sandoresAvatar border
TS
sandores
Gangguan Makhluk Astral Pada Si Kecil

emoticon-Takut (S)emoticon-Takut emoticon-Takut (S)

Kejadian yang akan ane ceritakan ini bukan ane alami sendiri, melainkan cerita dari saudara dan orang tua ane tahun lalu. Mereka menceritakan secara detail pada saat menjenguk ponakan ane. Untuk lebih gampang dalam penulisan dan pemahaman agan sista terhadap kisah mistis saudara ane ini, disini ane akan berperan sebagai saudara ane. Yuks disimak....
--------------------

Gangguan Makhluk Astral Pada Si Kecil


ilustrasi : islami.co


Siang itu suami secara tiba-tiba ngajakin menginap dirumah orang tuanya, karena dua hari kedepan suami libur ngantor. Mumpung lagi tanggal merah katanya. Namun beberapa menjekang berangkat, cuaca tidak bersahabat. Hujan turun dengan derasnya, disertai kilatan petir yang bersahutan. Kami urung berangkat pada saat itu.

“Nanti sore saja lah berangkatnya, sekarang kita istirahat saja. Kasihan si kecil nanti masuk angin” Begitu perintah suamiku.

Si kecil disini adalah anak pertama kami yang baru berusia tujuh bulan.

Hujan tak kunjung reda hingga sore. Baru sekitar jam 17.00 hujan berhenti total.
Saya menyarankan untuk menunda keberangkatan hingga esok pagi saja, karena sudah terlalu sore. Sementara jarak tempuh kerumah mertua saya kurang lebih 30 menit. Ada kepercayaan dikeluarga saya, kalau anak balita jangan keluar rumah menjelang maghrib karena rentan diganggu mahkluk astral. Namun suami tetep ngotot berangkat saat itu juga, karena ibunya sudah menyiapkan makan malam favoritnya setelah suami mengabari tadi siang.

17.15 WIB
Berangkatlah saya, suami dan si kecil ke rumah mertua saya. Dengan mengendarai sepeda motor kesayangan, kami lalui jalanan yang cukup sepi karena cuaca masih sangat dingin selepas hujan deras tadi. Sebagai informasi saja, kami berangkat dari kota sedangkan rumah mertua saya di kampung. Jadi otomatis separuh perjalanan kami melewati jalanan kampung yang sangat sepi pada sore itu. Kami tiba dirumah orang tua suami tepat saat adzan maghrib selesai dikumandangkan di musholla dekat rumah.


Rumah mertua saya

Singkat cerita, hingga jam delapan malam kami berkumpul di ruang keluarga tanpa ada sesuatu yang aneh.

Keanehan mulai terjadi saat si kecil sudah waktunya istirahat. Dia seperti gelisah, padahal cuaca normal, tidak gerah pun juga tidak dingin. Hanya kurang lebih sepuluh menit terlelap dan saya tinggal sendirian di kamar, si kecil tiba-tiba menangis menjerit tidak wajar. Saya beserta keluarga yang ada dirumah tersebut langsung berlari menuju kamar karena khawatir si kecil terjatuh atau digigit serangga. Saat kami lihat, bola mata si kecil melotot sambil menangis menjerit-jerit. Padahal tidak biasanya dia nangis seperti itu. Kami semua kebingungan, segala macam cara kami lakukan untuk menghentikan tangisan si kecil, namun tangisannya tak kunjung berhenti.

Kurang lebih satu jam si kecil menangis menjerit, akhirnya dia mulai tertidur lagi. Namun hanya beberapa menit diturunkan dari gendongan, dia kembali menangis menjerit disertai bola matanya yang melotot. Tangisannya lebih keras dari sebelumnya hingga membangunkan seisi rumah. Kembali kami usahakan dengan segala macam cara untuk menghentikan tangisannya, namun hingga satu jam lebih tidak ada hasil. Suhu badannya pun mulai panas.

Akhirnya bapak mertua saya berinisiatif memanggil sesepuh desa yang dipercaya memiliki kemampuan lebih dalam dunia ghaib. Bapak mertuaku curiga kalau si kecil mendapat gangguan dari mahkluk ghaib. Jadi beliau ingin memanggil Abah Salam, begitu panggilannya di desa kami.

Dan benar saja, baru saja Abah Salam tiba dirumah kami, beliau langsung berucap istighfar. Ada makhluk yang mengikuti perjalanan kami kerumah, dan dia mengganggu anak kami. Namun alhamdulillah, kurang lebih setengah jam Abah Salam merapalkan doa-doa untuk mengusir makhluk astral yang mengganggu si kecil tidak sia-sia. Anak kami sudah tenang dari tangisannya dan bisa tidur dengan nyenyak seperti biasanya. Tak lupa kami memberi sirup penurun panas bayi, karena suhu badannya masih cukup tinggi.

Abah Salam pun berbisik pada bapak mertua, menyarankan untuk memasang ranting pohon di atas pintu depan rumah. Entah ranting pohon apa itu. Serta membakar bara api yang ditaburi garam di depan rumah.

Sebelum Abah Salam pulang, beliau berpesan agar kami tidak membawa bayi kami keluar rumah saat menjelang maghrib, apapun alasannya. Karena menurut beliau, anak kecil seumuran anak kami sangat rentan diganggu makhluk astral pada jam tersebut.

Suami pun meminta maaf karena keputusannya untuk tetap berangkat meski menjelang maghrib telah membuat si kecil diganggu makhluk ghaib.


Quote:
indrag057Avatar border
indrag057 memberi reputasi
1
364
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan