Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Pengamat Nilai Jika Trump Kembali Terpilih, Kawasan Asia Pasifik Lebih Aman
Pengamat Nilai Jika Trump Kembali Terpilih, Kawasan Asia Pasifik Lebih Aman
Sabtu, 7 November 2020 13:25 Reporter : Muhammad Genantan Saputra

Pengamat Nilai Jika Trump Kembali Terpilih, Kawasan Asia Pasifik Lebih Aman
Kampanye Donald Trump Usai Sembuh dari Covid-19. ©2020 REUTERS/Jonathan Ernst
Merdeka.com - Pengamat Hubungan Internasional Unpad, Teuku Rezasyah menilai, Indonesia lebih menguntungkan jika Donald Trump terpilih kembali jadi Presiden Amerika Serikat. Rezasyah pun berbicara mengenai sikap AS yang mendukung stabilitas di ASEAN.
"Amerika Serikat itu sangat menghargai keberadaan kita, Indonesia yang stabil, ASEAN yang stabil itu merupakan daya dukung juga bagi kepentingan nasional dia (AS), jadi kemampuan kita menjaga keutuhan wilayah darat laut udara, kemudian selat selat strategis itu sangat menguntungkan Amerika Serikat," katanya dalam diskusi 'For Biden, For Trump?' Sabtu (7/11).
Sehingga, jika Trump terpilih, kawasan Asia-Pasifik akan lebih aman. Indonesia pun bisa fokus pada isu dalam negeri.
"Jadi kalau kita berpikiran strategis, Indonesia ini sebenarnya kita mengharapkan Trump yang naik, karena dengan Trump yang naik itu Asia-Pasifik akan dipelototi 24 jam, jadi kan ada nilai tambah bagi kita, jadi kita bisa konsentrasi dalam negeri," tuturnya.

Pengamat Nilai Jika Trump Kembali Terpilih, Kawasan Asia Pasifik Lebih Aman 
Sedangkan, menurut Rezasyah, bila Joe Biden terpilih, maka capres AS asal Partai Demokrat tersebut perlu membenahi hal-hal yang dikritik oleh Trump. Sehingga, waktu Biden tersita untuk pembenahan dalam negeri.
"Tapi kalau Biden menang, bagaimanapun Biden ini perlu belajar lagi, beliau pernah jadi mantan Wapres, tapi dia harus membersihkan lingkungan yang sudah sangat dikritik oleh Trump sendiri," ucapnya.
"Jadi saya pikir Biden 1-2 bulan ini akan tersita waktunya pak buat pembenahan di dalam negeri, terutama sekali mencari elit elit yang pas," tambah dia
Menurut Rezasyah, saat Trump memimpin, dia memaksakan loyalitas elit sekitarnya. Dia bilang, elit-elit di White House atau Kementerian Luar Negeri, 25 persennya digeser dan harus diganti orang orang yang pro Trump.
"Jadi saya pikir ada pekerjaan besar dari Biden ini untuk membenahi dalam negeri dulu, jadi kita harus mengambil manfaat dari kondisi ini karena Biden ini saya pikir orangnya sangat serius, sangat demokratis dan mau dengar kata orang," pungkasnya. [pan]

https://www.merdeka.com/dunia/pengam...an.html?page=2
ZenMan1Avatar border
kakekane.cellAvatar border
kakekane.cell dan ZenMan1 memberi reputasi
2
646
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan