- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
PM Pakistan Kecam Macron, Serukan Facebook Hapus Konten Islamofobia


TS
samsol...
PM Pakistan Kecam Macron, Serukan Facebook Hapus Konten Islamofobia

Islamabad - Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, mengecam Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terkait komentarnya yang dianggap mendorong publikasi karikatur Nabi Muhammad. PM Khan juga menyerukan Facebook untuk melarang konten Islamofobia dari platformnya dengan menjadikan situasi di Prancis sebagai contoh.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (26/10/2020), PM Khan menyebut Macron telah 'menyerang Islam' dengan komentarnya yang dianggap mendorong publikasi karikatur Nabi Muhammad. Komentar Macron dinilai oleh PM Khan hanya akan memicu perpecahan.
"Ini adalah masa ketika Presiden Macron bisa memberikan sentuhan penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi lebih lanjut dan marginalisasi yang tak terhindarkan mengarah pada radikalisasi," sebut PM Khan dalam komentar via Twitter pada Minggu (25/10) waktu setempat.
Dalam surat terbuka yang diposting via Twitter pada Minggu (25/10) waktu setempat, PM Khan menyebut 'bertumbuhnya Islamofobia' telah mendorong ekstremisme dan kekerasan di seluruh dunia, khususnya via platform media sosial termasuk Facebook. Dalam suratnya, PM Khan menyebut situasi terkini di Prancis, yang menurutnya, Islam diasosiasikan dengan terorisme.
"Saya akan meminta Anda untuk menerapkan larangan serupa terhadap Islamofobia dan kebencian terhadap Islam, pada Facebook, seperti yang telah diterapkan untuk Holocaust," demikian bunyi surat terbuka PM Khan untuk pihak Facebook.
"Seseorang tidak bisa mengirimkan pesan, di mana pesan kebencian terhadap beberapa pihak itu tidak bisa diterima, ini dapat diterima oleh orang lain," imbuhnya, dengan menyatakan bahwa posisi semacam itu 'mencerminkan prasangka dan bias yang akan mendorong radikalisme lebih lanjut'.
Dalam responsnya, seorang juru bicara Facebook menuturkan kepada Reuters bahwa pihaknya menentang seluruh bentuk kebencian dan tidak mengizinkan serangan apapun berdasarkan ras, etnis, asal kewarganegaraan maupun agama.
"Kami akan menghapus ujaran kebencian ini segera setelah kami mengetahuinya," sebut juru bicara itu, sembari menyatakan Facebook memiliki 'lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan'.
https://news.detik.com/internasional...rom=wpm_nhl_14
Bukannya facebook sarangnya para kadrun

Diubah oleh samsol... 26-10-2020 15:59






nguikghur dan 3 lainnya memberi reputasi
2
662
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan