Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gmc.yukonAvatar border
TS
gmc.yukon
Peneliti: Vaksin Ad5 Covid-19 Meningkatkan Risiko Infeksi HIV
Sekelompok peneliti menyuarakan peringatan tentang metode yang digunakan untuk membuat beberapa vaksin Covid-19 eksperimental dapat meningkatkan risiko infeksi HIV pada populasi yang rentan virus penyebab AIDS tersebut.

Peneliti menemukan bahwa beberapa vaksin menggunakan apa yang dikenal sebagai vektor virus atau virus yang dimodifikasi yang mengirimkan materi genetik vaksin ke dalam sel tubuh.

Satu vektor, virus flu yang dikenal sebagai adenovirus 5 (Ad5) digunakan dalan dua vaksin Covid-19 dalam uji coba tingkat lanjut. Satu oleh perusahaan China CanSino Biologics dan satu lagi Gamaleya Research Intitute Rusia.

Tetapi, empat ilmuwan yang menjalankan uji coba internasional terhadap calon vaksin HIV yang menggunakan Ad5 lebih dari satu dekade lalu menemukan bahwa hal itu meningkatkan risiko infeksi HIV pada pria tertentu. Para peneliti khawatir risiko yang sama tetap ada.

"Baik pandemi HIV dan Covid-19, secara tidak proporsional memengaruhi populasi yang rentan secara global," tulis para peneliti dalam surat yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet, minggu ini.

"Peluncuran vaksin SASR-CoV2 yang efektif secara global dapat diberikan kepada populasi yang berisiko terinfeksi HIV, yang berpotensi meningkatkan risiko penularan HIV-1," tulis laporan tersebut. "Pertimbangan keselamatan penting ini harus dievaluasi secara menyeluruh sebelum pengembangan lebih lanjut vaksin Ad5 untuk SARS-CoV2.

Vaksin vektor Ad5 sendiri diberi otoritas khusus untuk penggunaan militer di China pada Juni dan saat ini sedang dalam uji klinis fase 3 di Arab Saudi, Rusia, dan Pakistan.

Yu Xuefeng, kepala eksekutif CanSino, mengatakan pada majalah Science bahwa risiko peningkatan kerentanan terhadap HIV mungkin hanya untuk vaksin Ad5 yang membawa protein untuk virus tersebut. "Belum ada jawaban yang jelas," tegas Yu, dilaporkan South China Morning Post.

Di sisi lain, spesialis virus telah menyatakan dukungan terhadap surat Lancet tersebut, bahwa hasil dari penelitian sebelumnya dapat menunjukkan vaksin Ad5 Covid-19 itu tidak sesuai untuk orang dengan risiko tinggi HIV atau setidaknya memerlukan evaluasi yang lebih dekat.

"Ini adalah keprihatinan yang nyata," kata Damian Purcell, ahli virus di Institut Infeksi dan Imunitas Peter Doherty, Universitas Melbourne. "Ini adalah risiko dai kecepatan, vektor Ad5 adalah yang paling mudah digunakan dan yang pertama di sepanjang garis. Tetapi, dalam pengaturan prevalensi HIV yang tinggi, mungkin cukup berisiko untuk penularan HIV," tegasnya

https://www.okezone.com/tren/read/20...ko-infeksi-hiv

Jadi ngeri dong
nomoreliesAvatar border
userfriendlyAvatar border
userfriendly dan nomorelies memberi reputasi
2
797
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan