sampah, anak ane memanggilnya 'Padi' (Pak Pardi), seperti padi yang telah banyak memberi manfaat bagi banyak orang, dan telah menjadi kebutuhan pokok.


Mempunyai satu istri dan dua orang anak perempuan, tinggal dikontrakkan yang anak dan cucunya juga tinggal bersamanya.


Belum lama selama 3 hari petugas kebersihannya "mogok" tidak mengambil sampah, sudah tentu hati kecil ane bertanya-tanya, karena tidak seperti biasanya, sampah sampai 3 hari tidak diangkut.


Masih teringat jelas, saat banjir besar awal tahun, sampah menumpuk di mana-mana, dia pun terkena banjir tersebut, tetapi beliau masih menjalankan kewajibannya.


Belum sempat bertanya, dia sudah curhat sama bokap ane, katanya sudah 2 (dua) bulan hak dia belum dikasih oleh ketua rumah tangga di lingkungan sini, padahal tiap bulan, iuran kebersihan selalu berjalan, kedzaliman macam apa ini!


Padahal iuran sampah Rp. 15.000,-/rumah, dari iuran tersebut tidak ada setengahnya yang diberikan kepadanya, tetapi beliau tetap semangat mengambil sampah-sampah warga dengan penuh peluh, mengingat hal tersebut, kadang ane dan keluarga kasih rokok dan uang lebih untuk dia, tanpa melalui ketua RT di sini.


Maaf ane jadi curhat, yang pasti sosok pahlawan bagi ane dan warga tempat ane tinggal adalah seorang pengangkut sampah yang setiap hari membersihkan sampah-sampah warga, dia pun sangat rajin menyapu lingkungan sekitar.


Salut buat kamu Pak Pardi, jasamu takkan pernah terganti, sehat selalu.


Opini ane, gambar dokumen ane


Selamat Hari Pahlawan
:merdeka:merdeka:merdeka