Namanya aa wahyu, dia adalah seorang tukang kayu yang sudah memiliki kualitas mengukir dengan begitu artistik, ukiran yang dibuatnya sangat rapi dan baik. Tangannya begitu trampil dan lihay sekali dalam mengolah semua bahan-bahan kayu jati utuh untuk menjadi berbagai macam barang seperti lemari, meja rias dan sebagainya.



Dia adalah seorang lelaki yang sangatlah gigih, pejuang keras, yang tidak segan segan membela kepentingan keluarga diatas segala-galanya. Karena baginya Keluarga adalah poin utama yang harus diutamakan dan berada dalam daftar paling wahit.

Pernah suatu hari ibu sakit, dia langsung pulang dan membawanya ke rumah sakit tanpa memikirkan bagaimana caranya agar ibu memiliki perawatan jikalau uang tidak dipegangnya. Baginya yang utama adalah nyawa, masalah uang bisa ditemukan solusinya, bahkan dia pernah menggadaikan motornya demi operasi abang. Yang mana pada akhirnya motor tersebut harus rela dilelangnya kemudian dikarenakan biaya untuk pengobatan tidaklah sedikit biayanya.

Bagiku dia adalah pahlawan keluarga, yang mana membuat semua orang merasakan betapa perjuangan untuk keluarga tidak pernah sampai berpikir dua kali untuk menolong.

Aku pernah bertanya kepadanya, apakah dia tidak takut jika suatu hari tidak memiliki apapun, karena semua yang dimilikinya telah habis untuk sebuah pengobatan?

Dia menjawab:


Sayangnya dia masih belum memiliki wanita, terkadang aku berpikir kenapa lelaki baik ini selalu di telantarkan oleh banyaknya wanita. Padahal jikalau aku bukanlah adik kandungnya, maka sudah pasti dialah orang pertama yang kunikahi.

Bagaimana tidak? Zaman sudah semakin maju, namun aa wahyu tidak pernah ikut-ikutan dalam polahnya para remaja zaman now. Dia lebih suka berada di rumah untuk sekedar membantu ayah membetulkan kandang ataupun memasak di dapur.

Dia pandai memasak dan masakannya itu sangatlah enak. Apapun keinginan dari orang tua, selalu didahulukan. Bahkan dia mampu membuat senyuman manis di pipi kakek dan nenek di setiap harinya.

Dia sosok yang sangat jujur dan dermawan, bahkan dalam usianya yang masih sangatlah muda dia terpilih menjadi salah satu orang tua asuh dari kelima orang anak yang dipilih oleh adat untuk di didiknya.

Ya walaupun hidup di Cikarang, namun adat dayak masih diikuti oleh kami di sini. Bahkan memiliki komunitas sendiri untuk membuat aturan adat tidak lengkang di makan zaman.

Pada pesta adat yang dilangsungkan pada malam minggu kemarin tersebutlah, aa wahyu mendapatkan penghargaan sebagai jomblo berkualitas.

Bagaimana tidak terpilih, dengan sifatnya yang sangatlah patriotik, bagiku dan bagi para tetua adat. Dia akhirnya terpilih menjadi salah satu bagian dari jomlo berkualitas.

Dia memang tidak memiliki gaji sebesar para pejabat, juga rumah yang besar, namun dia memiliki kualitas dalam mengajarkan seseorang untuk menjadi orang besar. Dan itulah yang jarang-jarang ditemukan oleh para pemuda, pada masa ini.

Ayah dan ibu begitu bangga kepadanya, sampai sampai hendak dijodohkan oleh seorang gadis yang pastinya memiliki hati yang sangat baik.

Semoga saja dia selalu sehat dan mampu berbuat banyak untuk orang lain selain keluarganya.