zatilmutie
TS
zatilmutie
Bukan Hanya Bayi Manusia, Tapi Bayi Sapi Pun Ada Ritual Selapanan Loh
Ritual Unik Sunda




Negara kira memang memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat yang sangat melimpah. Di tiap tatanan kehidupan setiap suku di Nusantara memiliki adat istiadat yang unik. Bukan hanya dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Bahkan lingkungan pun tak lepas dari kentalnya sentuhan budaya Nusantara.

Jika siklus kehidupan manusia memiliki prosesi atau ritual adat seperti pada upacara kehamilan, kelahiran, pernikahan, dan kematian. Maka pada hewan ternak pun berlaku salah satu ritual unik yang dilaksanakan untuk menyambut kehadiran bayi dari seekor sapi. Ya, sapi memiliki nilai tersendiri dalam kehidupan suku Sunda.

Hewan ini memang memiliki manfaat yang begitu besar dalam kehidupan manusia, dalam dunia pertanian misalnya. Hewan ini begitu membantu proses pembajakan dan penggemburan tanah di pesawahan. Bahkan zaman dahulu sapi dipakai sebagai penarik pedati. Begitupun dalam keseharian daging dan susunya menjadi bahan makanan yang berguna untuk manusia.

Bukan hanya manusia yang kelahirannya disambut dengan sebuah perayaan sebagai ungkapan rasa syukur. Namun, sapi yang melahirkan pun sama. Bayi-bayi sapi akan diadakan ritual mirip selapanan bayi dalam adat Jawa biasa disebut brokohan sapi.

Dalam budaya Sunda Brokohan sapi dikenal dengan ritual Ngayun orok sapi atau Marhaba orok sapi dilakukan agar si sapi kelak tumbuh sehat. Ritual yang sudah berganti dengan paduan sentuhan islami ini masih dilakukan di beberapa daerah di Jawa Barat, salah satunya Cianjur.


Persiapan acara Ngayun orok sapi

Di tempat ane, Agrabinta Cianjur selatan, acara ini dilakukan mirip acara ngayun atau selapanan bayi manusia. Hanya saja lebih dalam lingkup sederhana. Yang wajib ada dalam ngayun orok sapi ini adalah, nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya. Sayur umbut kelapa atau angeun humut, ketupat, bubur ketan gula merah dan aneka kue basah khas Sunda lainnya.


Tumpeng, sajian wajib pada Ngayun orok sapi


Ketupat


Angeun humut atau sayur umbut kelapa

Acara diadakan setelah isya, dengan mengundang para warga yang dipimpin oleh seorang kiyai atau ustaz. Dalam kenduri ini seperti biasa diadakan doa-doa dan sholawat, kemudian diakhiri dengan pembacaan kitab Barjanzi yang sering dipakai dalam acara Marhaba atau ngayun bayi.



Sapi hamil selama 9 bulan mirip dengan manusia. Pada era sebelum kedatangan Islam ritual ini masih kental dengan mantra-mantra yang dirapalkan para tetua kampung. Namun, setelah kedatangan Islam di wilayah Jawa Barat maka mantra-mantra itu diganti dengan doa-doa dan sholawat.

Biasanya anak-anak akan antusias mengikuti kenduri ini. Apalagi yang ditunggu selain mendapat berkat nasi tumpeng lengkap dan ketupat. Biasanya air yang dibacakan doa ketika ritual dilaksanakan akan diberikan kepada sapi untuk dimandikan dan diminum.

Nah, itulah ritual unik dalam rangka menyambut kelahiran bayi sapi, Gansis. Bagaimana dengan daerah Agan Sista apakah memiliki ritual serupa? Yuk ceritakan di kolom komentar. Jangan lupa diskusi dengan santun, ya☺️.

Terima kasih sudah mampir di thread ane kali ini, jangan lupa baca thread lainnya.

Jangan lupa cendol dan komennya, plus ditunggu rate-nya, ya Gansis

Opini pribadi

Diubah oleh zatilmutie 26-10-2020 04:20
doobeyjagogkritikaltien212700
tien212700 dan 34 lainnya memberi reputasi
33
8.2K
74
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan