Kaskus

Hobby

anugradAvatar border
TS
anugrad
Hukum Kosmos: Part 3
Manusia diberi kehidupan dan bentuknya menurut kehendak Allah, bukan atas kehendaknya sendiri, apalagi kehendak ayah atau ibunya.

Memang ayah dan ibunya telah berkolaborasi, akan tetapi keduanya tidak mampu memberikan kehidupan bagi janin. Manusia dilahirkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Allah melalui masa kehamilan dan suasana kelahiran. Manusia bernafas dengan udara yang diciptakan Allah sesuai dengan takdirnya ini; ia menghirup udara menurut kadar keperluannya, dan dengan cara yang dikehendaki Allah.

Manusia merasakan sesuatu dan merasa sakit; ia merasa lapar dan haus; ia butuh makan dan minum; dan ia berselera terhadap makanan dan minuman tertentu.

Singkatnya, manusia hidup sesuai dengan hukum Allah; tanpa sedikitpun atas kehendaknya atau pilihannya sendiri. Kedudukan manusia--juga setiap benda hidup dan mati--dalam konstelasi kosmos ini berada dalam ketundukan mutlak kepada kehendak, kekuasaan dan hukum Allah SWT.

Allah SWT adalah Dzat yang menciptakan semesta ini dan menciptakan manusia. Dia-lah yang menundukkan manusia pada undang-undang-Nya; dan pada undang-undang inilah Allah menundukkan alam semesta.

Allah yang Maha suci memberlakukan suatu "syariat" (hukum) untuk mengatur kehidupan instingtif manusia agar berjalan harmonis dengan kehidupan alamiah mereka. Atas dasar ini maka syariat tersebut tidak lain hanya merupakan bagian dari undang-undang Illahi yang universal yang menetapkan fitrah manusia dan fitrah alam, sekaligus yang menyerasikan semuanya.

Kalam Allah, baik berupa perintah ataupun larangan-Nya, janji atau pun ancaman-Nya, ketetapan hukum ataupun petunjuk-Nya, tiada lain hanyalah salah satu bagian dari undang-undang-Nya yang bersifat universal. Semuanya adalah haq sebagaimana haq pula undang-undang-Nya yang kami namakan undang-undang alamiah (al-qawanin ath-thabi'iyyah)--atau undang-undang Illahi yang berkenaan dengan kosmos. Hukum-hukum ini berlaku setiap detik menurut ketentuan alamiahnya yang mengandung unsur azali yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Semua berlaku sesuai dengan takdir-Nya.(191-192)

Sayyid Quthb
"Ma'alim fi ath-thariq" petunjuk jalan yang menggetarkan iman
0
2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan