Kaskus

News

anton2019827Avatar border
TS
anton2019827
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Kapal Penyelamat, itulah arti dari "Safinatun Najah"yaitu salah satu kitab tua yang membahas tentang dasar-dasar ilmu fiqh, khususnya dalam melaksanakan ibadah menurut Imam Syafi'i, salah satu madzhab yang dianut oleh mayoritas umat Islam di Indonesia.

Pengarang kitab ini Abu Abdul Mu'ti Muhammad bin Umar bin Arbi bin Ali Al-Tanara Al-Jawi Al-Bantani, beliau ini dikenal dengan sebutan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani.

Beliau salah satu ulama besar asli Indonesia berdarah sunda tepatnya dari Banten. Kehebatan ulama ini, pernah menjabat Imam Mesjidil Haram di kota Mekkah Arab Saudi. Keilmuan dalam bidang agama bukan saja diakui oleh bangsa Indonesia saja, akan tetapi diakui pula oleh dunia.

Disamping sebagai ahli agama dan syari'atnya, sosok ulama besar ini memiliki keahlian pula dalam hal spiritual, ilmu hikmah maupun ilmu ghaib, sehingga dikatakan sebagai ulama yang mempunyai kesempurnaan dalam keilmuannya baik lahir maupun bathin.

Banyak kitab (buku-buku) hasil karya yang telah beliau ciptakan (karangannya) yang sampai saat ini menjadi pegangan umat Islam dalam mempelajari ilmu agama, terutama di kalangan santri-santri pada pondok pesantren yang ada di Indonesia.

Wajib bagi umat muslim untuk melaksanakan perintah Allah SWT., salah satunya adalah melaksanakan ibadah shalat, tetapi sebelum melakukannya ada hal yang lebih wajib yaitu berwudhlu, namun disini akan diulas tentang 'tayamum' dimana tayamum ini merupakan berwudhlu tanpa menggunakan air, jadi berwudhlu dalam situasi dan kondisi keadaan darurat karena tidak adanya air, kekeringan atau karena mengalami sakit yang tidak membolehkannya terkena air.

Tayamum adalah mengusapkan tanah (debu) yang suci pada bagian muka dan kedua tangan sampai siku dengan syarat-syarat tertentu yang dilaksanakan sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib karena adanya udzuratau halangan.

Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Orang yang telah melakukan tayamum lalu shalat, maka dinyatakan 'sah' ibadah shalatnya.

Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Menurut kitab Safinatun Najah, ada 10 syarat dalam melaksanakan tayamum, yaitu :

1. Harus menggunakan tanah
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Kita sebagai umat muslim telah di wajibkan untuk melaksanakan shalat, yang mana sebelumnya harus berwudhu dulu sebelum shalat, akan tetapi jika seseorang yang sedang dalam keadaan darurat, maka ia diperbolehkan untuk menggantikan wudhunya dengan 'tayamum' menggunakan tanah.

2. Tanah yang suci
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Untuk melakukan tayamum tidak diperbolehkan menggunakan sembarang tanah, tetapi gunakanlah tanah yang suci, bersih dan belum pernah dipakai.

3. Bukan tanah yang sudah dipakai
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Maka tanah yang dipakai tayamum harus bersifat baru, jika menggunakan tanah yang sebelumnya pernah dipakai maka tayamumnya tidak sah.

4. Tidak bercampur
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Syarat selanjutnya yaitu ketika bertayamum tidak boleh ada bahan lain yang mencampurinya baik berupa tepung, benda atau yang lainnya.

5. Berniat (bermaksud)
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Kita harus bermaksud dengan tayamum itu, misalkan berniat wudhu dan bermaksud untuk melaksanakan shalat.

6. Mengusap wajah dan kedua tangan sampai siku
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Tayamum merupakan pengganti wudhu ketika akan melakukan shalat, tetapi pada pelaksanaannya berbeda dengan wudhu biasa. Bertayamum hanya diwajibkan untuk mengusap wajah dan kedua tangan sampai siku-siku tangan kita.

7. Membersihkan najis
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Saat kita akan melaksanakan tayamum, maka kita wajib untuk membersihkan terlebih dahulu najis atau kotoran yang menempel pada tubuh ataupun pakaian kita.

8. Menghadap kiblat
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Sama seperti saat melaksanakan ibadah shalat, maka pada pelaksanaannya tayamum wajib menghadap kiblat.

9. Dilaksanakan ketika sudah masuk pada waktu shalat
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Tayamun tidak bisa dilakukan pada sembarang waktu, namun harus memenuhi syarat yaitu melakukannya pada saat sudah memasuki waktunya shalat yang ditandai dengan adanya suara adzan yang telah berkumandang.

10. Bertayamum setiap akan melaksanakan shalat fardhu
Berwudhu Tanpa Air, Inilah 10 Syarat Tayamum Mengkaji 'Kapal Penyelamat'

Syarat terakhir yaitu bertayamum pada setiap akan melaksanakan shalat fardhu, inilah perbedaannya. Jika kita berwudhu biasa dengan menggunakan air yang selanjutnya melakukan shalat fardhu, setelahnya itu kita tidak batal maka kita bisa melaksanakan shalat fardhu yang lainnya, tetapi tidak dengan tayamum.

Inilah ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan tayamum, sebagai pengganti berwudhu dengan air jika tidak ada air yang bisa dijadikan sarana untuk wudhu sedangkan waktu shalat telah tiba. Maka ketiadaan air atau karena udzur(sakit yang tidak membolehkan terkena air) dapat diganti dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih dan masih baru, dengan melaksanakan ke sepuluh syarat sahnya yang disebut 'tayamum'.

Bertayamum ini bisa dikatakan sebagai rukhsah(solusi sekaligus keringanan) bagi umat islam agar tetap melaksanakan ibadah shalat meskipun tidak ada air atau dikarenakan sakit yang tidak membolehkan penderitanya terkena oleh air.

Penulis : Siti Nur Azizah (Mahasiswi PGMI-FPIK Universitas Garut)
Editor : Anton Kaskuser
Diubah oleh anton2019827 30-10-2020 00:13
0
444
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan