- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pandemi Covid-19 jadi Alasan Gatot Tak Hadiri Pemberian Bintang Jasa
TS
mataduniawi
Pandemi Covid-19 jadi Alasan Gatot Tak Hadiri Pemberian Bintang Jasa
Quote:
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Meko Polhukam) Mahfud MD, menjelaskan alasannya kenapa mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tidak menghadiri saat pemberian bintang jasa oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mahfud mengatakan, Gatot Nurmantyo beralasan tidak dapat hadir menerima penghargaan bintang jasa tersebut, karena saat ini Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19.
“Beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan. Pertama karena ini suasana Covid-19,” ujar Mahfud dalam konfrensi persnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/11).
Mantan Ketua MK ini menambahkan, dalam suratnya tersebut Gatot Nurmantyo tidak menolak diberikan bintang tanda jasa oleh Presiden Jokowi.
“Tadi dalam suratnya Pak Gatot Nurmantyo itu menyatakan menerima, menerima pemberian bintang jasa ini tetapi beliau tidak bisa hadir,” katanya.
Adapun Gatot Nurmantyo dianugerahi Bintang Jasa Mahaputera Ardipradana. Namun saat penyerahan tersebut Gatot tidak menghadirinya.
Setidaknya ada lima bintang tanda jasa yang diberikan Presiden Jokowi ke sejumlah tokoh. Bintang itu diantaranya: Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, Bintang Jasa Utama, Bintang Jasa Pratama dan Bintang Jasa Naraya.
Mereka yang mendapat bintang jasa tersebut adalah para menteri periode 2014-2019, mantan Kapolri, mantan Panglima TNI, mantan Ketua MK, mantan Kepala Staf Angkatan laut, udara, darat dan tenaga medis yang gugur.
Mahfud mengatakan, Gatot Nurmantyo beralasan tidak dapat hadir menerima penghargaan bintang jasa tersebut, karena saat ini Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19.
“Beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan. Pertama karena ini suasana Covid-19,” ujar Mahfud dalam konfrensi persnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/11).
Mantan Ketua MK ini menambahkan, dalam suratnya tersebut Gatot Nurmantyo tidak menolak diberikan bintang tanda jasa oleh Presiden Jokowi.
“Tadi dalam suratnya Pak Gatot Nurmantyo itu menyatakan menerima, menerima pemberian bintang jasa ini tetapi beliau tidak bisa hadir,” katanya.
Adapun Gatot Nurmantyo dianugerahi Bintang Jasa Mahaputera Ardipradana. Namun saat penyerahan tersebut Gatot tidak menghadirinya.
Setidaknya ada lima bintang tanda jasa yang diberikan Presiden Jokowi ke sejumlah tokoh. Bintang itu diantaranya: Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, Bintang Jasa Utama, Bintang Jasa Pratama dan Bintang Jasa Naraya.
Mereka yang mendapat bintang jasa tersebut adalah para menteri periode 2014-2019, mantan Kapolri, mantan Panglima TNI, mantan Ketua MK, mantan Kepala Staf Angkatan laut, udara, darat dan tenaga medis yang gugur.
sumber berita
+++++
Berita tak hadirnya gatot ini berseliweran di sosmed TS, di beberapa situs berita mainstream online pun cukup banyak muncul. Semenarik itukah untuk dibahas dan jadi konsumsi publik?
Di sini TS tak memihak manapun ya, tapi kalau alasannya karena lagi pandemi ya apa hubungannya? Kalau takut kena covid-19 saat acara penyematan bintang jasa, wah gak mungkin ya kayaknya karena protokokl kesehatan istana itu super duper ketat. Jadi nampaknya gak mungkin deh alasannya nggak datang karena sekarang lagi pandemi.
Oh ya setahu TS pak Gatot ini termasuk orang yang peduli dengan NKRI, dia beberapa kali memberikan kritikan kepada pemerintahan era Jokowi dan DPR. Seperti mengkritik pemerintah dan DPR yang harusnya lebih serius menangani pandami. Juga pernah mengkritiki Omnibus Law Cipta Kerja.ini sumber beritanya.
Kembali ke topik berita, dari sini TS bisa melihat ya era pemerintahan Jokowi ini tak pandang bulu kalau memberikan penghargaan kepada seseorang. Bahkan orang yang suka mengkritik kepemimpinannya pun diberikan bintang jasa. Suatu perbuatan yang keren sekali menurut TS.
Hmmm tapi ya jujur saja di balik penghargaan-penghargaan itu sebenarnya ada peluang munculnya sesuatu yang disebut rasa 'gak enakan'. Misalnya gini loh ya, kamu sering memarahi si A, tetapi si A gak balas marah, dia malah memberikanmu hadiah yang menyenangkan yang bikin status sosialmu meningkat. Entah model psikologi ini disebut apa, tetap rasa 'gak enakan' itu bisa bikin seseorang yang tadinya membenci atau tak suka menjadi sungkan untuk melakukan hal serupa. Entah TS pernah baca dimana ya, tetapi trik demikian itu emang ampuh bikin seseorang bungkam. Terutama untuk urusan politik.
TS bukan ahli politik ya, hanya rakyat biasa yang coba mengamati berbagai cuplikan adegan politik di Indonesia ini. Hal lumrah kita saksikan, hari ini si B mendukung C. Besok atau lusa bisa saja jadi penentang C dan malah mendukung si D yang menjadi lawan tanding C dalam panggung politik. Ya begitulah politik yang TS saksikan saat ini. Mendukung berdasarkan kepentingan pribadi dan golongan. So, jangan serius amat berkomentari akan hal ini. Apalagi sampai putus tali pertemanan dan keluarga, jangan begok!
Sekian dulu ya cuap-cuap dari TS. Moga-moga aja ada manfaatnya. Matur nuwun 
0
640
12
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan