- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Buku Kuno (Cerpen Horor Fantasi)


TS
mnafisalmukhdi1
Buku Kuno (Cerpen Horor Fantasi)
Suatu pagi di sekolah, aku pergi ke perpustakaan. Kemudian aku melihat cahaya di atas sebuah lemari. Ternyata itu sebuah buku.
Aku mengambilnya. Kemudian mencoba untuk memberitahukan kepada penjaga perpustakaan.
Penjaga perpustakaan itu begitu sibuk sampai tidak menghiraukanku.
Kubawa saja ke kelas, kemudian aku duduk di kursiku. Kubuka buku itu.
Belum sempat kubuka sepenuhnya, buku itu mengangkatku secara keras dan memukulkanku ke plafon sampai plafon itu hancur.
Tak berapa lama, aku langsung jatuh, dan dadaku menimpa mejaku sendiri.
Teman-temanku yang tadinya tidak tertarik akan buku itu, mulai mendekatiku.
Kemudian, buku itu mengangkatku lagi (karena masih di tanganku), teman-temanku
mulai menjauh. Dan benar saja, buku itu membantingku lagi, namun ke papan tulis. Beruntung sekali papan tulis tidak patah. Aku pun terjatuh setelahnya.
“Apakah kau perlu bantuan?” tanya salah satu temanku.
“Tidak!” kataku.
Aku mencoba bangkit, sambil membawa buku itu berlari kembali ke perpustakaan.
Aku pun meletakkannya ke tempat asal mula aku mengambilnya.
“Ada apa?” tanya penjaga perpustakaan yang baru selesai dari kesibukannya.
“Aku hanya mengembalikan buku yang kupinjam tadi. Aku menemukannya di atas lemari itu,” kataku.
“Atas lemari? Kami tidak pernah meletakkan buku disana,” kata penjaga itu.
Aku mulai merinding, kemudian kembali ke kelas sambil berlari.
Aku mengambilnya. Kemudian mencoba untuk memberitahukan kepada penjaga perpustakaan.
Penjaga perpustakaan itu begitu sibuk sampai tidak menghiraukanku.
Kubawa saja ke kelas, kemudian aku duduk di kursiku. Kubuka buku itu.
Belum sempat kubuka sepenuhnya, buku itu mengangkatku secara keras dan memukulkanku ke plafon sampai plafon itu hancur.
Tak berapa lama, aku langsung jatuh, dan dadaku menimpa mejaku sendiri.
Teman-temanku yang tadinya tidak tertarik akan buku itu, mulai mendekatiku.
Kemudian, buku itu mengangkatku lagi (karena masih di tanganku), teman-temanku
mulai menjauh. Dan benar saja, buku itu membantingku lagi, namun ke papan tulis. Beruntung sekali papan tulis tidak patah. Aku pun terjatuh setelahnya.
“Apakah kau perlu bantuan?” tanya salah satu temanku.
“Tidak!” kataku.
Aku mencoba bangkit, sambil membawa buku itu berlari kembali ke perpustakaan.
Aku pun meletakkannya ke tempat asal mula aku mengambilnya.
“Ada apa?” tanya penjaga perpustakaan yang baru selesai dari kesibukannya.
“Aku hanya mengembalikan buku yang kupinjam tadi. Aku menemukannya di atas lemari itu,” kataku.
“Atas lemari? Kami tidak pernah meletakkan buku disana,” kata penjaga itu.
Aku mulai merinding, kemudian kembali ke kelas sambil berlari.
****
0
397
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan