- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Tentang Ilmu : Dari Sebatang Pohon, Hingga Menjadi Hutan


TS
Rebek22
Kisah Tentang Ilmu : Dari Sebatang Pohon, Hingga Menjadi Hutan
" Saya tidak akan marah jika suatu hari nanti kita bertemu dan kamu sama sekali tidak mengenali saya, tak apa nak, bagaimana pun waktu memang mampu merubah rupa seorang manusia. tapi saya akan marah jika suatu hari nanti kita bertemu, kamu mengenali saya namun lupa dengan semua yang pernah diri ini ajarkan kepadamu. Kalau kamu bertanya, mengapa demikian? Maka saya hanya sanggup menjawab karena Ilmu adalah salah satu amal yang tidak akan pernah putus bahkan jika saya mati sekali pun. Apa yang pernah saya masukan ke otakmu itu adalah salah satu investasi untuk akherat saya kelak "
Apa yang baru anda baca adalah salah satu petuah sakti yang guru saya berikan sesaat sebelum kelulusan. Sepenggal kalimat yang begitu sarat akan makna sehingga layak di jadikan landasan dalam bertindak dalam kehidupan.
Di sini saya akan membahas prihal ilmu, sesuatu yang tidak nampak, namun begitu berarti bagi manusia. Sesuatu yang membedakan manusia dengan hewan, sesuatu yang jika tanpanya seorang manusia tidak akan di anggap memiliki arti.
Sebuah hadist mengatakan kalau ada tiga amalan yang tidak akan pernah terputus pahalanya oleh kematian. Yaitu, amal jariyah, doa dari seorang anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, dan ilmu yang terus di amalkan.
Setelah mentelaah hadist tersebut baru lah diri ini paham maksud dari ucapan guru saya itu. Tiap pelajaran yang beliau masukan ke dalam otak saya, secara tidak langsung merupakan investasinya untuk menghadapi hari perhitungan kelak, selama saya masih mengamalkan ilmu tersebut, maka pahala akan senantiasa mengalir kepadanya. Oleh sebab itu beliau meminta saya untuk terus mengamalkan apa yang beliau ajarkan, agar pahala terus mengalir kepadanya sehingga terlihat seperti tidak mengenal kata henti.
Takdir menuntun saya untuk menjadi seorang guru, bukan guru besar ataupun formal, hanya sebatas guru mengaji di TPA untuk anak-anak kurang mampu. Saat itu saya masih kuliah, maka dari itu saya harus pintar membagi waktu antara mengajar dan tugas kampus.
Lelah, ya itu pasti, tapi saya mengingat salah satu pelajaran yang dulu pernah guru saya pernah berikan. Ikhlas, itulah kata pertama yang terniang pada benak ini, ketika mencari petuah untuk tetap semangat mengajar, sebab semua hal yang di lakukan atas dasar ikhlas akan menuntun kita pada sebuah keberkahan dan keberhakan dapat mengsirnahkan lelah.
Saya pun mencoba untuk menetapkan kan hal tersebut. Abaikan lelah, karena bagaimana pun ada sebuah amanah yang di embankan pada saya untuk mengajarkan generasi penerus cara membaca al-quran.
Saya hanya di beri bayaran kecil untuk mengajari anak-anak itu, namun karena niat untuk mengamalkan pesan guru saya dulu, terus berjuang untuk melakukannya adalah pilihan yang saya ambil.
Bagi saya bukan uang lah yang menjadi roda penggerkan tubuh ini, melainkan senyuman anak-anak yang saya ajari ketika pada akhirnya mampu untuk membaca al Quran dengan baik.
Setiap saya datang, sambutan meriah selalu diri ini Terima dari mereka. Belum sempat saya turun dari motor, anak-anak sudah mengerumuni saya, sambil tersenyum dan bertanya " Apa kabar kak, hari ini mau belajar apa? " Apa akan terdegar berlebihan jika saya berkata Uang tidak akan ada apa-apanya dengan keadaan tersebut. Kapan lagi saya bisa merasa benar-benar di sambut seperti ini?.
Setiap hari saya di minta untuk memberi satu materi tentang agama kepada mereka, dan karena yang saya ajari adalah anak usia enam sampai delapan tahun, otak ini harus di putaran, agar dapat menemukan metode yang tepat untuk menyampaikan materi secara menyenangkan kan.
Membuat lagu untuk setiap kosa kata bahasa Arab yang saya berikan, bercerita agar pesan moral yang saya jadikan materi tersampaikan, bahkan tidak jarang saya harus membuat permainan aneh agar mereka tidak bosan belajar agama.
Alat peraga saya buat dengan modal sendiri, menyisihkan kan uang saku untuk membeli hadiah bagi mereka yang hatam nanti, dan mengabaikan lelah ketika bermain dengan mereka.
Mungkin jika melihat saya akan ada saja orang yang bertanya, mengapa saya begitu semangat dan totalitas padahal hanya di bayar kecil?. Jika di tanyain seperti itu, maka saya hanya akan menjawab " Saya di bayar banyak oleh Allah " Karena ikhlas sudah menjadi landasan saya dalam bertindak, sebagaimana yang dulu guru saya ajarkan.
Sekarang, mereka lah investasi saya untuk akherat kelak. Ilmu yang guru saya berikan kembali lisan ini salurkan pada mereka dengan cara saya sendiri, dan tidak menutup kemungkinan jika kelak ada murid saya yang menjadi guru dan mengalirkan lagi ilmu dari saya kepada muridnya dengan caranya sendiri.
Layaknya air yang terus mengalir, ya itulah perumpaan dari ilmu, dari satu lisan ke lisan lainnya, dari satu pemikiran ke pemikiran lainnya. Setiap lisan tentunya akan terus menyempurnakan ilmu tersebut hingga kualitas yang terkandung di dalamnya pun kian berharga.
Ada sebuah pepatah bahasa arab yang berbunyi " Al ilmu bila amalin ka sajarun duna samarin "
ilmu yang tidak di amalkan layaknya pohon tanpa buah, semakin hari akan semakin tinggi namun hanya memberi manfaat kecil bagi orang di sekitarnya, namun jika di amalkan, maka buah dapat di petik dari pohon tersebut, di makan orang lalu biji dari buah tersebut di buang ke tanah dan tumbuh kembali menjadi pohon, pohon tersebut berbuah kembali, di makan oleh orang lagi, dan bijinya menumbuhkan pohon kembali, begitu seterusnya hingga sebatang pohon sanggup menjadi sehektar hutan. Bayangkan, berapa banyak keberkahan yang pohon permulaan dapat setelah buahnya berubah menjadi hutan.
Oleh sebab itu, amalkan apa yang telah anda dapat. Tidak harus jadi guru, tidak harus juga harus menunggu hingga menyandang sebuah gelar, ajarkan walau itu satu kata, ungkapkan walau itu satu kalimat, dan ikhlaskan walau tidak ada sedikit pun timbal balik yang mereka berikan.
Terima lah ilmu walau itu dari orang di bawah anda. Lihat apa yang di katakannya, jangan lihat dari lisan mana ilmu itu di sampaikan. Sempurnakan apa yang telah di dapat, lalu sampaikan. Biarkan orang lain lebih menyempurnakan nya lagi, dan percayalah anda akan tetap aliran pahala walau pun ilmu tersebut suda di ajarkan ke genari ke tujuh.
Dari tulisan ini semoga saya dapat keberkahan, semoga guru saya dapat pahala, semoga anda mengamalkannya lalu mengajarkannya agar aliran ilmu tersebut tidak terputus.
Apa yang baru anda baca adalah salah satu petuah sakti yang guru saya berikan sesaat sebelum kelulusan. Sepenggal kalimat yang begitu sarat akan makna sehingga layak di jadikan landasan dalam bertindak dalam kehidupan.
Di sini saya akan membahas prihal ilmu, sesuatu yang tidak nampak, namun begitu berarti bagi manusia. Sesuatu yang membedakan manusia dengan hewan, sesuatu yang jika tanpanya seorang manusia tidak akan di anggap memiliki arti.
Sebuah hadist mengatakan kalau ada tiga amalan yang tidak akan pernah terputus pahalanya oleh kematian. Yaitu, amal jariyah, doa dari seorang anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, dan ilmu yang terus di amalkan.
Setelah mentelaah hadist tersebut baru lah diri ini paham maksud dari ucapan guru saya itu. Tiap pelajaran yang beliau masukan ke dalam otak saya, secara tidak langsung merupakan investasinya untuk menghadapi hari perhitungan kelak, selama saya masih mengamalkan ilmu tersebut, maka pahala akan senantiasa mengalir kepadanya. Oleh sebab itu beliau meminta saya untuk terus mengamalkan apa yang beliau ajarkan, agar pahala terus mengalir kepadanya sehingga terlihat seperti tidak mengenal kata henti.
Takdir menuntun saya untuk menjadi seorang guru, bukan guru besar ataupun formal, hanya sebatas guru mengaji di TPA untuk anak-anak kurang mampu. Saat itu saya masih kuliah, maka dari itu saya harus pintar membagi waktu antara mengajar dan tugas kampus.
Lelah, ya itu pasti, tapi saya mengingat salah satu pelajaran yang dulu pernah guru saya pernah berikan. Ikhlas, itulah kata pertama yang terniang pada benak ini, ketika mencari petuah untuk tetap semangat mengajar, sebab semua hal yang di lakukan atas dasar ikhlas akan menuntun kita pada sebuah keberkahan dan keberhakan dapat mengsirnahkan lelah.
Saya pun mencoba untuk menetapkan kan hal tersebut. Abaikan lelah, karena bagaimana pun ada sebuah amanah yang di embankan pada saya untuk mengajarkan generasi penerus cara membaca al-quran.
Saya hanya di beri bayaran kecil untuk mengajari anak-anak itu, namun karena niat untuk mengamalkan pesan guru saya dulu, terus berjuang untuk melakukannya adalah pilihan yang saya ambil.
Bagi saya bukan uang lah yang menjadi roda penggerkan tubuh ini, melainkan senyuman anak-anak yang saya ajari ketika pada akhirnya mampu untuk membaca al Quran dengan baik.
Setiap saya datang, sambutan meriah selalu diri ini Terima dari mereka. Belum sempat saya turun dari motor, anak-anak sudah mengerumuni saya, sambil tersenyum dan bertanya " Apa kabar kak, hari ini mau belajar apa? " Apa akan terdegar berlebihan jika saya berkata Uang tidak akan ada apa-apanya dengan keadaan tersebut. Kapan lagi saya bisa merasa benar-benar di sambut seperti ini?.
Setiap hari saya di minta untuk memberi satu materi tentang agama kepada mereka, dan karena yang saya ajari adalah anak usia enam sampai delapan tahun, otak ini harus di putaran, agar dapat menemukan metode yang tepat untuk menyampaikan materi secara menyenangkan kan.
Membuat lagu untuk setiap kosa kata bahasa Arab yang saya berikan, bercerita agar pesan moral yang saya jadikan materi tersampaikan, bahkan tidak jarang saya harus membuat permainan aneh agar mereka tidak bosan belajar agama.
Alat peraga saya buat dengan modal sendiri, menyisihkan kan uang saku untuk membeli hadiah bagi mereka yang hatam nanti, dan mengabaikan lelah ketika bermain dengan mereka.
Mungkin jika melihat saya akan ada saja orang yang bertanya, mengapa saya begitu semangat dan totalitas padahal hanya di bayar kecil?. Jika di tanyain seperti itu, maka saya hanya akan menjawab " Saya di bayar banyak oleh Allah " Karena ikhlas sudah menjadi landasan saya dalam bertindak, sebagaimana yang dulu guru saya ajarkan.
Sekarang, mereka lah investasi saya untuk akherat kelak. Ilmu yang guru saya berikan kembali lisan ini salurkan pada mereka dengan cara saya sendiri, dan tidak menutup kemungkinan jika kelak ada murid saya yang menjadi guru dan mengalirkan lagi ilmu dari saya kepada muridnya dengan caranya sendiri.
Layaknya air yang terus mengalir, ya itulah perumpaan dari ilmu, dari satu lisan ke lisan lainnya, dari satu pemikiran ke pemikiran lainnya. Setiap lisan tentunya akan terus menyempurnakan ilmu tersebut hingga kualitas yang terkandung di dalamnya pun kian berharga.
Ada sebuah pepatah bahasa arab yang berbunyi " Al ilmu bila amalin ka sajarun duna samarin "
ilmu yang tidak di amalkan layaknya pohon tanpa buah, semakin hari akan semakin tinggi namun hanya memberi manfaat kecil bagi orang di sekitarnya, namun jika di amalkan, maka buah dapat di petik dari pohon tersebut, di makan orang lalu biji dari buah tersebut di buang ke tanah dan tumbuh kembali menjadi pohon, pohon tersebut berbuah kembali, di makan oleh orang lagi, dan bijinya menumbuhkan pohon kembali, begitu seterusnya hingga sebatang pohon sanggup menjadi sehektar hutan. Bayangkan, berapa banyak keberkahan yang pohon permulaan dapat setelah buahnya berubah menjadi hutan.
Oleh sebab itu, amalkan apa yang telah anda dapat. Tidak harus jadi guru, tidak harus juga harus menunggu hingga menyandang sebuah gelar, ajarkan walau itu satu kata, ungkapkan walau itu satu kalimat, dan ikhlaskan walau tidak ada sedikit pun timbal balik yang mereka berikan.
Terima lah ilmu walau itu dari orang di bawah anda. Lihat apa yang di katakannya, jangan lihat dari lisan mana ilmu itu di sampaikan. Sempurnakan apa yang telah di dapat, lalu sampaikan. Biarkan orang lain lebih menyempurnakan nya lagi, dan percayalah anda akan tetap aliran pahala walau pun ilmu tersebut suda di ajarkan ke genari ke tujuh.
Dari tulisan ini semoga saya dapat keberkahan, semoga guru saya dapat pahala, semoga anda mengamalkannya lalu mengajarkannya agar aliran ilmu tersebut tidak terputus.
0
320
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan