Kaskus

Hobby

julian710Avatar border
TS
julian710
Pandangan terhadap kemampuan indigo

[ltr]

emoticon-Sundul

[/ltr]
Salah satu kemampuan indigo yang cukup dikenal diantaranya adalah retrokognisi dan prekognisi atau bisa pula chronesthesia (mental time travel).

[ltr]
Retrokognisi adalah kemampuan untuk mengetahui dan meresapi kejadian pada masa lalu. Salah satu tokoh indigo di Indonesia, cukup populer dan sering tampil dimedia televisi (selebritis) adalah Hari Kurniawan atau Om Hao. Demonstrasi dari kemampuan ini adalah merasakan pengalaman masa lalu secara jelas seakan-akan benar terjadi di depan mata atau masa sekarang. Salah satu manfaat dari kemampuan ini untuk studi tentang pelurusan suatu informasi yang terjadi. Beberapa urban legend di tanah air dapat dengan jelas diluruskan dari mitos menjadi sebuah fakta. Manfaat lain yang sering digunakan dapat pula untuk melestarikan warisan budaya leluhur.

[/ltr]
[ltr]
Prekognisi adalah kemampuan untuk mengetahui kejadian di masa depan. Salah satu tokoh yang terkenal di Indonesia adalah Laurentia Pasaribu atau Mama Lauren. Demonstrasi dari kemampuan ini bisa berupa bisikan atau penglihatan yang asing bagi si penerima atau secara ringkas dapat dikatakan firasat pada tingkat yang lebih tinggi. Manusia normal pun memiliki kemampuan tentang suatu firasat, yang membedakan adalah para indigo lebih terkoneksi dengan lebih banyak variabel atau lebih terhubung dengan alam dengan tingkatan-tingkatannya sehingga akurasi yang didapatkan bisa dibilang tinggi.

[/ltr]

[ltr]
Chornestesia atau mental time travel adalah kemampuan indigo menelurusi lorong waktu. Salah satu tokohnya adalah Roy Kiyoshi. Demonstrasi dari kemampuan ini pernah terekam dalam acara televisi. Dalam acara tersebut Roy kiyoshi men-tether kemampuan miliknya kedalam tubuh peserta dengan simbolik berupa penutup kain hitam ditubuh peserta dengan menggandeng tangan Roy. Lantas peserta diajak untuk menelusuri lorong waktu secara mental untuk flashback kejadian tentang siapa hantu yang meneror dan bagaimana cara mengatasinya.

[/ltr]
[ltr]
Yang saya amati biasanya prekognisi dapat berupa perwujudan visual dari suatu peristiwa yang terasa asing dan belum pernah dialami. Tergantung dari kapasitas penalaran si individu terkadang dia tergugah untuk membagikan berita dari apa yang dia rasa. Kritik dari saya adalah tentu perlu kehati-hatian dalam hal tersebut karena berpotensi fitnah. Saya pribadi merasa kurang bijak bila hanya dengan membagikan berita.

[/ltr]
[ltr]
Contoh pada kasus Mama Lauren sewaktu kecil berumur 7 tahun di sekolah pada masa Perang Dunia II, beliau mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk segera pergi meninggalkan tempat itu. Lantas setelah mendapat kabar ia memberi tahu kepada gurunya tentang hal ini. Namun respon dari sang guru negatif, Lauren kecil dituding sebagai tukang menghayal dan membual. Lauren kecil tidak menerima perlakuan dari orang disekitarnya karena merasa harga dirinya jatuh dipermainkan. Lantas ia memilih pulang sambil menangis. Namun ketika dirinya telah sampai ke rumah, Lauren kecil malah makin menangis sejadi-jadinya karena mendapati kabar bahwa sekolahnya tadi terkena serangan bom dan ratusan orang tewas dalam peristiwa itu.

[/ltr]
[ltr]
Dasar pendapat saya adalah manusia sebagai khalifah di muka bumi yang ditugaskan untuk mengatur serta memelihara kemakmuran dari apa yang ia tinggali. Dibekali dengan akal sebagai senjata utama dibanding dengan makhluk lain maka why don't we created heaven on earth?. Maka fungsi dari akal bisa berupa kemampuan yang bersifat managerial dan engineerial. Atau mengatur dan mensiasati sesuai dengan kehendak.

[/ltr]
[ltr]
Bilapun nanti ada indigo-indigo lain yang memperoleh berita, alangkah bijaknya bila informasi yang ia dapat dapat disertai dengan aksi yang bermanfaat. Dalam konteks prekognisi terkadang orang lain tidak perlu tahu semua lantas ia mempersiapkan apa yang dianggap perlu agar fokus untuk meminimalisir resiko atas kejadian yang akan terjadi. Contohnya adalah upaya bersama mitigasi bencana. Kehati-hatian adalah faktor wajib dalam penalaran informasi ini. Seorang indigo sendiri diharapkan mampu untuk membedakan mana yang menjadi firasat yang sesungguhnya, mana yang sekedar imajinasi dan mana yang sekedar memori.

[/ltr]
[ltr]
Tanpa ada maksud untuk melecehkan satu pihak dan kemampuan indigo ini, bagi saya individu yang memperoleh bakat belum cukup sampai disitu saja apalagi bila indigo tersebut masih muda walaupun dipandang telah dewasa dibanding usianya masih tetap membutuhkan mentoring. Dan sebaik-baiknya mentoring adalah agama sebagai dasar.

[/ltr]


Salam🙏

emoticon-Toast

0
415
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan