TS
nofivinovie
[COC Reg. Bromo] Yuk Mengenal Masyarakat Sukasura yang Ada di Bromo!
![[COC Reg. Bromo] Yuk Mengenal Masyarakat Sukasura yang Ada di Bromo!](https://s.kaskus.id/images/2020/10/25/10664468_202010251128100122.png)
Assalamualaikum, GanSis!Apa kabar? Semoga masih dalam keadaan sehat.
Kali ini ane ingin mengajak GanSis sekalian berkunjung ke salah satu kecamatan di kawasan Bromo, tepatnya Kecamatan Sukasura. Tempat ini merupakan daerah yang sangat dekat dengan Gunung Bromo. Mari kita kenalan!
![[COC Reg. Bromo] Yuk Mengenal Masyarakat Sukasura yang Ada di Bromo!](https://s.kaskus.id/images/2020/10/25/10664468_202010251130230840.png)
Warga yang tinggal di kecamatan tersebut mayoritas adalah suku Tengger. Suku yang disebut-sebut sebagai keturunan langsung Kerjaaan Mahapahit. Suku yang masih sangat kental adatnya.
Masyarakat Sukasura hidup dengan harmonis.
Kebhinekaan begitu kental terasa.
Sebutlah tentang keyakinan beragama, di sana ada empat agama yang dianut penduduknya.
Sukasura didominasi masyarakat beragama Hinda, tetapi sangat terbuka kepada keyakinan agama lain. Mereka menghormati Islam, Kristen, dan Budha sebagai minoritas. Mereka hidup berdampingan. Saling menghormati.
Filosofi Pawon dan Sarung Tengger
Suku Tengger dengan ciri khasnya yang hangat dilambangkan dengan pawon dan sarung.
Pawon atau dapur masyarakat Tengger yang dibangun dengan luas yang tidak seperti kebanyakan dapur, berfungsi sebagai tempat untuk bercengkrama dan menerima tamu. Mereka menyajikan makanan dan minuman kepada tamu langsung dari tungku yang menyala di ruangan tersebut. Tungku tersebut pula berfungsi sebagai penghangat dalam arti denotatif.
Menerima tamu di dapur dengan tungku yang menyala dan menyajikan makanan serta minuman juga bisa diartikan dengan kepribadian masyarakatnya yang hangat dan terbuka. Mereka tidak segan bergaul dengan siapa pun. Mereka memberikan kehangatan layaknya dapur tungku yang menyala.
Dapur tersebut juga diadaptasi oleh masyarakat pendatang. Bagi para pendatang, hal itu dilakukan bukan karena keharusan, tetapi lebih kepada menghormati tradisi adat setempat yang dinilai sangat istimewa. Mereka mengagumi masyarakat asli Tengger yang begitu kuat memegang adat.
Sarung juga salah satu yang tidak visa dilepaskan dari masyarakat Tengger. Bagi mereka, sarung adalah identitas. Apa pun pakaian mereka, sarung akan selalu tersampir di bahu. Mereka melakukannya meski pergi ke kota.
![[COC Reg. Bromo] Yuk Mengenal Masyarakat Sukasura yang Ada di Bromo!](https://s.kaskus.id/images/2020/10/25/10664468_202010251151440212.png)
Di Kecamatan Sukasura, upacara-upacara dilakukan oleh semua agama. Bagi mereka, itu bukanlah ritual keagamaan, melainkan upacara adat. Agama adalah cara mereka menjaga hubungan dengan Tuhan, sedangkan adat adalah cara mereka menjaga hubungan dengan alam.
Bagaimana, menurut GanSis? Boleh berikan tanggapan di kolom komentar. Wassalamualaikum.
Sumber referensi: yutub
Foto: ss
0
283
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan