Apa produk tersukses Google dan mampu mengubah dunia? Ya, jawabannya adalah sistem operasi Android yang mampu merevolusi dunia teknologi walaupun secara tidak langsung. Itu karena Android kini digunakan oleh milayaran umat manusia. Google sendiri adalah perusahaan teknologi raksasa dan salah satu yang terbesar di dunia. Namun seperti pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak. Perusahaan sebesar Google pun pernah (atau bahkan sering) mengalami kegagalan dalam merilis suatu produk. Contohnya seperti di Apple di mana mereka gagal total lewat produk Apple Newton atau Microsoft yang pernah gagal lewat Windows Phone, Google pun juga demikian.
Ini bisa menjadi pelajaran jika perusahaan besar yang sudah sukses saja bisa menuai kegagalan walaupun kegagalan tersebut tidak terlalu fatal. Nah, berikut ini adalah deretan produk Google yang menuai kegagalan.
Quote:
1. Google Glass

Merupakan salah satu proyek ambisius Google yang sayangnya gagal terwujud. Google Glass awalnya ditunggu-tunggu banyak orang dan bagaimana sebuah kacamata pintar bisa memudahkan dan menjadi gaya hidup masyarakat. Namun Google pada tahun 2015 menghentikan proyek ini karena berbagai alasan mulai dari masalah privasi, keamanan, hingga teknologi yang terlalu prematur. Dengan kata lain Google Glass terlalu cepat muncul dan membutuhkan waktu yang lebih lama agar semua teknologi memungkinkan terciptanya kacamata pintar tersebut dengan sempurna.
Quote:
2. Google+

Google memiliki milyaran pengguna yang terhubung dan mempunyai akun Gmail untuk bisa mengakses perangkat Android ataupun produk Google lainnya seperti Youtube. Meskipun punya milyaran pengguna namun itu tidak menjamin para pengguna mau mengakses Google+. Kebanyakan pengguna mudah merasa bosan dan tidak tertarik menggunakan Google+ yang memang cenderung membosankan dan kalah telak oleh Facebook dan Twitter. Setelah tujuh tahun online akhirnya media sosial ini ditutup pada April 2019.
Quote:
3. Google Talk

Google Talk atau Gtalk diluncurkan pada tahun 2005 untuk menyaingi Yahoo! Messenger. Gtalk dapat digunakan pada berbagai platform. Sejak OS Android diluncurkan, Gtalk juga ikut disertakan ke dalamnya. Namun ironisnya para pengguna malah lebih tertarik memasang dan menggunakan aplikasi pesan instan lain seperti Whatsapp dan LINE. Pada tahun 2015 karena jumlah pengguna yang sedikit, Gtalk resmi ditutup dan menggantinya dengan Google Hangsout yang lagi-lagi juga kurang laku.
Quote:
4. Google Video

Youtube kini menjadi platform berbagi video terbesar di dunia dan menjadi tempat jutaan orang berkreasi dan mencari nafkah di sana. Youtube sendiri dibeli oleh Google pada tahun 2006. Tapi sebelum itu tahukah agan jika Google sempat punya plaftorm video sharing sendiri bernama Google Video? Produk Google ini tidak laku dan kalah pesat oleh Youtube kemudian pada tahun 2009 platform Google Video ditutup. Google lalu berfokus pada Youtube dan jadilah seperti sekarang.
Quote:
5. Google Stadia

Kalau yang satu ini mungkin belum bisa dibilang sepenuhnya gagal. Namun apa yang terjadi sekarang, Google Stadia terlihat gagal memenuhi ekspektasi. Stadia dijanjikan sebagai revolusi dunia gaming di mana pemain bisa bermain video game berbasis cloud yang artinya pemain tak perlu membeli konsol serta judul video game berbentuk fisik melainkan koneksi internet layaknya nonton streaming film. Namun faktanya tidak semudah itu, perlu kepecepatan internet sangat tinggi dan stabil untuk memainkannya. Para developer pun agaknya malas untuk membuat game untuk Stadia.
Selain lima produk Google di atas. Masih ada lagi yang lainnya yaitu Google Reader, Google Allo, Google Answer, dll. Nah, ada yang mau nambahin enggak gan?
Quote: