Tanggapi Ujaran Menlu AS Indonesia Berani Lawan China, Beijing : Berbahaya, Menghancurkan Perdamaian
Quote:
ZONAJAKARTA.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengunjungi Indonesia kemarin.
Bertemu dengan Menlu Retno Marsudi, Pompeo memuju angkatan bersenjata Indonesia yang berani lawan China Natuna Utara.
"Banyak negara yang menolak klaim China mengenai sejumlah bagian dari LCS. Ini jelas dan berani termasuk yang dilakukan Indonesia sebagai subyek di dalam Asia dan Amerika Serikat. Itu adalah hal yang kita capai dalam sebuah hubungan multilateral dan administrasi Presiden Trump sangat mendukung ini," kata Mike Pompeo seperti dikutip zonajakarta.com dari RRI.
"Sebagai contoh kekuatan maritim (TNI AL-red) untuk menjaga kedaulatan negara di Kepulauan Natuna," lanjutnya.
Baca Juga: Di Indonesia Sudah Masuk Museum, Jet Tempur Usang Taiwan untuk Lawan China Malah Jatuh ke Laut
China yang mengetahui komentar Pompeo ini jelas membalasnya.
Melalui Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, Beijing menuding pernyataan Pompeo salah sasaran.
Justru menurut China, AS lah yang menjadi kompor konflik di Asia Tenggara.
Xiao menegaskan jika negaranya malah ingin menjalin hubungan baik dan menjaga perdamaian di Asia Tenggara.
"China juga berusahan menyelesaikan pertikaian dengan sebaik-baiknya melalui konsultasi dan negosiasi bersahabat," ujar Xiao seperti dikutip zonajakarta.com dari Antara, Jumat (30/10/2020).
Xiao melanjutkan memang China juga mengerahkan kekuatan militernya di perairan sengketa.
Namun itu untuk menandingi hegemoni US Navy.
Dubes China untuk Indonesia, Xiao Xian
Dubes China untuk Indonesia, Xiao Xian Antara/Azizah Fitriyanti
"Demi kepentingan geopolitiknya, AS juga terus-menerus memprovokasi konflik, memamerkan kekuatan militer dan menciptakan ketegangan di China Selatan">Laut China Selatan (LCS) dan merupakan faktor paling berbahaya yang menghancurkan perdamaian di LCS," tegas Xiao.
Baca Juga: Pengumuman CPNS 2019: Cek Status Kelulusan, Dokumen yang Harus Dilengkapi, Syarat Mengajukan Sanggah
Sikap Indonesia sendiri yakni menginginkan situasi regional termasuk di LCS yang aman dan stabil sesuai dengan Konvensi PBB tentang laut UNCLOS 1982.
"Kami berdiskusi pula mengenai kondisi di LCS dan bagi Indonesia wilayah itu harus dipertahankan sebagai wilayah perairan yang damai dan stabil," ucap Menlu Retno Marsudi.
Baca Juga: Khawatir Usai AS Pepet Indonesia, Xi Jinping Perintahkan China Banting Setir Dekati Korea Utara
"Hukum internasional secara khusus UNCLOS 1962 harus dihormati dan diimplementasikan. Karena, itu harus ada pengakuan internasional termasuk UNCLOS 1982," tambahnya.*
Sumber
https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...damaian?page=3
Lupa daratan. Selama ini siapa yang sudah membantu investasi di Indo? Siapa yang sudah menyediakan perangkat murah dan kualitas bagus?
Masih saja membela BARAT. Jangan lupa bahwa kalian ini keturunan ASIA! HERAN!
Hati hati propaganda BARAT!