Komisaris di BUMN Marah Dicopot Jabatannya, Erick Thohir : Jangan Hanya Siap Diangkat

Beryl Santoso
3 November 2020, 06:13 WIB



Komisaris di BUMN Marah Dicopot Jabatannya, Erick Thohir : Jangan Hanya Siap Diangkat /Instagram/@erickthohir./

ZONAJAKARTA.COM - Menteri BUMN Erick Thohir blak-blakan membongkar apa saja yang terjadi di tubuh BUMN Indonesia.

Dikutip zonajakarta.com dari kanal Youtube Karni Ilyas Club, Erick membeberkan semuanya.

Karni Ilyas kemudian mempertanyakan soal jabatan titipan di tubuh BUMN.

Ada nggak berpikiran kompeten nggak tuh bidang ini?" tanya Karni Ilyas seperti dikutip zonajakarta.com, Senin (2/11/2020).

Erick kemudian menjawab jika jangan hanya siap diangkat saja.
"Harus Pak Karni. Saya sudah bicara cukup terbuka misalnya posisi menteri. Posisi menteri itu kan selalu saya bilang, 'jangan hanya siap diangkat, tetapi jangan juga nggak siap dicopot, karena kita itu pembantu presiden," jawabnya.

Ada pula peristiwa yang menarik perhatian Erick menyoal hal di atas.
"Yang menarik, komisaris -komisaris ini kan ada masa jabatannya, kalau dicopot pada marah loh Pak Karni," tuturnya.

Menteri BUMN Erick Thohir berbincang bersama Karni Ilyas. Youtube Karni Ilyas Club

"Di tahun depan ini, kami BUMN ada dua program, salah satunya supaya program daripada pembangunan karakter dan job desc antara komisaris direksi itu kita lakukan di tahun depan," jelasnya.

"Kita mau perdalam supaya mereka kalau ada kekurangan di segi keuangan kita ajarin keuangan, salah satunya itu," lanjut Erick.

Maka dengan adanya itu Menteri BUMN bisa melakukan review secara berkala agar kinerja masing-masing BUMN bisa maksimal.

"Kita jangan buat persepsi benar dan salah dulu. Tetapi kalau sudah kita kasih kesempatan di surat keputusan saya yang terakhir kementerian boleh mereview per tahun. Jadi tidak berarti mereka diangkat 5 tahun nggak boleh direview," kata Erick.

"Nah reviewnya itu berdasarkan masukan direksi, nomer satu, masukan dari komisaris yang bekerja sama, dan tentu masukan dari kementerian," terangnya.

Hal di atas harus dilakukan supaya keuangan BUMN bisa transparan dimana masyarakat luas bisa mengetahuinya.

"Tiga kompenen ini akan kita lakukan untuk review komisaris juga. Jadi supaya fair, biar transparan. Sama kayak direksi juga direview secara kinerja ya komisaris mesti ada dong, job desc nya, dan tentu bahan reviewnya supaya fair," ungkap Erick.

"Nggak banyak orang kayak Pak Karni. Kalau komisaris kayak Pak Karni kerjanya lebih mudah," tandasnya.***

https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...iangkat?page=3