2 tahun lalu aku diajak kakak ikut event charity di daerah Ciawi, Bogor. Charitynya berupa santunan anak yatim dan lansia. Karena kuatir macet, aku dan kakak dari Jakarta pagi-pagi sekali. Eh, karena weekday, yang ada sampe hotel kepagian. Jalanan dalam kota lancar jaya.

Sampai di hotel sekitar jam 9 pagi. Kamar untuk kami masih ada tamu sebelumnya yang belum checkout. Akhirnya hotel memberikan kamar transit. Posisinya agak di belakang. Karena butuh istirahat, aku dan kakak akhirnya masuk ke kamar.

Namanya orang Jakarta, ketemu air dingin hawanya pengen mandi aja. Aku pun memutuskan untuk mandi. Sebelum aku mandi, kakak mengatakan padaku mau ke Front Office mau briefing dengan pihak hotel, sambil nungguin panitia lain dari Jakarta yang masih di perjalanan.

Aku pun segera ke kamar mandi. Dan sesuai dugaanku, airnya memang dingin! Aku sedikit menggigil saat air shower menyentuh kepalaku.

Tiba-tiba pintu kamar mandiku digedor dari luar. Awalnya pelan tapi lama-lama keras. Aku langsung memanggil nama kakak dan mengatakan bahwa aku masih mandi.

Tapi pintu tetap digedor. Karena kesal, aku buru-buru meraih handuk, menutupi badan dengannya dan membuka pintu kamar mandi. Dan tak ada siapa-siapa.

Aku pun menoleh ke pintu depan, pintu dalam keadaan tertutup.

Akupun segera mengunci pintu kamar depan. Pasti ada yang iseng nih, batinku. Aku bahkan melongok ke kolong ranjang, siapa tau kakak atau teman kakak (yang aku juga mengenalnya) ada di sana bersembunyi. Tapi di kolong tempat tidur tidak ada siapa-siapa.

Aku pun kembali ke kamar mandi. Mengunci dari dalam. Aku menggantung handuk di gantungan, menyalakan shower dan kembali mengguyur tubuhku dengan dinginnya air. Kali ini aku menyeimbangkan dengan air panas karena lama-lama aku menggigil karena dingin.

Baru saja aku mau meraih sabun cair, aku melihat sesosok bayangan wajah di cermin dan menatap tajam ke arahku! Aku kaget bukan main. Padahal di kamar mandi gak ada siapa-siapa selain aku yang sendirian!

Aku buru-buru menyambar handuk, sekilas aku melihat ke arah cermin, sesosok itu sudah gak ada.

Aku mengenakan pakaian sekenanya. Aku berlari ke pintu, membuka kunci dan membuka pintu. Saat aku menghambur keluar, aku bertabrakan dengan kakak. Aku langsung memeluknya.

Aku pun menanti jam check in di mobil bersama kakak, tak berani ke kamar itu lagi. Dan kakak pun cerita bahwa di kamar itu pernah ada mahasiswi yang bunuh diri dengan cara gantung diri. Kamar itu tak pernah digunakan sebenarnya semenjak itu. Karena setiap tamu yang menempati kamar itu pasti minta pindah kamar karena sering diganggu mahkluk halus. Bahkan ada tamu yang memaksa checkout sebab saat itu seluruh kamar penuh dan tak bisa pindah kamar. Kakak diberitahu oleh tukang sapu hotel. Ia pun sempat marah dengan petugas FO karena diberikan kamar ini. Meskipun niatnya baik tapi kenapa tidak menginfokan kejadian itu?

Semenjak itu, kalau kakak mengajak event charity lagi aku selalu memastikan apakah kamarnya bekas bunuh diri atau bukan.