Ada cukup banyak film remake (reboot) Indonesia yang tidak sesuai harapan bahkan ada yang gagal baik itu secara kritik maupun pendapatan. Hal ini dikarenakan mereka para sineas gagak mengeksekusinya dengan baik atau juga karena hal lainnya seperti kehabisan ide atau bahkan pihak rumah produksi semata-mata hanya ingin keuntungan semata. Beberapa film remake Indonesia yang gagal dan tidak sesuai harapan antara lain ada Jomblo (2017), Benyamin Biang Kerok (2018), hingga Warkop DKI Reborn (2019). Ketiga film tersebut gagal memenuhi ekspektasi bahkan Benyamin Biang Kerok 2018 mendapatkan kritikan pedas dari para kritikus film.
Namun tidak semua film reboot Indonesia itu menuai kegagalan dan hanya cari untung lewat nostalgia semata. Karena setidaknya ada lima film reboot Indonesia yang cukup sukses baik itu secara kritik maupun pendapatan alias jumlah penonton di bioskop. Nah, berikut ini adalah pembahasannya gan.
Quote:
1. Pengabdi Setan (2017)

Bisa dibilang Pengabdi Setan yang digarap oleh Joko Anwar adalah filn reboot Indonesia yang pertama sukses besar. Pengabdi Setan versi original sendiri memang menjadi film horor lokal yang begitu berpengaruh hingga berstatus cult. Tak sekedar asal remake, Pengabdi Setan 2017 mendapatkan pujian dari para kritikus film karena digarap dengan baik nyaris dari segala aspek. Karena film ini, standar film horor Indonesia jadi naik level. Film ini juga sukses mendatangkan jutaan penonton dan juga mendapatkan penghargaan di FFI 2017.
Quote:
2. Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur (2018)

Tak diragukan lagi jika Suzzanna adalah ikon horor legendaris Indonesia. Film-film horornya sangat terkenal di negeri ini. Para sineas mencoba untuk "membangkitkan" kembali sang ratu horor lewat film berjuduk: Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur pada akhir tahun 2018. Luna Maya didapuk sebagai Suzzanna dan penampilan aktingnya menuai banyak pujian. Film ini berhasil mendatangkan tiga juta orang ke bioskop dan jadi film horor Indonesia terlaris kedua. Sementara dari segi kritik film ini lumayan mendapat respon positif walaupun dianggap tidak terlalu istimewa. Film ini disutradarai oleh Rocky Soraya dan Anggy Umbara.
Quote:
3. Keluarga Cemara (2019)

Walaupun sebelumnya Keluarga Cemara belum pernah difilmkan namun ane tetap memasukannya karena toh film ini berdasarkan sinetron legendaris 90an yang diadaptasi dari novel karya Arswendo Atmowiloto. Film yang disutradarai oleh Yandy Laurens ini tak cuma menjual nostalgia namun juga berhasil mengangkat kembali keluarga "Abah" yang relevan di jaman sekarang. Chemistry antara para pemainnya pun patut diacungi jempol. Ane sendiri begitu menikmati film ini sewaktu tayang di bioskop dan menyadarkan kita betapa besar dan pentingnya sebuah keluarga. Film ini panen pujian dan juga laris di bioskop.
Quote:
4. Gundala (2019)

Komik Gundala karya Hasmi terkenal di era 1970an dan kemudian diangkat menjadi film pada 1981. Filmnya saat itu masih sangat sederhana dengan segala keterbatasan teknologi yang ada. Pada 2019 ketika demam superhero melanda Indonesia akhirnya dirilislah Gundala versi reboot karya Joko Anwar yang merupakan bagian pertama dari Jagat Sinema Bumilangit. Film yang dibintangi oleh Abimana ini menuai respon yang cukup positif dan diputar di beberapa negara luar. Walaupun tidak sempurna, namun film ini menjadi film superhero Indonesia pertama yang sukses.
Quote:
5. Ratu Ilmu Hitam (2019)

Ada banyak film horor Suzanna namun salah satu yang paling terkenal adalah Ratu Ilmu Hitam (1981) yang penuh dengan adegan nyeleneh dan ikonik. Dalam film reboot-nya yang dirilis tahun 2019 yang lalu, filmnya sendiri tidak berusaha untuk "menghidupkan" kembali Suzanna melainkan hanya meminjam premis cerita. Namun justru itulah yang membuat film ini berhasil menuai kesuksesan. Bukan cuma cerita yang tertata rapi, film yang digarap oleh Kimo Stamboel ini juga menyajikan adegan-adegan ngeri yang akan membuat penonton bergidik.
Nah, itu gan pembahasannya. Kalau agan paling suka yang mana dari kelima film di atas?
Quote: