Kaskus

Entertainment

hanasoraAvatar border
TS
hanasora
Budaya Kerja Korea, No Tenggo-tenggo Club?

Budaya Kerja Korea, No Tenggo-tenggo Club?


Korea dikenal sebagai salah satu negara yang sibuk karena penduduknya memiliki etos kerja yang tinggi. Hal ini pula yang membuat Korea mampu bangkit dari keterpurukan sebagai negara jajahan hingga kini berhasil negara maju. Bahkan Korea menjadi tujuan beberapa warga asing untuk bekerja di sana karena menjanjikan sebuah prospek yang bagus untuk masa depan. Namun pada kenyataannya, selalu ada yang pahit di balik hal manis. Sama seperti di Indonesia, di Korea pun memiliki cultur yang dinilai bahkan oleh warga mereka sendiri tidak menyenangkan. Apa itu? Haramnya pulang tenggo!

Seperti yang Agan semua rasakan, pulang tenggo menjadi salah satu indikator kebahagiaan kita saat bekerja. Ya siapa sih yang mau lembur, paling enak kan ya pulang tepat waktu, teng langsung go! Namun sayangnya, di beberapa perusahaan, pulang tenggo dilihat sebagai sebuah kejahatan dan haram hukumnya. Hal ini pula yang terjadi di Korea dan dikeluhkan oleh masyarakat sana. Walau banyak perusahaan Korea yang mengatakan, karyawan mereka bekerja sehari selama delapan jam, namun pada kenyataannya, banyak pekerjaanya yang lebur lantaran perkerjaan yang menumpuk. Sekalipun perkerjaan sudah selesai, beberapa atasan di Korea tidak senang jika karyawannya pulang lebih awal dari mereka.

Budaya Kerja Korea, No Tenggo-tenggo Club?
Sumber: asianews.it


Di kontrak kerja memang tertulis bekerja dari jam 9 pagi hingga 6 sore. Tapi ada semacam atura tak tertulis yang mana para pekerja diharapkan untuk bekerja lembur secara teratur. Sayang, jam lembur mereka terkadang tidak mendapat kompensasi apa pun. Terkadang, lemburnya para pegawai ini bukan karena banyaknya perkerjaan. Ada kalanya karyawan diberi tugas pekerjaan mendesak yang harus dilakukan menjelang jam pulang. Atau terkadang beberapa orang yang memilih untuk tidak terburu-buru dalam bekerja, mereka merasa sistem kerja ini sangat ideal. Ya walaupun ini artinya mereka tidak bekerja secara efisien.

Melihat jam kerja yang tidak menunjang kesehatan karyawan tersebut, pemerintah Korea akhirnya memberlakukan undang-undang untuk mempersingkat jam kerja per minggu. Selain itu, tidak semua perusahaan memiliki cultur lembur. Jenis budaya kerja khusus ini biasanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan lama yang masih menjunjung tradisi lama. Ini karena saat ini semakin banyak orang-orang yang sadar pentingnya kesehatan mental yang mana salah satunya dengan pulang kerja tepat waktu sehingga kehidupan kerja dan pribadi menjadi seimbang.

Selain kultur kerja overtime, beberapa perusahaan Korea juga masih menjunjung tinggi hirarki. Sulit bagi orang baru untuk didengar pendapatnya. Apalagi Agan akan tetap menjadi orang baru hingga ada orang baru yang lain. Selain itu, akan sulit bagi orang baru untuk menolak ajakan atau perintah dari senior mereka. Budaya ini juga yang sering dikeluhkan oleh masyarakat Korea. Meski memegang sistem hirearki, perusahaan Korea sebenarnya sangat menghargai tim yang erat dan lingkungan perusahaan yang kohesif. Mereka sering mengadakan acara tour bersama satu perusahaan selama semalam ke sebuah destinasi. Acara ini untuk mempererat kinerja antar anggota tim. Nah, ada Agan-agan ada yang berminat untuk kerja di Korea?


Sumber: 90daykorean.com10mag.comjejuweekly.com
0
588
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan