

TS
anton2019827
Cara Memberikan Hapalan Kepada Anak

Mengajarkan Al-Qur'an adalah sesuatu yang paling utama diberikan kepada anak-anak, dengan itu maka anak akan selalu berada dalam fithrahnya, pada hatinya akan bersemayam cahaya-cahaya kebaikan sebelum hawa nafsu dan maksiyat memperkeruh suasana hati yang membawa pada jalan kesesatan, menjauhkan dari jalan yang benar dan kebaikan.
Sebelum memberikan tugas untuk memberikan hapalan kepada anak-anaknya tentang Al-Qur'an, maka terlebih dahulu seorang Ayah, bunda atau gurunya harus menanamkan rasa cinta dahulu terhadap Al-qur'an, sebab menghapal Al-Qur'an tanpa disertai rasa cinta tidak akan memberikan faedah maupun manfaat, bahkan mungkin saja anak yang kita ajar itu malah merasa terpaksa dalam melaksanakan hapalannya sehingga memberikan efek negatif terhadap anak itu.
Dalam memberikan hapalan kepada anak, harus disertai cara yang kreatif, inovatif dan menarik supaya mereka lebih mudah untuk menghapalnya, terlebih jika orang yang mengajarinya orang tua sendiri pasti mengetahui karakter anaknya sendiri, maka hal ini akan memudahkannya untuk melakukan pengajaran kepada anaknya.
Daya tangkap pada setiap anak pastinya berbeda-beda dari mulai yang lambat daya hapalnya sampai yang cepat dalam mencerna dan melakukan hapalannya. Maka penting bagi seorang Ibu, Ayah ataupun gurunya untuk senantiasa sabar dalam memberikan hapalan kepada anak didiknya itu, biarkan anak menghapal sedikit demi sedikit, setahap demi setahap dari apa yang kita ajarkan kepada mereka.
Adapun cara untuk mendidik anak melakukan hapalan adalah sebagai berikut :
1. Bacakan berulang-ulang ayat atau surat yang akan diajarkan untuk dihapal oleh anak-anak, bisa melalui audio visual atau secara langsung dibacakan dan anak-anak di haruskan menyimaknya.
2. Setelah anak mendengarkan, maka biarkan anak untuk mengikuti surat atau ayat tersebut sesuai dengan yang ia dengar, jangan pernah menyalahkannya tapi perbaikilah jika ia salah.
3. Ayah, bunda atau gurunya bisa juga membacakannya satu ayat atau perkata untuk dihapalkan oleh anak, dengan cara menuntunnya perkata atau perkalimat
4. Agar anak tetap ingat dengan hapalannya, bisa kita tambahkan gerakan dalam hapalannya. Contoh seperti menghapal Asmaul Husna pada lapadz Ar-Rahman yang artinya Maha Penyayang bisa ditambahkan dengan gerakan-gerakan penyayang yaitu gerakan yang mengekpresikan 'penyayang', sehingga nantinya anak akan mudah untuk mengingatnya bahwa gerakan itu brupa simbol Yang Maha Penyayang.
5. Setelah anak sudah hapal satu ayat, jangan lupa mengetes berulang-ulang hapalan itu, baru kita lanjutkan ke hapalan yang baru setelah yakin anak itu menghapalnya dengan baik.
6. Untuk menyemangati mereka dalam menghapal, seorang ayah, ibu atau gurunya dapat memberikan hadiah, jika mereka sudah hapal sebagai motivasi agar semakin bersemangat dan semakin giat saja.
7. Janganlah sekali-kali memberikan hapalan yang terlalu banyak pada setiap harinya, untuk menghindari perasaan terbebani yang dapat menyebabkan keengganan mereka untuk melanjutkannya.
Ketika mengajarkannya kadang kala anak suka berbuat yang menjengkelkan, hal seperti ini sudah biasa, maka kita selaku orang tua wajib untuk bersabar, janganlah terpancing untuk mengeluarkan emosi atau kata-kata yang tidak baik, karena dapat menyebabkan mental anak tidak stabil yang akhirnya dapat menyebabkan kegagalan permanen karena rasa takut, tidak nyaman dan terbebani.
Seorang anak akan merespon pengajaran yang disampaikan secara menyenangkan, menarik, apalagi di lengkapi dengan ekspresi yang menurut mereka asyik untuk diikuti. Sehingga proses dalam memberikan hapalan dapat berjalan dengan baik dan dapat diikuti oleh anak dengan baik dan benar, tentunya sangat membutuhkan kepandaian, kecerdikan dan kecerdasan seorang ayah, ibu atau gurunya dalam menyampaikannya agar dapat diterima, dicerna dan diikuti hapalannya oleh anak.
Seseorang yang mampu menghapal Al-Qur'an dengan baik dari mulai surat Al-fatihah sampai surat An-Nash, sebanyak 30 juz disebut dengan "Hafidz Qur'an", berbagai keutamaan serta faedah akan dia dapatkan bukan hanya oleh dirinya sendiri akan tetapi berbagai keberkahan akan menyelimuti orang tuanya bahkan orang yang berada disekitarnya karena Al-Qur'an merupakan "Kalam Allah" yang memiliki keutamaan luar biasa, bahkan dapat menyelamatkan kehidupan dunia maupun akhiratnya.
Penulis : Rindi Siti Nuraeni (Mahasiswi PGMI FPIK Universitas Garut)
Editor : Anton Kaskuser
0
212
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan